Top 5 This Week

Related Posts

LATAH MEMBUATMU KALAH YAKIN MEMBUATMU AMAN

Jangan latah, apalagi ikut-ikutan! Yakinlah bisnismu yang terbaik. Begitupun dengan gaya permainan golf mu, yakinlah pada kemampuanmu dan teruslah belajar, sebab itu akan membuatmu menjadi yang terbaik.

baca juga, Sinar Mas Land Dorong Transformasi Digital Perusahaan dengan Teknologi AI dan IoT

Bagi sebagian orang, golf mungkin hanya sekadar olahraga rekreasi. Namun, bagi seorang pengusaha seperti Suwandi Tio, golf telah menjadi bagian penting dari hidupnya, bahkan turut membentuk caranya memimpin bisnis. Sejak pertama kali terjun ke dunia golf pada tahun 2011, pria yang juga Direktur Utama Mega Agung Sembada (MAS) Group ini menemukan kesamaan mendalam antara olahraga tersebut dan dunia bisnis yang digelutinya.

“Awalnya hanya ikut-ikutan teman meeting dan nongkrong di driving range,” ujar Tio sambil tertawa mengenang awal mula ketertarikannya pada golf. “Lama-lama malah ketagihan. Yang paling menarik dari golf adalah fokus bertanding dengan diri sendiri. kompetitor utama kita adalah diri sendiri. Golfer (sebutan untuk pemain golf, ed.) yang bermain paling baik di lapangan adalah golfer
yang paling memahami kemampuan dirinya sendiri,” ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, golf bukan hanya menjadi hobi semata, tetapi juga sumber inspirasi dalam menjalankan bisnis. Menurut Tio, kunci sukses baik di lapangan golf maupun di dunia usaha adalah fokus pada diri sendiri dan tidak terpengaruh oleh gaya atau produk orang lain. “Seperti di golf, terkadang kita tergoda menyesuaikan dengan gaya bermain teman. Padahal, setiap orang punya kelebihan dan batasan masing-masing. Sama halnya dengan bisnis, kita tidak boleh terlalu ‘latah’ dengan kompetitor,” jelasnya.

Jadi bisa dikatakan, persamaan paling menonjol dari golf dan dunia usaha adalah terletak pada diri kita, seberapa fokus kita dalam berusaha atau bermain golf, dan tak mengindahkan dari gaya permainan orang lain. “Kita hanya perlu fokus kepada usaha atau produk kita sendiri, dan tidak terlalu terpengaruh oleh permainan atau produk competitor. Selama kita memahami dan yakin terhadap kekuatan produk kita sendiri, pasti bisnis kita akan semakin baik,” ujar Tio.

Ia pun memberikan contoh bagaimana kesalahan strategi di golf dapat mengurangi performa seorang pemain. “Golfer A adalah pemain dengan pukulan yang relatif pendek dan aman. Sedangkan golfer B adalah pemain dengan pukulan yang lebih jauh dan lebih suka mengambil risiko. Karena golfer A merasa dia juga bisa memukul jauh, akhirnya hasil pukulannya menjadi tidak maksimal dan nilainya menjadi lebih buruk. Sama seperti di bisnis, jika kita adalah seorang pengusaha yang mengutamakan long-term growth dan safety, kita jangan ikutan ‘latah’ dengan pengusaha lain yang memiliki kecenderungan sukses instan dan risk taker,” Tio memaparkan.

Keseimbangan antara kehidupan pribadi, pekerjaan, dan hobi tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, Tio justru menemukan golf sebagai sarana untuk merelaksasi diri di tengah kesibukannya. “Biasanya saya bermain di hari kerja (weekdays), minimal dua minggu sekali. Kebetulan kantor saya, MASGROUP dekat dengan lapangan Padang Golf Modern, jadi bisa langsung melipir setelah urusan kantor selesai,” katanya.

Selain menjadi sarana relaksasi, golf juga membuka banyak peluang bisnis. Tak tanggung-tanggung, menurutnya, 70-80% relasi bisnisnya dibangun lewat pertemanan di lapangan golf. “Selama empat hingga lima jam bermain, kita punya banyak waktu untuk mengenal lawan main, apakah mereka bisa diajak bekerja sama atau tidak. Rasanya sulit menemukan momen yang lebih ideal untuk menjalin relasi daripada di lapangan golf,” ujar pemilik bisnis dengan tagline ‘Membangun dengan Hati Nurani’ ini.

Bagi Tio, golf juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Baginya, golf bukan sekadar olahraga, tapi juga relaksasi di tengah tekanan pekerjaan.

“Kebetulan saya memulai golf sudah cukup lama, sebelum saya berkeluarga dan proyek yang berjalan masih belum begitu banyak, makanya baik keluarga di rumah maupun teman-teman di MASGROUP sudah cukup paham kalau golf adalah bagian dari pekerjaan
sekaligus hiburan bagi saya,” jelasnya.

Meskipun jadwalnya sibuk, ia tetap memastikan bahwa golf adalah prioritas. “Karena slogan kita sebagai golfer adalah ‘jangan sampai pekerjaan mengganggu golf.’ Hahaha,” tambahnya dengan nada bercanda.

Ketika ditanya tentang pengalaman bertanding, pemimpin Perusahaan Pengembang yang berdiri sejak 2007 ini mengaku tidak terlalu sering ikut turnamen kompetitif. “Tidak terlalu sering karena kemampuan saya tidak cukup mumpuni untuk bertanding secara kompetitif. Biasanya hanya turnamen-turnamen komunitas atau organisasi seperti REI Golf Tournament atau Synergy Golf Tournament,” ungkapnya.

Bicara soal inspirasi, seperti banyak golfer lainnya, Tio tak segan mengidolakan Tiger Woods. Namun, bukan sekadar prestasi besar yang menginspirasinya, melainkan etos kerja dan konsistensi yang ditunjukkan sang legenda golf. “Bayangkan, 683 minggu atau 13 tahun menduduki posisi nomor 1 dunia. Itu hal yang sangat sulit dicapai, terutama di golf, di mana konsistensi adalah kunci. Kadang minggu ini kita main bagus, tapi minggu depan hancur. Tiger Woods bisa menjaga level itu bertahun-tahun. Saya sangat terinspirasi dengan kerja kerasnya agar selalu konsisten, dan ketika terjatuh harus bisa bangkit dan lebih baik lagi.”

Meski tidak terlalu fokus pada kompetisi, Tio tetap memiliki target pribadi dalam golf, salah satunya adalah menurunkan handicap. “Ya, tentu saja ingin menurunkan handicap. Saya sudah stuck di handicap 18 selama beberapa tahun, jadi mungkin ingin ‘masuk bengkel’ lagi untuk memperbaiki swing. Mungkin ada pembaca Property and The City yang ingin mengendorse. Hahaha,” katanya bercanda. Bicara soal pencapaian, Tio mengakui bahwa yang terpenting baginya adalah hubungan yang ia bangun di lapangan. Sambil bercanda ia menyampaikan kalau pencapaian di golf itu mungkin kulit yang semakin gelap.

Kembali dengan nada serius, Tio mengatakan kalau boleh menilai diri sendiri, pencapaiannya di golf adalah semakin banyaknya relasi yang dimilikinya. “Banyak sekali partner, vendor, supplier, bahkan kontraktor di perumahan kami yang kami kenal dan percayai lewat deal di lapangan golf,” kenangnya.

Ia yakin, keberhasilan MASGROUP tidak bisa dipisahkan dari peran golf. Bahkan ia mengatakan dengan nada percaya diri kalau boleh lebih eksplisit, Ia yakin Perusahaan yang mempunyai misi “Menjadi perusahaan pengembang yang aktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan properti yang berkualitas dan lingkungan hidup yang sehat, memberikan nilai optimal terhadap pengembalian investasi dari pemegang saham, serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan” ini mungkin tidak bisa tumbuh seperti sekarang ini kalau tidak mengenal golf. Di akhir perbincangan, Tio menekankan pentingnya kejujuran, baik dalam golf maupun dalam menjalankan bisnis.

“Selain fokus kepada diri sendiri, permainan golf sangat menjunjung tinggi kejujuran. Dan ini yang selalu saya tekankan juga kepada teman-teman di kantor. Terkadang hasil kita buruk tetapi kita jujur, itu akan berdampak jauh lebih positif daripada melaporkan hasil bagus tapi tidak jujur, karena ujung-ujungnya pasti akan ketahuan juga. Golfer yang jujur di lapangan pasti akan jauh lebih banyak temannya daripada yang tidak jujur,” pungkasnya. l (ed. Anwar Syueb).

#latah #kepercayaandiri #psikologi #kegagalan #sukses #motivasi #mental #mindset #pengembangandiri #takutgagal #raguragu #minder #selfconfidence #overcomingfear #achievingsuccess #personaldevelopmen

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles