Tangerang, PropertyandtheCity.com – Serpong, Tangerang, Banten, salah satu kawasan di sekitar Jakarta dengan harga properti paling tinggi. Di kawasan ini harga tanahnya berkisar Rp12-15 jutaan per meter persegi (/m2), harga tanah untuk komersial lebih tinggi lagi. Di beberapa proyek kota baru harga rumahnya rata-rata di atas satu miliar seperti yang ditawarkan Sinar Mas Land dan Paramount Land.
Harga propertinya jauh berbeda bila bergerak lagi ke barat di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Harga tanah di kawasan ini, seperti di CitraRaya (2.750 ha) baru mencapai Rp4-5 juta/m2 atau sepertiga harga Serpong. Padahal jarak Serpong – Cikupa melalui jalan tol Jakarta-Merak hanya sekitar 20 menit. Dengan harga yang belum terlalu tinggi itu kawasan Cikupa masih dapat mengembangkan rumah mungil satu lantai seharga Rp400 jutaan.
“Ruang kenaikan harga masih tinggi, terlebih didorong oleh fasilitas kawasan yang terus bertambah dan rencana pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja. Jalan tol ini direncanakan berlanjut hingga bandara dan melintas dekat Cikupa,” ujar Direktur Utama GNA Group Gregorius Gun Ho, Rabu (20/09/2023).
Bisnis apapun akan selalu menghadapi tantangan, tak terkecuali sektor properti di lokasi moncer sekaligus. Kendati demikian, khusus subsektor perumahan banyak pihak menilai pasarnya tetap kondusif, karena kebutuhannya yang masih besar. Pandangan itu juga dipegang GNA Group. Karena itu grup usaha ini terus berekspansi.
GNA Group meluncurkan kawasan perumahan baru Golden Nature (10 ha) di Jl Raya Ravena, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten. Menurut Gun Ho, GNA Group konsisten mengembangkan rumah tapak karena kebutuhannya yang terus meningkat sebagai hunian.
Seperti rumah-rumah di berbagai proyek GNA sebelumnya, rumah di Golden Nature didesain dengan seksama baik interior maupun eksterior atau tampilan luarnya. Gun Ho bersama istrinya Niken sebelumnya lebih dikenal sebagai arsitek melalui biro arsitek GunHo Niken Architect (GNA). Sebagian kliennya adalah developer real estat.
“Golden Nature kami kembangkan menjadi perumahan premium untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap hunian modern yang affordable dengan sustainable development,” ujar Gun Ho, melalui keterangan tertulis yang diterima PropertyandtheCity.com, Rabu (20/9).

GNA akan mengembangkan 735 unit rumah kompak 1-2 lantai yang direncanakan dalam empat tahap. Perdana, dipasarkan 83 unit rumah dalam berbagai tipe, yaitu tipe Semeru (1 lantai) 31/50, tipe Rinjani (1 lantai) 37/72, tipe Kerinci (2 lantai) 70/72 dan tipe Mandala (2 lantai) 82/84. Tipe terkecil dibanderol Rp488 juta, termahal Rp1,1 miliaran per unit.
Golden Nature akan dilengkapi fasilitas sport club berisi kolam renang, serta taman tematik yang asri, sesuai dengan tagline-nya sebagai hunian hijau. Keamanan hunian menggunakan sistem one gate system yang dijaga 24 jam penuh oleh petugas security. Jaringan listrik juga akan ditanam bawah tanah sehingga lingkungan akan rapi dan bersih.
Lokasi perumahan diklaim strategis, karena hanya 15 Menit dari pintu tol Bitung, dan berada di koridor Curug–Karawaci yang sudah dipenuhi proyek perumahan berskala kecil sampai kota baru. Karena itu di sekitar perumahan sudah tersedia banyak pusat perbelanjaan dan hiburan, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya. “Nempel banget sama CitraRaya. Lewat Tol Jakarta – Merak exit di tol Bitung, ke depan juga bisa melalui Tol Serbaraja exit di tol Mekarjaya,” terang Gun Ho.
Direktur Marketing GNA Group, Budi Santosa Tjoe mengatakan, ke Mall Ciputra Tangerang hanya 3 menit, ke Eco Plaza 5 menit, ke Sekolah Tarakanita juga 3 menit. “Pilihan lain ke sekolah Citra Berkat, Atisa Dipamkara, Citra Islami dan Kampus Esa Unggul 3-10 menit sampai. Keperluan berobat ke Rumah Sakit Ciputra Hospital juga 5 menit dari perumahan. Kemana-mana dekat,” jelas Budi.
Sebelumnya GNA Group sudah banyak mengembangkan proyek hunian berskala kecil dengan desain kompak di berbagai lokasi di seantero greater Jakarta (Jabodetabek), dengan brand “golden”.