Top 5 This Week

Related Posts

Alam Sutera Paling Siap Jadi Lumbung Apartemen untuk Urban Rasional, Sibuk dan Menghargai Waktu

PropertyandTheCity.com, Tangerang – Kemacetan lalu lintas yang kian parah, harga BBM dan biaya tol yang terus meninggi, isu lingkungan (penghematan energi dan reduksi emisi gas buang), kualitas hidup (stres dan minimnya waktu berkumpul dengan keluarga yang menurunkan produktifitas), kepraktisan, dan kelangkaan tanah adalah faktor-faktor yang mendorong makin banyak orang tinggal di apartemen di dalam kota ketimbang rumah tapak (landed house) di pinggiran (suburban).

Dengan tinggal di apartemen, orang lebih dekat ke tempat kerja dan berbagai fasilitas umum, sehingga mengurangi mobilitas, konsumsi BBM, polusi, stres, dan konversi lahan terbuka menjadi bangunan.Lingkungan pun lebih terjaga, kualitas hidup warga kota meningkat. Warga urban muda yang rasional, sibuk, mobile, sangat menghargai waktu, seharusnya memilih apartemen. Pasalnya, meskipun luasannya lebih kecil, desain apartemen serba kompak dan praktis dengan keamanan dan privasi lebih tinggi. Semua tetek bengek hunian sudah ditangani manajemen profesional. Penghuni tinggal mengurus unitnya masing-masing.

Karena itu sewindu terakhir developer seperti berlomba membangun apartemen. Total di Jakarta saja misalnya, sampai tahun kuartal pertama 2024 ada hampir 259 ribu unit apartemen.

Hendra Hartono, chief executive officer (CEO) Leads Property Service Indonesia mengatakan di kawasan berkonsep township development saat ini harga landed house sudah tinggi.

“Seperti di kawasan Alam Sutera (Tangerang), rumah yang harga di bawah Rp5 miliar sudah nyaris tidak ada, bahkan ada yang sudah menyentuh Rp16 miliar. Ke depan, tren di kawasan ini ke high rise building,” jelas Hendra, dalam keterangannya, Senin (23/9).

Ia menyebut tren pasar kondominium di kawasan Tangerang ditopang oleh tiga aspek. Pertama, kedekatan dengan akses jalan tol. Aspek ini menjadi salah satu pertimbangan utama para calon pembeli.

“Lalu, kondominium yang dekat dengan kampus dan di kawasan mixed-use akan lebih diminati bagi mahasiswa, terutama yang memiliki keluarga berasal dari luar kota,” kata Hendra.

Ketiga, jelasnya, area yang sudah well established atau berbasis township, dan dekat dengan akses transportasi umum seperti kereta komuter menjadi daya tarik pembeli kondominium.

Dalam kajian Leads Property terlihat bahwa saat ini, kisaran harga jual kondominium segmen atas dibanderol berkisar Rp30-50 juta/meter persegi (m2). Untuk luasan di segmen ini adalah direntang 50 m2 hingga 133 m2.

Lalu, untuk segmen middle up, yakni direntang luas 43 m2-294 m2 dibanderol berkisar Rp22 juta/m2 hingga Rp30 juta/m2. Kemudian segmen middle 21 m2-92 m2 memasang harga Rp16-22 juta/m2. Selain itu, untuk middle low yang seluas 23 m2 hingga 87 m2 dibanderol kurang dari Rp16 juta/m2.

“Saat ini, di Tangerang mayoritas kondominium adalah di segmen middle, yakni sekitar 60,9% dari total pasokan yang secara kumulatif sebanyak 121.372 unit,” ungkapnya.

Sementara itu, Alvin Andronicus, chief marketing officer (CMO) Elevee Condominium, mengatakan, saat ini, masyarakat gandrung tinggal di tempat yang sudah lengkap dan akses transportasi bagus, serta fasilitas yang lengkap. “Alam Sutera yang dikembangkan sejak lama dengan luas lahan 800 hektare sudah memiliki fasilitas lengkap,” ujar dia.

Kini, tambahnya, tren orang tinggal di tempat baru dengan fasilitas lengkap, serta kawasan yang back to nature atau alami serta transportasi yang mudah terjangkau. “Elevee Condominium luasannya seperti rumah tapak dan terletak di kawasan yang sudah lengkap. Alam Sutera sejak awal dibangun mengusung konsep hijau alami (nature green living),” paparnya.

Elevee Condominium adalah hunian vertikal yang dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk kebutuhan penghuninya, termasuk forest park seluas 4 hektare.

Sebagai proyek township, Alam Sutera menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (environment, social, and governance/ESG), yakni bisnis bertanggung jawab yang tidak merusak lingkungan. “Masyarakat juga gandrung dengan pembangunan yang berkelanjutan seiring prinsip reduce, reuse, dan recycle. Tidak merusak alam,” lugas Alvin.

Urgensi ESG

Penerapan ESG atau konsep pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola merupakan tiga pilar penting dalam menilai performa bisnis properti saat ini. Oleh karenanya, sudah menjadi keharusan untuk diaplikasikan.

ESG digunakan sebagai indikator pelaporan aktivitas nofinansial dari suatu produk yang diinvestasikan (pengembangan properti). Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan ESG sudah menjadi fokus pengembang properti di Tanah Air seiring dengan tren konsumen yang mengarah kepada produk berkelanjutan.

Adriadi Dimastanto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia mengatakan, pasar terbesar dan potensial dalam sebuah proyek properti adalah Gen Z dan milenial. Segmen ini, kata dia, sangat tertarik dan peduli (aware) terhadap produk properti yang mengedepankan keberlanjutan.

“Mereka cukup detail dalam melihat fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar proyek properti seperti ruang terbuka hijau, ruang interaksi, sarana olahraga untuk jogging dan lainnya,” kata Adriadi.

Menurut dia, saat ini pengembang properti sudah sangat concern dengan apa yang diinginkan masyarakat terkait kebutuhan tempat tinggal yang berkelanjutan.

Adriadi menambahkan, saat ini penerapan prinsip ESG bermanfaat untuk nilai investasi. “Dalam pengembangan properti berprinsip ESG, selain memberikan kelestarian lingkungan dan tata kelola yang baik, juga memberikan manfaat ekonomi,” tuturnya.

Adriadi mengakui bahwa pengembangan properti skala kota yang menerapkan prinsip ESG membutuhkan dana yang tak sedikit. Namun, kata dia, prinsip ini akan berdampak pada penjualan pengembang dan bermanfaat untuk konsumen.

“Seperti Alam Sutera sudah sangat advance dalam pengembangannya, dan ini perlu pendanaan besar dalam pengembangannya. Dan sekali lagi saya tegaskan ujungnya selain konsep suistainble development yang dikembangkannya, konsumen pun diuntungkan karena nilai properti akan terus naik,” pungkasnya.

+ posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles