Minggu, April 27, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Maryono Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN)

Maryono Direktur Utama  Bank Tabungan Negara (BTN)

“Karena potensi bisnis dan perannya yang sangat besar, Bank BTN akan menjadi besar sebagai Mortgage Bank di Indonesia. Melalui Tabungan Perumahan, BTN dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ketika akan memutuskan untuk membeli rumah.”

Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan pembukaan rekening baru lebih dari 100.000 nasabah dari Program Tabungan Perumahan selama 2015. Angka tersebut setara dengan Rp2 triliun. Langkah besar ini diambil sebagai penetrasi yang makin menguatkan akan peran BTN yang sedari awal fokus terhadap pembiayaan perumahan. Selain itu program ini didasari potensi perumahan yang masih sangat besar dan Bank BTN sebagai bank yang fokus pada perumahan dapat memiliki portofolio pembiayaan perumahan hingga 85%. Karena saat ini bank umum lainnya terkendala regulasi, dimana portofolio mereka maksimal hanya 20% di KPR. Sedangkan Bank BTN adalah bank khusus, jadi tidak dibatasi. Karena potensi bisnis dan perannya yang sangat besar, Bank BTN akan menjadi besar sebagai Mortgage Bank di Indonesia. Melalui Tabungan Perumahan, BTN dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ketika akan memutuskan untuk membeli rumah.

Terkait suku bunga di tahun 2015, BTN melihat akan ada penurunan namun likuiditas perbankan masih akan cukup ketat. Salah satu upaya untuk menghindari perang suku bunga adalah melalui peran regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat ini selisih BI Rate dan suku bunga di pasar sudah terlalu jauh, dan hal itu semakin menekan perkembangan perbankan. Terkait pembiayaan rumah subsidi, BTN akan tetap berkomitmen dan menjadi mitra pemerintah dalam pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut. Beberapa tantangan seperti penurunan daya beli akan berdampak juga pada konsumsi rumah tangga yang ikut menurun.

Meski terkendala likuiditas, secara umum prospek perbankan pada 2015 terlihat positif. Ini karena pemerintah berkomitmen untuk membangun lebih banyak infrastruktur, sehingga ekonomi akan bergerak lebih cepat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles