...

Pasaraya Blok M Ubah Fungsi Jadi “New Creative Hub” Muda-Mudi Jakarta

PropertyandtheCity.com, Jakarta – Kawasan Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sejak dulu selalu menarik perhatian. Dikenal sebagai pusat retail dan perdagangan kini makin Blok M berkembang menjadi kawasan perkantoran baru di Jakarta Selatan.

Perannya sebagai tempat berkumpul dan Jalan-Jalan Sore (JJS) para muda-mudi Ibu Kota belum tergantikan. Di sisi lain, Blok M masih menjadi daerah vital untuk daerah transit transportasi warga Jakarta Selatan dan sekitar menuju ke kawasan Pusat. Peremajaan kawasan Blok M juga terpantau gencar. Jalan layang busway, jalur MRT, dan rencana LRT sontak membuat Blok M kembali menjadi muda.

CEO PT Pasaraya Internasional Hedonisarana, Ahmad Dipo Ditiro Latief.

Lokasi super startegis ditambah nostalgia romantika para kawula muda metropolitan tahun 80-an yang kerap bersosialisasi atau ingin dianggap sebagai sosialita di Blok M, membuat kawasan ini tak akan ditinggalkan masyarakat meski makin menjamurnya peredaran toko online. Optimisme inilah yang kini dirujuk oleh pusat perbelanjaan Pasaraya Blok M.

Dikembangkan sejak tahun 1981, Pasaraya Blok M juga menjadi salah satu “Jaksel Pride” bagi anak muda Jakarta. Namun, revolusi digital sedaswarsa terakhir mendisrupsi hampir semua sektor termasuk bisnis ritel. Cara pemasarannya berubah. Kalau dulu toko atau pusat perbelanjaan memajang barang dagangan, lalu pengunjung pasti datang, sekarang lain cerita. Toko-toko ritel harus berinovasi dengancepat serta beradaptasi dengan perubahan digital dan pergeseran budaya agar tetap tertambat di hati masyarakat.

Mengoptimalkan pengembangan, pengelolaan dan penataan, Pasaraya Blok M kini tak hanya sekadar pusat perbelanjaan yang menyasar kalangan atas. Oleh pengembangnya, PT Pasaraya Internasional Hedonisarana, anak usaha dari ALatief Corporation, Pasaraya BLok M diubah konsep menjadi ruang-ruang kreatif yang siap diisi berbagai kegiatan positif helatan anak muda.

CEO PT Pasaraya Internasional Hedonisarana, Ahmad Dipo Ditiro Latief, mengatakan, berkunjung ke Pasaraya Blok M alih-alih sekadar nongkrong dan berbelanja batik, kosmetik, tas, sepatu, produk rotan dan buku-buku, kini juga bisa memanfaatkan space dan showcase kreatif yang melahirkan (dan memicu lahirnya) banyak produk dan karya anak muda.

“Dari dulu Blok M itu terkenal sebagai tempat mangkal, seperti namanya Blok M, M-nya itu mangkal. Kawasan ini juga sudah dikukuhkan sebagai Green Belt Creative Hub, dimana Pasaraya Blok M akan menjadi salah satu kawasan kreatif di Blok M yang siap memberikan ruang-ruang bagi komunitas untuk beraktivitas sosial,” ujar Dipo dalam konferensi pers terbatas di Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).

Pasaraya Blok M mendukung konsep tersebut melalui penawaran ruang-ruang kantor atau co-working untuk disewa di sejumlah lantai seperti ground floor, upper ground, dan mezzanine. Sementara ruang-ruang untuk kegiatan skala medium dan besar yang mendukung creative hub ditawarkan di ground dan lower ground satu area dengan tempat kulineran Dapoer Raya.

Pasaraya Blok M sendiri terdiri dari tiga gedung mencakup dua bangunan pusat belanja dan Menara Sentraya, yang merupakan bangunan perkantoran setinggi 37 lantai. “Co-working space itu sebenarnya sudah berjalan sejak lama di Blok M. Dari dulu orang-orang ke sini memang sukanya nongkrong, tapi sambil kerja dengan diskusi kasual bersama partner atau rekan bisnis, jadi cocok dengan konsep baru yang kami tawarkan,” tutur Dipo.

Setelah lebih dari 40 tahun beroperasi, kini Pasaraya Blok M resmi beralih fungsi menjadi ruang kreatif dan co-working, selain campuran kantor dan ritel. “Di sini orang-orang bisa berkumpul untuk kreativitas. Kalau di mal-mal lain pengunjung intens berbelanja, di Pasaraya Blok M lebih untuk berkreasi dan bermain-main untuk menghasilkan karya yang serius,” jelasnya.

Community Collabs

Sejumlah kegiatan bareng komunitas telah digelar. Mulai dari Record Store Day, Vespublic, Archery Indoor, Nongkrong Bareng Mobil Vintage, Kuliner Minang Kabau, hingga GSrek Indonesia Anniversary. Terbaru, pihaknya menggandeng dan mendukung penuh kegiatan perayaan ulang tahun komunitas vespa bertajuk Canivespa, yaitu perkumpulan pecinta vespa dari SMA Kolese Kanisius, Jakarta, angkatan tahun 1977-2023. 

Ketua Canivespa, Toge (kiri) berswa foto dengan CEOP Pasaraya Blok M Dipo Latief, usai konferensi pers di Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).

Toge, Ketua Umum Canivespa mengatakan, Pasaraya Blok M letaknya cukup strategis sehingga mudah dijangkau orang-orang dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Tak ayal, untuk merayakan hari jadinya ke-tujuh, Canivespa memilih Pasaraya Blok M sebagai rangkuman kegiataan perayaan tersebut. “Orang-orang vespa kebanyakan di Jakarta Selatan. Kalau pun dari luar (Jakarta Selatan) ke sini gampang banget tinggal naik MRT atau TransJakarta turun di depan Blok M persis. Tinggal jalan kaki, enak banget. Kami ingin jadi pioneer acara ulang tahun komunitas kendaraan di Pasaraya Blok M,” ungkap Toge.

Agustus mendatang Pasaraya Blok M akan menggelar Tribute Designer Indonesia yang merupakan ajang apresiasi bagi para desainer-desainer yang pernah berkarya dan besar di Pasaraya Blok M, lalu disusul Jakarta International Book Fair, Esport Championship dan kegiatan komunitas mobil dan musik pada akhir pekan. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini