Rabu, Mei 14, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

PROPERTI 2022: JANGAN SAMPAI LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan realisasi penerimaan pajak hingga April 2022 mencapai Rp567,69 triliun. Penerimaan pajak ini mencapai 44,88 persen dari target APBN 2022. Kontribusi terbesar dari penerimaan pajak di April 2022 adalah PPh Badan tahunan yang jatuh tempo di bulan ini, yang melonjak hingga 105,3 persen, diikuti penerimaan PPN Dalam Negeri yang tumbuh sangat tinggi dari tahun lalu hanya 0,8 persen, saat ini mencapai 36,6 persen. Lalu ketiga adalah PPN impor tumbuh 40,2 persen.

Yang juga menggembirakan peningkatan penerimaan pajak hampir terjadi di seluruh sektor ekonomi, industri pengolahan, sektor perdagangan, jasa keuangan, termasuk sektor komoditas. Kondisi ini dapat mengindikasikan sektor riil mulai tumbuh secara bertahap dibandingkan saat pandemi.

Baca juga, Synthesis Huis Jadi Proyek Hunian Ikonik, Pengamat: Lokasi Strategis dan Asri

Inflasi Meningkat

Namun demikian di sisi lain inflasi secara mengalami peningkatan yang mencapai 3,55% (yoy) pada Mei 2022 dibandingkan inflasi pada bulan April 2022 sebesar 3,47% yang diperkirakan akan terus meningkat. Inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017, dipengaruhi oleh tekanan harga komoditas global dan dampak dari kenaikan permintaan Lebaran. Tidak hanya itu, kenaikan harga BBM, kenaikan PPN, kenaikan harga minyak goreng dan masih berlangsungnya perang Rusia – Ukraina menjadi faktor yang mungkin akan terus memberikan peningkatan pada inflasi.

Bahkan di Amerika Serikat, indeks harga konsumen pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 8,3% yoy. Persentase tersebut lebih rendah dari posisi inflasi Maret yang mencapai 8,5%, meskipun masih berada di level tertingginya dalam empat dekade terakhir. Ekonomi Amerika Serikat juga tercata minus 1,4% pada kuartal I 2022 meski belanja konsumen tumbuh lebih cepat dibandingkan kuartal terakhir tahun lalu. Kondisi global ini pastinya akan juga berpengaruh pada Indonesia di tengah masa pemulihan pasca pandemi yang mulai membaik.

Bagaimana Dengan Properti?

Dengan inflasi yang meningkat, pastinya harga pasar properti baik sekunder maupun primer akan mengalami peningkatan. Capital gain konsumen properti akan semakin tinggi. Namun di sisi lain kenaikan inflasi disertai dengan kemungkinan peningkatan suku bunga membuat perekonomian akan sedikit melambat dan membuat properti dapat saja layu sebelum berkembang.

Pasar properti yang baru mulai naik di triwulan II tahun 2022 akan langsung disambut dengan inflasi yang tinggi dan tren suku bunga rendah, selanjutnya laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat meskipun masih positif. Hal yang menggembirakan melihat hubungan siklus pasar komoditas dan pasar properti yang relatif sejalan. Diprediksi 2 tahun setelah kenaikan pasar komoditas tahun 2021, maka pasar properti akan ikut terdongkrak karena para pengusaha di sektor ini akan juga ikut meramaikan pembelian properti. Artinya dimungkinkan secara statistik pasar properti akan boom pada tahun 2023. Benar demikian? Seharusnya bisa.

Namun kembali lagi pasar properti harus diganggu dengan faktor eksternal yaitu faktor politik yang diperkirakan akan mulai semakin panas di tahun 2023. Konstelasi politik ini akan membuat pasar konsumen relatif stagnan dan jeda tunggu pembelian properti akan kembali menjadi pertimbangkan pasar konsumen baik investor maupun end-user. Yang artinya pasar properti mungkin akan melemah di sepanjang tahun 2023 sampai 2024 awal.

Dengan skenario di atas, maka pasar properti yang mulai tumbuh semester I tahun 2022 mempunyai waktu singkat untuk terus tumbuh sampai akhir tahun 2022 yang kemudian akan kembali melemah dikarenakan iklim politik. Dengan asumsi tahun politik berlangsung aman, maka paling tidak pasar properti akan melanjutkan tren kenaikannya yang tertunda di semester II tahun 2024 dan akan dimungkinkan melesat secara eksponensial, menyusul secara fundamental ekonomi dan properti seharusnya sudah cukup mendukung untuk membuat properti lebih tinggi lagi. [AT]•

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles