PropertyandtheCity.com, Tangerang – Tampilan bangunan rumah dengan dinding beton polos berlapis cat yang dominan bisa berkesan dingin dan monoton. Cara instan mengatasinya bisa dengan menambahkan aplikasi cat bertekstur yang menampilkan efek atau tekstur alami persis seperti batu alam dan granit betulan.
Kini sudah banyak produsen yang melansir pelapis motif dan tekstur batu dekoratif. Satu diantaranya ialah Add Stone. Lisensi merek dagang cat tekstur asal Taiwan ini mengenalkan produk alam buatan atau replika menyerupai granit dan batu alam di Indonesia sejak 2018.
Bagi arsitek dan disainer interior yang senang bereksplorasi dan kreatif memanfaatkan tekstur-tekstur alam, produk cat ini patut dicoba. Tidak hanya mengadopsi karakteristik dan tampilan serupa batu alam asli, sistem fabrikasi berteknologi terkini dalam empat lapisan, cat tekstur Add Stone juga diklaim mampu memberikan warna yang merata, bahkan hingga ke setiap sudut yang sulit terjangkau sekalipun.
“Cat tekstur Add Stone memungkinkan penggunanya berkreasi menciptakan nuansa alami ruang berbeda. Corak dan tekstur batu alam apapun bisa dibuat karena produk ini base-nya bukan cat, tapi batu alam yang direplika mengandalkan material resin akrilik. Jadi kalau ada batu alamnya, catnya bisa direplika. Prosesnya memakai komputer dengan berbagai macam kombinasi Riset and Development khusus, yang mengakibatkan ketika disemprot akan berubah menjadi tekstur menyerupai batu alam. Jadi seandainya ada batu alam motif baru, kita kirimkan ke laboratorium dan akan dibuatkan tekstur yang sama,” ujar CEO dan Founder ADD STONE Indonesia, Yudi Gumanti, kepada media di IndoBuildTech 2023, ICE BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (5/7/2023).
Aplikasinya disemprotkan ke bidang, kemudian 90% kandungan air di dalamnya akan menguap dan menyusut hingga membentuk lapisan batu alam dengan rupa-rupa warna dan corak, tidak sebatas abu-abu batu kerikil atau batu koral hitam pada umumnya. Kelebihan ini membuat Add Stone optimis mampu memenuhi kebutuhan industri secara spesifik.
Esensi lain kehadiran Add Stone tidak hanya mencitrakan suasana hangat dan natural pada hunian, yang terpenting adalah produk digagas untuk membantu mengurangi waste material (sampah/limbah) yang dihasilkan oleh batu alam.
Yudi mengatakan, penyematan fitur tahan terhadap noda dan mudah dibersihkan membuat cat tekstur Add Stone cocok digunakan sebagai pelapis hardscaping (elemen keras) interior, eksterior dan lanskap pada area publik yang membutuhkan perawatan rendah, seperti bandara, kafe-resto konsep industrial dan open space, karena tidak mudah retak dan berjamur akibat perubahan cuaca. “Ada lapisan coating-nya, jadi tahan air. (Dipakai untuk) outdoor bisa, indoor bisa. Paling sering digunakan untuk arsitektural gaya Jepang menganut konsep Zen dimana manusia menjalani hidup dengan cara mendekatkan diri dan bersinergi dengan alam,” terangnya.
Cat dapat diaplikasikan di berbagai macam bidang dasar (media) dan bentuk, mulai dari dinding acian, gipsum, kaca, plastik, logam, keramik, kayu hingga papan triplek. “Bahkan orang yang sudah pakai batu alam, setelah sekian tahun lumutan, warnanya memudar. Dia ingin dilapisi cat Add Stone supaya warna batunya kembali bagus dan tahan air,” imbuh Yudi.
Mulai Familiar
Produk Add Stone kerap diandalkan oleh kalangan kontraktor dan developer untuk proyek residensial, retail dan komersial. Sementara arsitek dan disainer mulai banyak menggunakannya sebagai pelapis perabot dan artwork. Respon pasar semakin baik terhadap cat tekstur ini selaju dengan tren subtitusi komponen alami di industri konstruksi.

“Dulu orang takut mengelupas seperti cat-cat pada umumnya yang lima tahun sudah pudar, ngelotok-ngelotok dan jamuran. Kami jamin Add Stone durabilitinya tinggi karena tidak ada kandungan organiknya. Cara bersihkannya juga mudah, cukup disiram air lalu disikat, nggak akan ngelotok. Sekarang terbukti sudah banyak yang memakai produk kami,” lugas Yudi.
Di pameran IndoBuildTech 2023 yang berlangsung sejak Rabu (5/7) hingga Minggu (9/7), Add Stone merancang ruang pamernya bertajuk “Ketika Alam dan Teknologi Hidup Berdampingan” dalam konsep The Flow: Path to Sustainability. Dirancang oleh Principal Platform Architects, Hendra Irwanto, ruang pamer tersebut menonjolkan sisi arsitektur disain bangunan berkelanjutan.
“Konsep The Flow sendiri merupakan respon terhadap keberlanjutan yang dilatarbelakangi oleh kepedulian untuk mengurangi waste yang dihasilkan setelah pameran, sejalan dengan value yang dipegang oleh Platform Architects dan Pelant Nursery dalam karya-karyanya,” ujar Hendra yang juga hadir di pameran tersebut.
Hendra mengatakan, pihaknya beberapa kali merancang bangunan salah satunya menggunakan material Add Stone. Sebut contoh, temu Coffee, temu Roastery dan sejumlah restoran ternama di Jakarta. “Ada klien yang ingin sekali bagian atap seperti plafon pada kafenya menonjolkan nuansa alami dari batu alam. Kalau pakai batu alam betulan, cost-nya tinggi sekali. Keamanannya juga riskan. Maka itu, solusinya plafon dilapisi Add Stone sehingga menghasilkan tekstur seperti batu alam, solved,” terangnya.
Add Stone dipasarkan dua varian, yaitu An dan Ako, mencakup empat lapis, yaitu pelapis dasar kemasan 20 kg untuk daya tutup 150 meter persegi (m2), lapisan elastis kemasan 18-20 kg untuk menutup bidang 150 m2, cat semprot (spary stone) daya tutup 15 m2 per 18 kg, dan terakhir lapisan coating (top coat) kemasan 18 kg muat di bidang 150 m2. Harga per m2 dipatok mulai USD 22,5 – USD 35 atau setara Rp346.000 – Rp550.000 per m2.