Sabtu, Mei 17, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Akses Tol Langsung Adalah Kunci Bisnis dan Investasi Meroket

PropertyandtheCity.com, Tangerang – Lokasi, reputasi pengembang, serta kawasan yang tertata dan terarah menjadi salah satu faktor yang bakal membuat bisnis dan investasi meroket. Demikian disampaikan Managing Director Cushman & Wakefield Indonesia Lini Djafar, sebuah perusahaan riset properti di Indonesia.

“Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk komersial adalah nama pengembang dan track record pengembang, kondisi pengembangan kawasan, dimana kawasan yang dikelilingi oleh segmen menengah ke atas lebih menarik, kemudian fasilitas kawasan dan cluster, lokasi kawasan terhadap kota, dan pertimbangan prospek kenaikan harga properti,” ujarnya.

Ambil contoh kawasan hunian Gading Serpong, Kota Tangerang, Banten, yang makin massif memasarkan shopehouses. Terletak di jantung pengembangan Gading Serpong, sejumlah ruang usaha atau produk komersial terbaru ini merupakan peluang bisnis baru untuk para pengusaha, sekaligus investasi yang menarik bagi para investor. Ini patut dilirik dan sayang dilewatkan begitu saja.

Tidak berlebihan kalau Gading Serpong disebut sebagai salah satu kawasan hunian terkemuka berskala kota mandiri. Potensi bisnis dan investasinya tak perlu diragukan lagi, pastinya menggiurkan bagi para pelaku usaha maupun investor. Pangsa pasarnya pun sangat luas, yaitu dari ratusan ribu warga yang tinggal di Gading Serpong.

Hingga saat ini, populasi Gading Serpong telah mencapai lebih dari 120 ribu jiwa serta jalan bulevar yang dilewati hingga 6.500 kendaraan per jamnya. Ada lebih dari 40 klaster terhuni untuk beragam kalangan masyarakat, mulai dari yang menengah hingga premium.

“Gading Serpong diperkuat dengan infrastruktur dan aksesibilitas yang baik, seperti jalan tol Jakarta-Merak, JORR, hingga tol Serpong-Balaraja, sehingga wajar bila kawasan ini menjadi salah satu destinasi popular bagi masyarakat Jabodetabek,” tambah Lini.

Selama lebih dari satu dekade terakhir, kawasan hunian yang sebagiannya milik Paramount Land (1.200 ha) ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pengembangan tersebut baik peningkatan jumlah warga hingga area komersialnya yang semakin lengkap dan variatif.

Di sisi lain, patut dicermati bahwa pengembangan kawasan yang lebih tertata dan terarah menjadikan Gading Serpong sebagai kawasan hunian yang prospektif. Tengok pusat pengembangan yang bertumpu pada Jalan Bulevar Gading Serpong, yaitu seluruh distrik hunian dan area komersial memiliki akses langsung dengan jalan utama tersebut.

Apalagi Jalan Bulevar Gading Serpong yang menerus ke sisi selatan Gading Serpong ini menghubungkan dua perumahan yaitu BSD City dan Gading Serpong, juga bakal terkoneksi dengan jalan tembus baru yang tengah dibangun menuju gerbang tol Cisauk. Nilai properti di sepanjang jalan utama ini tentu saja memiliki nilai strategis, baik untuk kawasan hunian maupun area komersial.

Mudah dimaklumi jika di sepanjang jalan tersebut semakin menjamur area komersial dan pusat bisnis. Geliat bisnis di commercial strip  makin hidup dan ramai, dengan kehadiran beberapa perkantoran dan fasilitas gaya hidup di dalam kawasan central business district  bulevar Gading Serpong.

Sebut saja Summarecon Mall Serpong, Carstensz Mall, Hotel Atria Gading Serpong, Hotel Ibis Gading Serpong, Hotel Vega, JHL Solitaire, Hotel Starlet Serpong, RS Bethsaida, RS Mitra Keluarga Gading Serpong, RS St. Carolus, Parkway Hospital Singapore dan Pasar Modern Paramount Land.

Potensi Baru

Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi, berujar, aksesibilitas tinggi, anchor tenant sebagai crowd puller yang memastikan area ini ramai sejak awal beroperasi dan konsep menarik, artinya sesuai target pasar dan selera masyarakat pada masanya, adalah kunci hidupnya pengembangan area komersial di Gading Serpong.

“Investor dan pengusaha juga dimudahkan memilih unit sesuai peruntukkan dan bajet karena ukurannya beragam, desain fleksibel dan harganya bersaing,” katanya.

Saat ini yang terfavorit terletak di selatan Gading Serpong dengan banyaknya bisnis kuliner yang viral. Beragam produk komersial yang dikembangkan Paramount Land di selatan Gading Serpong, seperti Maggiore, Omaha, Sorrento, Pisa Grande, diklaim pengembang selalu high demand.

“Sejak 2019 kami getol memasarkan produk komersial serentang harga Rp1 miliar hingga Rp20 miliar, semuanya ada di Gading Serpong. Sampai hari ini paling happening yaitu penjualan Pisa Grande dan Sorrento yang semula orang beli Rp3 miliar per unit, hari ini harganya sudah Rp4 miliar. Harga sewa untuk restoran Rp200 juta per tahun, kalau bukan untuk restoran sewanya lebih murah 20 persen,” ungkap Nawawi.

Di sisi lain, Lini menilai, area Gading Serpong saat ini masih terus berkembang dengan produk unggulannya berupa rumah tapak dan ruko. Dengan prospek akses tol baru yaitu Serpong-Balaraja yang sebagian masih dalam proses konstruksi, yang berada di sebelah selatan kawasan, perkembangan kawasan Gading Serpong akan bergerak menuju ke arah barat Serpong yaitu Bitung-Balaraja. Dus, ketersediaan lahan di area Tangerang Selatan hingga area Serpong, Kabupaten Tangerang sudah mulai terbatas, sehingga pengembangan pada area Bitung-Balaraja dianggap cukup potensial.

“Pengembangan arah barat Serpong masih moderat jika dibandingkan dengan pengembangan di area Serpong dan sekitarnya. Namun, area ini akan sangat potensial di masa depan, terutama dengan adanya beberapa rencana infrastruktur yang akan meningkatkan aksesibilitas area tersebut seperti rute tol Serpong – Balaraja dan rencana pengembangan rute MRT rute Cikarang – ,” tutur Lini.

Mengacu pada pengembangan kota mandiri, baik di koridor timur dan barat, ia memprediksi area di sekitar jalan tol akan tumbuh pesat menjadi pengembangan kota mandiri. Paramount Petals (400 ha) di Jalan Raya Curug, Bitung, sekitar 20 menit dari Gading Serpong kini bersiap memulai konstruksi akses tol langsung menuju tol Jakarta-Merak, dengan target akan beroperasi pada 2025.

“Area yang berada dekat dengan pintu rute tol Serpong-Balaraja akan memiliki aksesibilitas yang lebih baik, sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan sentra properti yang baru,” jelasnya.

Perlu diketahui, Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Paramount Petals telah menghadirkan tiga klaster hunian: Aster, Canna dan Gardenia. Dua klaster pertama sudah diserah terimakan kepada pemiliknya awal tahun ini. Di dalam kawasan juga sudah dibangun fasilitas tahap pertama seperti Marketing Gallery, Convenience Store, Bethsaida Clinic, dan kantor Estate Management. Sementara fasilitas Community Club dalam tahap konstruksi di atas lahan seluas 4.135 m2, akan memiliki fasilitas berupa: Lobby & Lounge Space, Café, Gym, Multipurpose Court (Lapangan Basket 3 on 3 & Lapangan Futsal), Swimming Pool Olympic Size, dan Kids Pool, serta Children Playground.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles