...

Jangkau Sahabat Tunanetra, Samsung TV Bersama RNIB Perkenalkan Mode Relumino

Robin Spinks, Head of Inclusive Design di Royal National Institute of Blind People (RNIB), telah mendedikasikan karirnya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Dalam perannya ini, dia tidak hanya mewakili dua juta orang tunanetra atau orang yang mengalami kebutaan sebagian di Inggris, tetapi juga mengadvokasi pengembangan teknologi inklusif di seluruh dunia.

Ada banyak nuansa di sekitar inklusivitas teknologi, mulai dari kesalahpahaman yang meluas tentang disabilitas hingga kebutuhan unik setiap individu. Melalui kemitraan antara Samsung dan RNIB, Robin memberikan perspektif dan keahliannya untuk membantu kedua organisasi dalam mengatasi kerumitan ini dengan tujuan akhir untuk menciptakan “Screens for All.”

Menilai Kebutuhan akan Teknologi yang Dapat Diakses

Spinks dan timnya bekerja untuk meningkatkan desain dan kegunaan produk dan layanan untuk memastikan produk dan layanan tersebut dapat diakses oleh semua orang, sekaligus memperkuat komitmen organisasi dalam meningkatkan kegunaan dan aksesibilitas dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Mengadvokasi aksesibilitas di seluruh portofolio produk dan layanan yang begitu beragam memiliki kesulitan tersendiri, menurut Spinks. “Sebagian orang akan mendapatkan manfaat dari pembesaran, sehingga mengaktifkan fungsi zoom pada sebagian layar, misalnya, akan membantu mengoptimalkan pengalaman menonton mereka. Sebagian orang mungkin memerlukan bantuan dengan deteksi tepi layar atau membuat tepi layar lebih jelas sehingga mereka bisa mengikuti aksi di layar,” kata Spinks.

Kekuatan Kemitraan: Misi Bersama Samsung dan RNIB untuk Aksesibilitas yang Lebih Baik

Robin Spinks mengeksplorasi Mode Relumino pada TV Neo QLED (Sumber: Samsung Indonesia)

RNIB sangat terlibat dalam pengujian fitur aksesibilitas pengguna, memanfaatkan wawasan komunitas, dan titik-titik masalah untuk mendorong inovasi. Hasil dari kemitraan ini adalah beberapa fitur populer seperti Relumino Mode. Mode Relumino dirancang untuk membantu meningkatkan pengalaman menonton bagi mereka yang memiliki penglihatan rendah, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat dan menikmati konten favorit mereka.

Spinks mencatat bahwa para perancang, produsen, dan insinyur harus mengadopsi sikap yang berpikiran maju untuk meningkatkan pengalaman pengguna, dengan menawarkan peta jalan untuk masa depan teknologi yang inklusif. “Banyak orang berbicara tentang kemajuan teknologi, namun dari sudut pandang kami, kemajuan itu baru bisa disebut sebagai kemajuan jika adil bagi semua orang,” katanya. “Jika teknologi pada dasarnya bersifat visual, maka teknologi tersebut menjadi eksklusif dan orang-orang dengan gangguan penglihatan akan lebih sulit untuk berpartisipasi dalam menikmati teknologi tersebut,” tutup Spinks.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini