Jakarta, Propertyandthecity.com — Karpet, termasuk salah satu pilihan produk dekorasi yang akan menyempurnakan interior sebuah ruangan. Tren pemilihan karpet pun kini semakin digandrungi, bahkan sedari awal perencanaan pembangunan atau renovasi sebuah rumah.
Salah satu perusahaan yang eksis memproduksi karpet adalah PT Hesitada Inti Desain, perusahaan manufaktur anak bangsa yang memproduksi karpet handmade dengan brand Moire dan Rug House. Bedanya, Rug House difokuskan untuk penjualan online dan dengan harga lebih terjangkau, sementara Moire lebih ke personalize atau customize.
Baca Juga: Aparthouse Indonesia: Misi Kami Bawa Kembali Milenial ke Tengah Kota
“Untuk Rug House sudah siap dipasang. Sementara Moire, mereka bisa bawa gambar, atau yang belum tahu seperti apa idenya, di sini kami bantu mulai dari desain awal sampai pemasangan di akhir,” kata Founder & CEO PT Hesitada Inti Desain, Tama Florentina kepada media di Showroom Moire di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2022).
PT Hesitada Inti Desain sendiri mulai memproduksi karpet sejak tahun 2014, dimana diawali dengan brand Rug House, kemudian brand Moire dimulai pada November 2018. Proses pengerjaan karpet premium Moire semuanya dilakukan secara manual melalui sentuhan tangan para perajin lokal.
Karpet buatan tangan tersebut diproduksi dengan beragam motif. Harganya bervariasi mulai dari Rp2 jutaan per karpet untuk Rug House, sementara Moire mulai Rp10 jutaan. Untuk pemesanan dalam ukuran tertentu, harganya berkisar mulai Rp2,5 juta/m2, Rp4 juta/m2, dan mulai Rp5,8 juta/m2.
“Untuk yang harganya Rp5,8 juta/m2, bahannya dari bambu silk anti alergi,” ujar Tama.
Adapun proses desain dilakukan oleh tim internal juga banyak bekerjasama dengan interior desainer, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sementara material bahan mentahnya merupakan kombinasi dari dalam negeri dan impor dari Eropa.
Tama memastikan bahwa karpet Moire yang diproduksi sendiri akan menghasilkan kualitas terbaik dan dengan beragam motif pilihan sendiri.
Baca Juga: Sky Garden Sold Out, Sinar Mas Land Luncurkan Klaster Lake Garden di Grand Wisata Bekasi
“Untuk kelas premium hanya kami sendiri yang produksi sendiri, handmade. Pabrik kami di Sunter, Jakarta. Sehingga bisa custom, bisa sesuaikan selera konsumen,” jelasnya.
Hingga saat ini, Tama mengatakan, Moire melayani pemesanan secara custom hingga 70 persen, sementara 30 persen sisanya sudah tersedia di showroom.
“Jadi bisa custom dari segi ukuran, motifnya sampai material yang mau digunakan, seperti akrilik, bambu silkl, silk, wool, dan viscose. Bahannya juga bisa dikombinasikan. Kami siap kerjakan,” ungkapnya.
Lama pengerjaan, Tama memastikan 40 hari kerja untuk ukuran sampai 100 meter persegi. Namun jika konsumen memesan sesuai dengan desain sendiri, maka dikenakan minimum ukuran, yakni 25 meter persegi.
“Kalau gambar dari mereka haru 25 meter persegi tapi bisa dijadikan dua atau tiga karpet. Kalau gambarnya dari kami, ukurannya bebas,” katanya.
Baca Juga: Modernland Realty Raih Penghargaan TOP CSR Awards 2022
Adapun dalam setahun PT Hesitada Inti Desain mampu memproduksi hingga 18.000 meter persegi. Produk karpet tersebut sejauh ini masih fokus dipasarkan dalam negeri. Menurut Tama, pangsa pasar Indonesia sangat menjanjikan untuk produk karpet, termasuk karpet premium.
“Tentunya tidak bisa dibandingkan dengan karpet-karpet impor atau yang umum dijual di pasar. Selain materialnya yang berbeda, cara pengerjaan kami juga lebih detail dan pastinya kualitas lebih baik,” katanya.
Pilihan Sesuai Kebutuhan, Rawatlah dengan Benar
Pemilihan karpet untuk kebutuhan di rumah atau kantor tentunya disesuaikan dengan selera setiap orang. Untuk apartemen berukuran kompak misalnya, karpet bisa diletakkan di ruangan yang lebih luas, seperti ruang tamu atau di living room.
“Untuk pemilihan motif bisa disesuaikan dengan nuansa ruangan tersebut. Ini kembali lagi ke selera setiap orang. Ada yang lebih berani, misalnya rumahnya coklat, tapi karpetnya pink. Kemudian ada yang lebih netral seperti rumah coklat dengan sedikit perpaduan warna biru pada karpetnya. Jadi nanti kami bisa berikan solusinya, apakah disesuaikan atau dibuatkan stand out sekalian,” terang Tama.
Menurut Tama, bulu pada karpet sendiri tidak menimbulkan alergi bagi pemiliknya. Penyebab alergi tersebut lantaran kotoran yang tidak dibersihkan secara rutin.
“Cukup rajin divakum. Seminggu 2-3 kali. Kalau tidak punya vakum, cukup dikebas dengan sapu lidi. Atau jika ada noda, cukup disikat dengan sabun mandi. Jadi penyebab alergi adalah debu atau kotoran yang menempel di benang karpet tersebut, bukan karena karpetnuya” ungkapnya.
Selain itu, ketika karpet yang baru selesai dicuci, baiknya jangan dijemur dengan digantung, tetapi diletakkan saja secara mendatar.
“Kalau cuci, setahun sekali juga cukup. Karpet dengan kondisi basah dan berat akan menjadi tambah panjang atau melar jika dijemur dengan cara digantung,” sebut Tama.
Baca Juga: Podomoro River View Luncurkan Klaster Khaya di Cimanggis
Untuk tahun ini, Tama bilang, tren karpet masih bertahan di motif abstrak, dari warna lebih ke artone, seperti beach, abu muda dan lainnya.
“Setiap empat bulan sekali kami juga selalu meluncurkan motif-motif karpet terbaru untuk disediakan di showroom. Sementara custom setiap setahun sekali ada motif baru,” katanya.