...

DPP AREBI 2021-2024, PROGRAM KERJA FOKUS DI 9 BIDANG

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) telah menetapkan sejumlah langkah dan strategi untuk periode 2021-2024. Sekurangnya terdapat 9 bidang dalam program kerja kepengurusan, yang terdiri dari Pemerintahan; Hubungan International; Hubungan Dalam Negeri & Antar Organisasi; Hubungan Masyarakat; Organisasi Keanggotaan; Kode Etik, Hukum dan Perundangan; Pengembangan Wilayah; Informasi dan Teknologi; serta Diklat.

baca juga, Landmark Residence Gandeng 99 Group Pasarkan Mahakarya Terbarunya

Lukas Bong, Ketua Umum terpilih untuk periode 2021-2024 menuturkan bahwa dari program kerja tersebut, beberapa yang dapat di-highlight, yakni AREBI akan menggalang koordinasi dan dukungan dari pemerintah, instansi dan lembaga-lembaga terkait untuk kemajuan industri broker properti di Indonesia, kemudian memberikan payung hukum dan penegakan kode etik bagi seluruh anggota AREBI, serta membangun networking dan digitalisasi AREBI secara menyeluruh.

Tonton Unboxing property

“Dan tentunya adalah memberikan manfaat dan kesejahteraan kepada anggota AREBI,” kata Lukas Bong, beberapa waktu lalu. Adapun dari 9 bidang program kerja tersebut, beberapa diantaranya merupakan program kerja baru yang dicanangkan untuk periode 2021-2024. Antara lain adalah bidang Diklat, dimana saat ini fokusnya adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan anggota serta masyarakat luas di bidang properti.

Kemudian bidang Hubungan Pemerintahan, yakni memperjuangkan AREBI agar turut terlibat dalam penyusunan regulasi pemerintah terkait proses transaksi jual beli properti di Indonesia. Bidang Pengembangan Wilayah, dimana AREBI akan mengembangkan dan memperkuat organisasi AREBI di Indonesia. “Jika tidak ada halangan akan ada DPD baru yang akan lahir di awal tahun 2022 mendatang,” kata Lukas.

Selanjutnya dia menjelaskan, Bidang Informasi dan Teknologi. Dalam hal ini, AREBI sedang membuat platform yang bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat organisasi AREBI di Indonesia serta networking anggota AREBI. “Dan yang terakhir adalah Bidang Sosial untuk kegiatan sosial kemanusiaan dan Lingkungan,” imbuhnya.

Sementara prioritas program kerja yang akan dilakukan dalam waktu terdekat, diantaranya melakukan Pengembangan Wilayah, karena potensi broker properti di wilayah-wilayah Indonesia masih sangat banyak yang belum dijangkau oleh AREBI. Oleh karena itu, AREBI perlu hadir dan membantu para agent di daerah-daerah agar dapat bersama-sama membangun Industri Broker Properti yang lebih baik dan memperluas networking.

“AREBI terus memantau perkembangan regulasi yang ada, dan berkomitmen untuk selalu mengampanyekan bahwa broker properti harus memiliki legalitas atau bersertifikasi dari lembaga yang kompeten,” tegas Lukas.

Hadapi Persaingan dengan Memperkuat SDM

Bisnis properti di tahun 2022 diyakini akan terus bergerak naik seiring pertumbuhan yang terlihat di semester II 2021. Lukas pun optimis, bisnis properti di Tanah Air akan terus melaju pesat. Khusus untuk properti primary, menurut Lukas, akan tetap dicari terutama dibawah harga Rp1 miliar. Sementara untuk secondary akan berangsur pulih terbatas pada properti yang harganya terkoreksi.

Namun, kata dia, kondisi tersebut juga akan bergantung dari adanya stimulus atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan perbankan. “Sehingga kami akan bersinergi dengan seluruh stake holder properti untuk mendorong pemerintah agar memberikan insentif terhadap industri properti,” ujarnya.

Senada dikatakan Sulihin Widjaja, Sekretaris Jenderal DPP AREBI 2021-2024, DPP AREBI akan fokus melakukan pendekatan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan. “Dalam hal ini kita ingin agar broker properti dapat diberikan perhatian lebih, terutama mengenai aturan dan perlindungan,” ungkapnya.

Di sisi lain, sumber daya manusia (SDM) para agen atau broker properti juga menjadi tantangan tersendiri terutama dalam menghadapi tantangan di sektor properti yang semakin beragam serta dinamis. AREBI akan terus aktif mengadakan event-event online atau webinar terkait pengembangan skill broker properti.

“Kami akan rutin membuat webinar dan memperluas kerja sama AREBI dengan seluruh stake holder properti serta memperkuat digital marketing AREBI untuk melakukan campaign yang dapat mendorong sektor properti,” terang Lukas.

Dalam hal ini, DPP AREBI akan memperkuat kemampuan digital marketing para agen dan broker properti, mendorong mereka untuk memiliki legalitas atau sertifikasi profesi, kemudian memperluas networking, serta mengajak untuk bergabung dengan asosiasi.

“Sehingga untuk ini, kami akan terus mengadakan pelatihan untuk broker properti yang terdiri dari dua level, yaitu Marketing dan Principal. Kemudian kami juga memberikan edukasi melalui webinar dan menghadirkan narasumber-narasumber yang berasal dari practitioner,” kata Lukas.

Sulihin menambahkan, pendidikan dan pelatihan yang akan diberikan juga meliputi, antaralain pengembangan website dan IT. Dengan demikian, para agen dan broker properti akan lebih siap ketika menghadapi berbagai tantangan yang datang dikemudian hari.

“Diharapkan semua orang yang berusaha di bidang jasa jual beli properti memiliki sertifikat kompetensi keahlian dan mereka juga harus memiliki badan usaha sehingga apa yang dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan dan juga bermanfaat,” pungkasnya.●

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini