Propertyandthecity.com, Jakarta – 99 Group melalui dua portal properti miliknya, yakni 99.co/id dan rumah123.com menemukan sejumlah data menarik mengenai tren positif pergerakan properti di Tanah Air. Hal ini disinyalir lantaran adanya wacana new normal yang ditetapkan pemerintah, sehingga geliat perekonomian pun mulai tumbuh.
“Temuan kami menemukan bahwa tren suplai dan pencarian mengalami peningkatan konstan pada Mei ke Juni 2020. Hal ini menunjukkan bahwa asa terhadap sektor properti kian membaik,” ungkap Maria Herawati Manik, Country Manager 99 Group Indonesia di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Dari hasil analisis ini juga diketahui bahwa pada Juni 2020 pencarian properti naik. Positifnya, tren ini pun dibarengi dengan suplai properti yang turut terdongkrak.
Baca: PASAR PERUMAHAN BANTEN NAIK 2 KALI LIPAT
Adapun dari segi usia, selama tiga tahun terakhir ini, masih belum berubah signifikan. Kalangan milenial atau dengan rentang usia 25-34 tahun masih sebagai pencari properti terbesar. Kemudian diikuti kalangan usia 35-44 tahun.
“Data ini juga serupa dengan temuan selama kuartal I hingga II tahun ini. Sedangkan dari gender, wanita masih mendominasi mencari properti,” ungkap Maria.
Suplai dan Demand Meningkat
Pencarian properti di portal 99.co/id maupun rumah123.com didominasi oleh masyarakat yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Depok, Makassar, dan Bekasi.
Dibandingkan dengan kuartal I/2020, jumlah pencari properti di Jakarta, dan Depok naik signifikan pada kuartal II/2020. Sebelumnya ada 36.6 persen pencari properti di Jakarta dan naik menjadi 40.18 persen.
Sementara pencari properti yang berdomisili di Depok naik tajam dari 2.92 persen menjadi 6.14 persen. Sementara itu, pencari properti di Tangerang ikut masuk ke 7 besar area pencari properti pada kuartal II/2020.
Tim Analis 99 Group mencatat bahwa pencarian (demand) seluruh tipe properti menukik turun dari Maret 2020 ke April 2020 sebesar 30 persen. Namun demikian, suplai properti masih aman dan tumbuh tipis kurang dari 5 persen.
“Menariknya, sejak Mei 2020 terjadi peningkatan cukup tajam baik untuk suplai maupun demand. Untuk demand sendiri mengalami peningkatan sekitar 65 persen. Dan dari Mei ke Juni mengalami peningkatan sekitar 50 persen. Hal yang sama juga terjadi untuk suplai,” jelas Maria.
Tren Naik Rumah, Apartemen, Ruko dan Tanah
Tidak bisa dipungkiri, rumah tetap mendominasi pencarian properti di kedua situs 99 Group. Hasil temuan juga menunjukkan bahwa telah terjadi koreksi pencarian rumah pada akhir Kuartal I/2020, yakni sebesar 30 persen sejak Maret ke April. Di sisi lain, suplai untuk kategori properti tersebut disebutkan masih cukup stabil.
“Namun demand tersebut mulai meningkat sejak April ke Mei 2020 sekitar 60 persen. Sementara di Juni meningkat sebesar 50 persen,” kata Maria.
Di sisi lain, lanjut Maria, suplai apartemen dan ruko turun cukup drastis, yakni 50 persen pada Maret. Pencarian turun namun tidak lebih dari 10 persen untuk apartemen dan 25 persen untuk ruko.
Baca: PASAR PERUMAHAN PRIMER JAKARTA MENINGKAT 21,9 PERSEN
“Tapi tren suplai apartemen ini kembali naik di akhir PSBB, Juni lalu, yakni sebesar 30 persen. Sementara untuk suplai ruko naik 70 persen,” sambung Maria.
Sementara itu, suplai tanah terjun bebas hampir 90 persen dari Januari ke Februari 2020. Suplai juga turun 20 persen di periode sama namun kembali turun Februari ke Maret sebesar 28 persen.
“Menjelang akhir PSBB juga terjadi hal menarik, dimana pencarian tanah naik sekitar 30 persen dari Mei ke Juni 2020, dan juga dengan suplai yang meningkat tajam 60 persen,” jelasnya.
Harga Properti New Normal
Pada rentang waktu Januari hingga Juni 2020, properti dengan harga kurang dari Rp300 juta paling banyak dicari, yaitu sebesar 30 persen. Sementara itu dari sisi suplai, properti dengan harga Rp2 miliar – Rp5 miliar paling mendominasi dengan persentase 22,5 persen.
Bila dibandingkan kuartal per kuartal, tren pencarian pada Kuartal I/2020 condong ke properti harga kurang dari Rp300 juta. Masuk ke Kuartal II/2020, ada peningkatan pencarian pada properti dengan rentang harga Rp300 juta – Rp1 miliar.
Dari segi suplai, terjadi peningkatan untuk properti dengan rentang harga Rp5 miliar – Rp10 miliar pada kuartal II/2020. Dari 6,4 persen menjadi 10,4 persen. Lalu untuk properti harga kurang dari Rp300 juta menurun di kuartal II/2020, dari 18,3 persen menjadi 14,9 persen.
“Hal yang perlu digaris bawahi adalah adanya pertumbuhan lebih dari 100 persen untuk tren pencarian properti rentang harga Rp300 juta – Rp500 juta pada Mei ke Juni 2020. Sementara dari segi suplai, pada periode sama, properti dengan harga di bawah Rp300 juta naik 40 persen dan properti rentang harga Rp2 miliar – Rp5 miliar naik 50 persen,” timpal Maria.
Jakarta Selatan Paling Dicari
Dari sekian banyak kota di Indonesia, Tim Analis 99 Group menemukan bahwa pada Juni 2020, suplai properti terbanyak terdapat di kota-kota berikut ini: Bandung (22.2 persen), Jakarta Utara (17.7 persen), Surabaya (16.2 persen), Bekasi (10 persen), dan Jakarta Selatan (8.9 persen).
Sementara itu dari segi pencarian, wilayah-wilayah yang paling diincar adalah Jakarta Selatan (19.5 persen), Tangerang (16.5 persen), Bandung (15.4 persen), Jakarta Barat (9.4 persen), serta Jakarta Timur (8.9 persen).
Baca: Masuki New Normal, LRT City Ciracas Terapkan Sejumlah Perubahan
“Bila dibandingkan antara April dan Juni, Kota Bandung mengalami kenaikan pencarian properti paling tinggi, yaitu sebesar 5 kali lipat. Sementara Tangerang dan Jakarta Barat naik 3 kali lipat,” pungkas Maria.