PropertyandTheCity.com, Bogor – Pengembang PT Graha Perdana Indah (GPI) bersama dengan Sumitomo Forestry Indonesia melakukan peletakan batu pertama pembangunan (groundbreaking) Klaster Morizono di perumahan Gardens at Candi Sawangan, di Jalan Raya Parung, Bojong Sari, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (22/9). Morizono akan dibangun di area seluas 5,6 hektar terdiri atas 309 rumah dan 38 ruko. Tipe rumahnya mulai 88/84 seharga Rp1,6 miliaran.
“Kami siap mempercepat progress pembangunan agar hasilnya tepat waktu dengan kualitas yang terjamin. Kami sangat percaya bahwa produk ini dirancang dengan detail dan standar kualitas tinggi, serta menawarkan harga yang sepadan dengan nilai tersebut,” ungkap President Director of Sumitomo Forestry Indonesia, Fumihide Nakatsudalam keterangannya, Minggu (22/9).

Rumah-rumah di Klaster Morizono didesain presisi dan clean look tanpa banyak detail menganut hunian khas Jepang yang simple namun berkelas. “The Art of Japanese Living” menjadi nadi desain rumah Morizono dengan tatanan ruang maksimal dan fungsional, mulai dari tatami (ruang serbaguna) dan engawa (teras) yang terkoneksi dengan taman area belakang rumah. Desainernya ialah Arsitek Jepang Takahiro Fuwa dan disupervisi oleh pengawas konstruksi yang berasal dari Jepang.
Tiap rumah dilengkapi smart home system, solar panel, smoke sensor, Alexa Voice Assistant, smart CCTV monitoring, motion sensor, serta smart contact sensor. “Morizono menjadi klaster paling eksklusif di Gardens at Candi Sawangan karena dilengkapi fasilitas club house, kolam renang, children play, smart gate, mushola dan ruko,” kata Fumihide.
Hal lainnya yang patut diapresiasi, Morizono telah mengantongi sertifikat EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari International Finance Corporation (IFC) musabab bangunan telah memenuhi syarat desain dan konstruksi berkelanjutan. Sertifikat yang diraih yaitu EDGE Advance dengan pengurangan energi lebih dari 40 persen.
“Cara membangun konstruksi berkelanjutan termasuk energy dan water saving di dalamnya menjadi salah satu backbone kami,” imbuhnya.
Baca Juga,ASYA , GPA The People’s Choice 2024 Best Choice Housing Project Jakarta
Dengan adanya sertifikasi EDGE Advance Preliminary ini, cluster Morizono telah terverifikasi mampu mengurangi penggunaan energi hingga 68 persen, konsumsi air hingga 15 persen, serta upaya dekarbonisasi dari penggunaan material bangunan ramah lingkungan sehingga mampu menghemat embodied carbon pada material hingga 24 persen. Tiap rumah akan menggunakan panel surya 68 persen, sehingga secara total klaster mereduksi 420 ton emisi karbon per tahun atau setara penanaman 402 pohon.
Sebagai informasi, sejak tahun 1691, SUMITOMO FORESTRY terdaftar di Bursa Saham Tokyo di Jepang. Didirikan 333 tahun yang lalu pada tahun 1691 sebagai perusahaan perkebunan, mereka telah memperluas bisnis dari waktu ke waktu untuk mencakup kehutanan, pengolahan kayu, konstruksi perumahan, properti, energi, perawatan lansia, dan lainnya. Di bisnis properti, tahun lalu Sumitomo berhasil mendirikan lebih dari 20.000 rumah, diantaranya 9.400 unit di Jepang, 10.200 unit di Amerika Serikat, dan 3.400 unit di Australia.
Dengan sejarah 54 tahun di Indonesia, Sumitomo bangga menjadi salah satu perusahaan Jepang tertua yang beroperasi di negara ini. Sementara GPI adalah perusahaan developer properti asal Semarang yang telah mengembangkan berbagai proyek perumahan, mixed-use development dan lapangan golf. Dan sekarang dengan 1700 unit rumah yang sudah dikembangkan, Kedua belah pihak telah menjalin kemitraan selama kurang lebih 32 tahun di industri kayu.
Dikembangkan sejak 2017, hingga saat ini Gardens at Candi Sawangan telah membangun 1.850 unit rumah di 9 klaster (30 hektar) dan telah dihuni sebanyak 1.400 KK, sementara 450 unit rumah dalam tahap konstruksi dan serah terima.
Kawasan Sawangan menjadi salah satu sentra hunian menengah karena letaknya tidak jauh dari Jakarta dan infrastrukturnya bagus. Transportasinya juga mudah, dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kendaraan umum melintas 24 jam menuju Tangerang Selatan dan Parung, Bogor. Morizono sendiri direncanakan serah terima secara bertahap pada 2025 mendatang.