PropertyandTheCity.com, Jakarta- Awal semester dua 2024 Paramount Land lewat Paramount Petals (400 hektar), Bitung, Kabupaten Tangerang, Banten, kembali sukses memasarkan klaster terbaru Lily, di jalur tol Jakarta-Tangerang/Merak.
Dua pekan setelah presale 29 Juli 2024, klaster Lily telah terpesan lebih dari 30 unit. Rumahnya dua lantai tipe 80/72 seharga Rp1,5 miliar. Itu tipe termungil, sedangkan tipe besar pilihannya 135/120 dan 123/105.
“Awalnya kami hanya menyiapkan 42 unit, tapi karena tahap pertama sold out kami bersiap pasarkan tahap kedua,” kata Adiatma Wicaksana, GM Sales Paramount Petals, kepada Property and The City di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Paramount Petals adalah proyek skala kota (township) kedua yang digagas oleh Paramount Land, setelah sebelumnya perusahaan pengembang properti ini sukses mengembangkan Kota Gading Serpong di Kota Tangerang, Banten.
Klaster Lily meluncur bukan tanpa alasan. Animo konsumen membeli rumah di tiga klaster pertama yakni, Aster, Canna, Gardenia yang tinggi membuat developernya kembali menggelontorkan produk rumah tapak terbaru. Tiga klaster pendahulunya sudah terjual lebih dari 1.200 unit. Adapun 600 unit lebih telah dihuni dari hampir 1.000 unit rumah yang telah diserah terimakan kepada pembelinya.
Baca Juga,THE STORY OF FIVE ELEMENTS FESTIVAL+Five Senses
Selain karena reputasi Paramount Land, Paramount Petals memperoleh respon bagus dari konsumen karena memiliki lima keunggulan lain. Pertama, konsep pengembangan berkelanjutan yang mempertahankan vegetasi eksisting, kontur tanah, serta desain fasad rumah minim detail sehingga terkesan clean dan lapang. Pun master plan juga direncanakan seksama oleh konsultan AECOM.
Kedua, penggunaan material berkualitas bagus. Kusen pintu dan jendela misalnya, dari aluminium tahan cuaca, lantai homogeneous tile, electric water heater, AC, daun pintu engineering door, smart door lock, saluran tertutup, dan gratis IPKL (Iuran Pemeliharaan dan Keamanan Lingkungan) senilai Rp5 juta.
Ketiga, di masa depan bakal ditunjang akses massal MRT Cikarang-Balaraja. Keempat, dekat kawasan industri sehingga memudahkan aktivitas bisnis dan menjamin kenaikan harga lahannya. Kelima, harga tanahnya masih sepertiga rumah sekelas di kota baru sekitarnya seperti Lippo Village apalagi Gading Serpong, BSD City dan Alam Sutera. Keenam, tidak jauh dari lokasi perumahan akan terkoneksi dengan jalan tol langsung (direct access toll) exit Tol Bitung di ruas Jalan Tol Jakarta-Merak.
Terdesak
Paramount Land telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024. Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga.
Pembangunan tengah berlangsung, yaitu modifikasi exit dan entrance gerbang Tol Bitung. Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan. Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
“Melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong). Aksesibilitas yang baik menjadi kunci utama hidup tidaknya sebuah kota dan Paramount Petals akan hidup dan berkembang pesat seiring dengan makin mudah aksesnya dan makin lengkap fasilitas kotanya,” ungkap M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land.
Bukan Aji Mumpung, pembangunan dan modifikasi simpang susun (interchange) Bitung ini memang dinilai cukup mendesak untuk dilakukan karena ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di Jalan Arteri yang pada tahun 2036 diproyeksi akan mengalami stagnasi.
“Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalur tol,” Bayu Nurbaya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB.
Menurutnya, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan sodetan gerbang tol baru ini bisa rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land merinci, akses jalur tol langsung ini terkoneksi dengan jalan boulevard kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter ini, titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian selatan.
Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang-Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City. Adanya pintu tol baru di KM 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung.
“Kalau akses tol langsung itu sudah jadi, dalam beberapa tahun mendatang kawasan Paramount Petals akan semakin berkembang, makin diminati. Harganya juga naik signifikan,” jelas Henry.
Turut Sumringah
Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan menjelaskan bahwa koridor barat adalah real Jakarta masa depan. New greater Jakarta adanya di poros barat. Jakarta harga rumahnya sudah mahal dan biaya hidup tinggi. Masyarakat akan mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak.
Menurutnya, orang-orang akan mencari hunian yang memiliki kemudahan dalam mengakses kawasan. Koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur, dimana kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri.
“Bedanya koridor barat lebih unggul karena poros barat memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembang besar berskala kota lebih banyak dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik,” lugas Yayat.
Dalam konteks investasi, koridor barat dinilai Yayat memiliki berbagai keunggulan. Disamping harga rumahnya relatif cepat berkembang , masyarakat fixed income-nya juga besar. Koridor barat, khususnya lokasi Paramount Petals, berada diantara Proyek Strategis Nasional (PSN)-BSD dan PSN – PIK2.
“Kekuatan terbesar buat kawasan yang berada dalam jaringan PSN itu adalah izin akan lebih mudah. Pajak-pajaknya banyak dapat insentif serta barang impor tidak dibatasi. Sehingga kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan,” ujarnya.
Soal akses langsung ke tol ini, yang senang bukan hanya developer lantaran mampu memenuhi janjinya kepada konsumen, namun pembeli rumah Paramount Petals otomatis turut sumringah.
Didi (38), seorang wiraswasta yang sehari-hari berkegiatan di kawasan Kota Tangerang dan sekitarnya menyambut baik pembangunan pintu tol baru tersebut karena diharapkan dapat menunjang aktivitas bisnisnya. Februari lalu, ia dan keluarganya resmi menempati rumah di klaster Canna, Paramount Petals.
“Tentu punya tempat tinggal di lokasi strategis akan memudahkan saya dan keluarga dengan mobilitas cukup tinggi, saya yang bekerja wiraswata dan mengantarkan anak sekolah. Demikian juga istri yang memiliki aktivitas untuk kebutuhan keluarga yang membuat kami harus melewati akses tol setiap hari. Saat ini akses saya melalui Tol Tangerang untuk menuju Gading Serpong dan sekitarnya, karena itu adanya direct access toll dari Paramount Petals ke Tol Tangerang itu bakal enak banget ke depannya,” ungkapnya.
Adapun fasilitas yang sudah dihadirkan di Paramount Petals saat ini diantaranya Marketing Gallery, Convenience Store, Bethsaida Clinic, dan kantor Estate Management sebagai pengelola kawasan. Fasilitas teranyar yang hadir di Paramount Petals adalah KFC Indonesia, salah satu gerai waralaba makanan cepat saji terbesar di Indonesia.
Kini juga sedang dibangun Community Club (4.135 m2) yang di dalamnya terdapat lobby and Lounge Space, Café, Gym, Multipurpose Court (Lapangan Basket 3 on 3 & Lapangan Futsal), Swimming Pool Olympic Size, dan Kids Pool, serta Children Playground.