Jakarta, PropertyandtheCity.com — BCI Central kembali menggelar BCI Equionox 2023 Jakarta melibatkan kalangan arsitek, disain interior, konsultan proyek dan developer properti. Pameran bahan bangunan dengan tajuk “Woman in Construction” oleh BCI Central diapreasiasi karena dinilai turut memberdayakan perempuan di sektor konstruksi.
Melalui tema tersebut, dunia dilugaskan bahwa seiring berjalannya waktu, perempuan mulai berusaha aktif membela jati dirinya dan tidak mau untuk berdiam diri. Pekerjaan rumah yang hanya fokus pada sumur, dapur dan kasur kini mulai menyusut. Perempuan mulai menunjukkan eksistensinya dalam segala bidang, termasuk konstruksi.
BCI Equinox 2023 Jakarta merupakan program pengembangan dan networking para pelaku konstruksi di Indonesia melalui boutique exhibiton, yang diinisasi BCI Central. Penyelenggaraan BCI Equinox 2023, yang digelar sehari di Ballroom Kuningan City, Jakarta, Jumat (15/9/2023), merupakan pelaksanaan BCI Equinox ke-sembilan sejak digagas 2016 lalu.
Jakarta menjadi kota terakhir helatan di tahun ini, setelah sebelumnya digelar di Surabaya, Jawa Timur, 10 Februari lalu. Pelaksanaan BCI Equinox 2023 di Jakarta melibatkan 33 jenama bahan bangunan dan didukung Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Ibu Arsitek (komunitas para wanita yang menginspirasi rumah impian).

“BCI Equinox adalah acara yang menjembatani antara stake holder di dunia konstruksi, dimana masing-masing produsen akan membawa dan merekomendasikan teknologi terkini pada produk mereka untuk diaplikasikan di proyek properti. Tujuannya adalah saling mengedukasi dan membangun jejaring,” ujar General Manager Emerging Market Indonesia BCI Central, Pietter Sanjaya, kepada media di Jakarta, Jumat (15/9).
Selain pameran bahan bangunan, agenda tersebut juga dimeriahkan dengan forum dan workshop yang melibatkan sederet nama perempuan inspiratif dalam bidang desain dan konstruksi sebagai narasumber kompeten. Di antaranya, Wendy Djuhara (Founder & Principal Djuhara+Djuhara) serta Adelinah Chandra, HDII (Principal A2J Design).
“In fact, jumlah female construction worker di Indonesia itu cukup banyak. Ada yang aktif di residensial, landscaping dan sebagainya. She can bring to all manner of roles, thats how we keep track,” ungkap Pietter.
Ia mencontohkan, Arvilla Delitriana sosok arsitek perancang jembatan lengkung LRT Jabodebek. Disebutnya pula Wendy Djuhara yang pernah mendapatkan penghargaan kelas internasional. Salah satu karya arsitektur yang fenomenal adalah desain Sekolah Taman Kanak-kanak “Shining Star School” pada tahun 2010, yang berhasil meraih penghargaan World Architecture Festival Barcelona. “Mereka lebih detail, memang sulit diterima tapi justru itu yang dibutuhkan,” lugasnya.
BCI Central menargetkan 1.500 orang dari kalangan arsitektur dan turunannya menghadiri acara tahunan itu.