HIMAWAN ARIEF SUGOTO DIREKTUR UTAMA PERUMNAS
“Jika diperlukan Perumnas siap untuk membangun hingga 50 ribu unit rumah.”
Untuk tahun 2015, Perumnas akan menyesuaikan program kerjanya dengan program kerja pemerintah. Program ini disusun bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas, dan Kementerian Dalam Negeri. Tahun ini peran Perumnas akan didorong kembali menjadi pelaku penyedia untuk rumah rakyat, khususnya kelas bawah.
Pada tahun 2015 Perumnas menargetkan akan membangun 25 ribu unit rumah dan dana yang disiapkan sebesar Rp600 miliar. Angka ini bisa bertambah jika memang pemerintah merasa perlu untuk mempercepat penyelesaian masalah rumah rakyat. Dan Perumnas siap jika diberikan target lebih. Bahkan jika diperlukan, Perumnas siap untuk membangun hingga 50 ribu unit rumah. Apalagi jika ada penugasan khusus angka ini bisa saja terlewati. Tentunya dengan adanya stimulus dari pemerintah.
Tentunya hunian yang akan dibangun khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), berbentuk rumah tapak maupun rumah susun. Rumah tersebut peruntukan dan fungsinya sama seperti rumah lain yang merupakan bagian dari Program Pembangunan 1 Juta Unit Rumah.
Terkait harga rumah yang mendapat subsidi bunga kredit dari pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih dapat dipertahankan untuk sebagian daerah, terutama di daerah yang harga tanahnya masih di bawah Rp2 juta/m2. Sementara untuk di bagian Timur seperti di Bali dan Papua sudah tidak bisa lagi di harga tersebut.
Untuk mempercepat target pencapaian pembangunan perumahan rakyat, Perumnas berharap agar pemerintah mengubah skema subsidi, dari subsidi bunga kredit menjadi subsidi harga rumah. Hal tersebut dinilai lebih menarik bagi pengembang, karena pengembang mendapatkan tambahan modal untuk menutup selisih biaya konstruksi.