Rabu, April 23, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Sorotan Isu Energi; Tahun 2030 Transisi Menuju Kendaraan Listrik Pangkas Biaya Rp4,2 Triliun

Propertyandthecity.com, Jakarta – Isu energi dan keberlanjutan terus menjadi sorotan berbagai lembaga di dunia. Tak hanya bangunan, sektor transportasi juga turut ambil bagian penting dari sektor energi, dengan fokus pada penerapan konservasi energi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam pengendalian emisi. Salah satunya melalui peralihan sarana transportasi ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

“Masa depan tanpa emisi dapat diwujudkan, salah satunya melalui implementasi kendaraan listrik, yang merupakan peluang besar untuk transisi ke energi bersih dan ramah lingkungan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show 2024 di Jakarta, Kamis (2/5/2024), seperti dikutip keterangan resmi Kemenhub. Periklindo adalah Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia. 

Menhub menambahkan, menyusul peralihan ke kendaraan listrik, tahun 2030 diproyeksikan kebutuhan energi pada sektor transportasi bisa dihemat 0,4 juta TOE (Ton Oil Equivalent) atau setara biaya energi Rp4,2 Triliun, dengan estimasi penurunan emisi sebesar 358 juta ton CO2.

Menhub Budi menyatakan, pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi dan insentif guna mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan. Kementerian Perhubungan mendukung melalui pemberian kebijakan insentif fiskal untuk tarif uji tipe dan tarif Sertifikat Uji Tipe (SRUT), baik untuk KBLBB baru maupun kendaraan hasil konversi.

“Hingga 3 April 2024 jumlah KBLBB berdasarkan jumlah SRUT yang terbit mencapai 133.225 unit. Kami bertanggung jawab memastikan kendaraan bermotor (listrik) yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sehingga aman dan berkeselamatan,” tegasnya.

Kemenhub juga melakukan pengujian tipe kendaraan bermotor secara sistem, dengan melakukan 18 item pengujian berdasarkan standar nasional dan internasional. Tahun 2025 Indonesia akan memiliki fasilitas pengujian tipe kendaraan bermotor listrik terbesar di Asia Tenggara. Yaitu, Proving Ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi yang dilaksanakan melalui proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).

Menteri Budi menyebutkan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik memang butuh kolaborasi antar pemangku kepentingan. “Pemerintah tidak mungkin melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik sendirian. Diperlukan kerjasama, sinergitas dan kolaborasi yang optimal antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, praktisi dan masyarakat dalam mengembangkan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia,” jelasnya.

Menhub pun berharap edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan kendaraan listrik, terus dilakukan sehingga perkembangan kendaraan listrik meningkat. “Karena itu saya mengapresiasi Periklindo yang menyelenggarakan acara rutin yang baik ini untuk meningkatkan pemahaman bersama terkait perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Saya berharap edukasi (semacam) ini makin banyak diadakan,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles