PropertyandtheCity.com, Tangerang – Memperkuat bisnis inti di bidang properti, PT Paramount Enterprise Internasional mengembangkan sejumlah usaha strategis di sektor layanan kesehatan (healthcare), dengan membangun rumah sakit Bethsaida di Serang, Banten.
Ini adalah rumah sakit Bethsaida kedua yang digagas setelah sebelumnya Paramount sukses mengembangkan Bethsaida pertama di kota baru Gading Serpong, Tangerang. “Keseriusan kami membangun kota dan peradaban manusia terwujud dalam fasilitas-fasilitas yang kami hadirkan. Rumah sakit Bethsaida merupakan wujud tanggap perusahaan kami untuk kepentingan masyarakat luas di sektor layanan kesehatan,” ujar Presiden Direktur Paramount Enterprise Muhammad Nawawi, kepada Property and the City di Tangerang, Senin (22/5).
Dirancang sembilan lantai dengan kapasitas 124 tempat tidur yang terdiri dari Super VIP 4 kamar, VIP 15 kamar, kelas satu 24 kamar dan sisanya untuk kamar kelas dua dan tiga. rumah sakit di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, ini menempati lahan seluas satu hektar dengan total luas bangunan mencapai 18.000 m2. Konstruksinya telah mencapai tutup atap, dan ditargetkan akan beroperasi secara resmi untuk umum pada kuartal 1-2024 mendatang.
Nawawi menjelaskan, Banten adalah salah satu wilayah yang tumbuh dan berkembang pesat, khususnya koridor Serang-Cilegon. Jumlah penduduknya mencapai 1,6 juta jiwa pada 2020 dengan pertumbuhan populasi rerata 1,4% per tahun. Dikenal sebagai kawasan industri yang melayani kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan internasional, wajar bila kemudian wilayah ini identik dengan jumlah tenaga kerja yang melimpah.
Ia menyebut, sekitar 71 persen pekerja pabrik ini adalah usia produktif yang banyak membutuhkan layanan kesehatan. Kebutuhan layanan kesehatan khususnya tempat tidur di Serang dan sekitarnya masih sangat kurang. Tempat tidur yang tersedia hanya 766 bed, mencakup 60 persen ada di rumah sakit yang dikelola pemerintah, sisanya swasta.
“Rasio yang tersedia sangat kurang bila melihat dari jumlah populasi 1,6 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk 1,4 persen per tahun, lalu sebagian besar tenaga kerjanya adalah usia produktif, dan minimnya tempat tidur di rumah sakit. Kalau merujuk pada layanan kesehatan standar Kementerian Kesehatan, rasio tempat tidur rumah sakit di Indonesia sebesar 1,17 per 1.000 penduduk. Inilah yang menjadi dasar pemikiran Paramount Enterprise untuk membangun rumah sakit di Serang,” terangnya.
Disokong 120 Dokter, 4 Spesialis
untuk merealisasikan pembangunan rumah sakit Bethsaida Serang, Perusahaan merogoh kocek sekitar Rp330 miliar di luar tanah. Sebagian besar dari nilai investasi ini dialokasikan untuk medical equipment atau peralatan kesehatan mutakhir macam USG 4 dimensi, CT Scan 128 slice, dan laboratorium kateterisasi untuk memberikan diagnosis yang akurat.
Menurut Direktur Paramount Enterprise Norman Daulay, pembangunan Bethsaida Hospital Serang dipikirkan secara detail mellaui tahap perencanaan. “Orang memilih rumah sakit lebih ke fungsi, sehingga kami pastikan rumah sakit ini memiliki fungsi yang nyaman,” jelasnya.
Tiap lantai rumah sakit dirancang seksama agar pasien tidak kesulitan dalam menjalani serangkaian pengobatan. Misal, lantai 1 difokuskan untuk rawat jalan dan IGD, lantai 2 untuk kamar operasi, ICU dan NICU yang berfungsi satu satu sama lain dan saling berdekatan, sehingga pasien tidak harus pindah-pindah lantai. Lantai 3 untuk spesialis obgyn, ruang bersalin dan bayi, sementara rawat inap anak ada di lantai 5, tidak digabung dengan rawat inap dewasa. “Lahan kami hampir satu hektar karena idealnya membangun rumah sakit harus di atas 6.000 m2, kalau kurang bangunan akan lari ke atas sehingga zona fungsional tidak tercapai karena ruangannya tidak cukup,” imbuh Norman.
Bethsaida Hospital Serang merupakan rumah sakit tipe C plus dengan sokongan 120 dokter berpengalaman dengan empat spesialis, yaitu anak dan kandungan, gigi dan mulut, endokrin, serta penyakit dalam kardiovaskular yang menangani penyakit jantung dan pembuluh darah.
Belasan layanan kesehatan juga akan menjadi standarisasi SOP Bethsaida Hospital Serang, antara lain rawat jalan atau poliklinik, rawat inap, rawat darurat, ruang bersalin, perawatan intensif (ICU dan NICU), rehab medik, ruang operasi, laboratorium, radiologi, farmasi, bakn darah dan kamar jenazah.
Mengingat wilayah Serang-Cilegon dan sekitarnya jamak bercokol pabrik-pabrik, nantinya rumah sakit juga akan melayani traumatology centre untuk menangani pasien cidera akibat kecelakaan kerja seperti patah, retak, cabikan dan sejenisnya.
“Kami siapkan seluruh ruang tindakan seperti ICU, NICU dan kamar operasi di lantai dua, kumpul di satu titik sehingga pasien bisa kami tangani dengan cepat dan baik. Pun ruang IGD akan kami sediakan 15 bed, kami nggak mau orang datang harus antri lama,” kata Direktur Bethsaida Hospital, dr Soeprajitno, kepada media dalam kesempatan yang sama.
Soeprajitno menambahkan, salah satu keunggulan Bethsaida Hospital Serang adalah konsep digital hospital-nya. “Rekam medis pasien bisa langsung terbaca sehingga dokter bisa cepat mengambil keputusan untuk berbagai tindakan, karena laboratorium dan turunan fungsinya ada di satu lantai yaitu di lantai 8 berikut rekam mediknya, sehingga diagnosa pasien akan cepat diketahui dan terapi bisa segera dilakukan. Data pasien dan nurse call system akan menggunakan sistem elektronik sehingga data seluruh pasien akan terintegrasi. Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap Permenkes baru mengenai digitalisasi di layanan kesehatan,” tandasnya.