...

Groundbreaking Pabrik Genteng Bitumen Onduline di Rembang, Plh Bupati Pasuruan: Perdana dari Asing Untuk Dalam Negeri

PropertyandtheCity.com, Pasuruan (Jawa Timur) – Plh Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Abdul Mujib Imron menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik atap bitumen Onduline di kawasan industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Rembang, Pasuruan, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Gus Mujib ini mengatakan, peletakan batu pertama ini merupakan yang perdana untuk industri genteng dari Penanaman Modal Asing (PMA) di daerahnya. “Hari ini Pasuruan melakukan sejarah baru, membangun industri genteng dari PMA untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dulunya, Onduline ini perusahaan trading, mengambil produk dari luar negeri. Sekarang ia bangun pabrik sendiri, dan Kabupaten Pasuruan terpilih sebagai lokasi pabrik pertamanya di Indonesia, atau yang kedua di Asia Tenggara setelah Malaysia. Ini luar biasa,” kata Mujib usai acara groundbreaking PT Onduline Manufaktur Indonesia (OMI) di PIER, Pasuruan, Senin (3/7/2023).

Mujib menyebut, Kabupaten Pasuruan masih menjadi wilayah incaran para investor, baik dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi. Hal itu bisa dilihat dari tingginya pencapaian investasi di tahun ini yang terus melejit. Tercatat realisasi investasi PMA Kabupaten Pasuruan di triwulan I 2023 mencapai Rp1,475 triliun, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp1,05 triliun.

Secara umum, pertumbuhan investasi di Jawa Timur pada tahun 2023 semakin menggeliat. Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, menyebut realisasi investasi PMA dan PMDN Jawa Timur di triwulan I 2023 mencapai Rp30 triliun, tumbuh 27,1% dari triwulan I 2022 (year on year). Kabupaten Pasuruan menyumbang 8,4% dari total realisasi tersebut.

“Saya percaya perusahaan-perusahaan asing ini tidak akan bisa menanamkan investasinya di Kabupaten Pasuruan, jika wilayahnya tidak siap. Di Pasuruan kebutuhan gas aman, listrik juga tidak akan kurang karena ada perusahaan pembangkit listrik PT Indonesia Power di wilayah ini,” imbuhnya.

Mujib berharap, masuknya Pabrik Onduline melalui OMI, mampu memberikan nilai tambah ekonomi, terjadinya hilirisasi bahan bangunan ramah lingkungan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Ia juga menaruh perhatian khusus untuk pelaku industri di daerahnya agar melakukan sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) terhadap produk-produk yang dihasilkan. “Kami mendukung dengan serius untuk mendorong para pelaku industri di Jawa Timur khususnya wilayah Pasuruan agar menaikkan tingkat komponen dalam negeri dalam setiap proses produksi mereka,” lugas Mujib.

Untuk diketahui, OMI merupakan PMA dengan nilai investasi di PIER Pasuruan mencapai Rp99 miliar di tahap pertama untuk kebutuhan teknologi dan perlengkapan mesin-mesin produksi, di luar nilai lahan. Rencananya pabrik akan menggunakan lahan seluas 1,2 hektar dilengkapi empat line produksi, yaitu impregnasi, pengecatan, pemotongan dan pengemasan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Rama Krishnan, menjelaskan untuk awal beroperasi pihaknya menargetkan kapasitas produksi mencapai 2,52 juta m3 per tahun. “Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, rencananya kami akan mulai beroperasi pada Juni 2024,” jelasnya kepada media di Pasuruan, Senin (3/7/2023).Sebelumnya, perusahaan telah mengoperasikan pabrik pertamanya di lokasi yang sama pada November 2022 lalu. Peletakan batu pertama pabrik Onduline yang kedua ini diklaim memiliki kapasitas produksi lebih besar dengan sokongan mesin dan teknologi warna yang lebih lengkap.

Target TKDN

Onduline Group memantapkan langkah ekspansi bisnisnya ke Indonesia, yang menjadi salah satu pasar penting dalam strategi global perusahaan, dengan mendirikan pabrik yang memproduksi atap lembaran bitumen dengan material recycle content dari serat selulosa, resin dan mineral sehingga ramah alam dan tidak membahayakan Kesehatan manusia. OMI sendiri akan fokus pada produksi (manufacturing), sedangkan PT Onduline Indonesia menjadi perusahaan dagang yang mendistribusikan seluruh produk atap bitumen Onduline yang diproduksinya, seperti Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Duro 235 dan Onducasa.

Terkait komitmen TKDN, Onduline berupaya akan melakukan penyerapan sumber daya lokal agar dapat mencapai target nilai TKDN sebesar 50%. “Kami mendukung penuh target pemerintah dalam peningkatan TKDN di Indonesia, dimana pada tahun 2022 lalu kami telah mengoperasikan pabrik pertama kami di Kawasan PIER. Program TKDN ini menjadi motivasi bagi PT Onduline Manufaktur Indonesia untuk memenuhi kebutuhan atap ramah lingkungan terutama untuk lingkup domestik di Indonesia, hari ini kami berbangga untuk pencapaian pembangunan pabrik Onduline di Indonesia dan kami berharap dapat memenuhi kebutuhan atap bitumen ringan di Indonesia,” kata Asia Pacific Director Onduline, Olivier Guilluy.

Country Director PT Onduline Indonesia, Esther Pane, mengatakan, pembangunan pabrik Onduline di Indonesia ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan penutup atap berkualitas tinggi dan yang ramah lingkungan.

“Melihat potensi pasar Indonesia yang terus berkembang, Onduline berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia di segala segmen, baik itu pemerintah, private, ataupun retail. Dengan adanya teknologi terbaik ada pabrik Onduline di Indonesia, kami juga optimis dapat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus dinamis,” urai Esther.

PT Onduline Indonesia telah hadir di Indonesia sejak tahun 2004 dan terus berkembang dalam jalur distributor di seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini Onduline adalah bagian dari Kingspan Group, perusahaan global yang berfokus pada bahan bangunan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini