BUDIARSA SASTRAWINATA, MANAGING DIRECTOR CIPUTRA GROUP FIABCI WORLD PRESIDENT-ELECT 2022 – 2023
Boleh diceritakan bagaimana dan apa yang perlu dipersiapkan hingga Bapak siap maju ke pemilihan FIABCI World President?
Untuk maju dalam pencalonan presiden FIABCI dunia yang dipilih dalam sidang umum majelis pemilihan FIABCI tentu ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi baik secara administratif maupun secara pengalaman. Secara administratif, seorang kandidat presiden dunia harus sudah menjadi bagian dari kepemimpinan FIABCI baik di tingkat lokal ataupun regional. Karena calon presiden akan dipilih dalam sidang umum majelis FIABCI melalui pemungutan suara, maka sang kandidat pun harus sudah cukup dikenal di kalangan pemangku suara FIABCI di seluruh dunia. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan sang kandidat untuk menciptakan program-program kerja yang menarik serta menguntungkan bagi seluruh pihak yang berkepentingan, baik di tingkat lokal, regional maupun global.
Saya sangat bersyukur karena memiliki pengalaman sebagai seorang pengembang dan sudah mengenal FIABCI sejak tahun 70an. Saya pun secara aktif mengikuti program-program FIABCI serta mendampingi pak Ciputra (alm.) semenjak dari World Congress tahun 1983 di Jakarta hingga beliau terpilih sebagai World President pada tahun 1989-1990. Pengalaman saya dalam memimpin organisasi internasional lainnya sebagai President INTA (Asosiasi Internasional untuk Pengembangan Perkotaan) selama 6 tahun juga telah memberikan kesempatan bagi saya untuk membangun jejaring serta pengalaman berorganisasi yang luar biasa.
baca juga, Pertama di Indonesia, The Range @Damai Indah Golf Hadir Sebagai Kawasan Golftainment
Apakah bapak merupakan putra Indonesia ketiga yang berada di kursi Presiden FIABCI?
Pada General Assembly FIABCI tahun 2021 saya memperoleh mayoritas suara untuk menjadi World Vice President-Elect 2021 – 2022 yang selanjutnya menjadi World President-Elect 2022 – 2023 untuk menjadi World President 2023 – 2024, Saya merupakan Chapter President dari Indonesia yang ketiga setelah sebelumnya Ir. CIputra (alm.) adalah putra Indonesia pertama yang menduduki jabatan tersebut pada tahun 1989-1990 dan Bapak Ferry Sonneville (alm.) yang kedua dari Indonesia pada tahun 1995-1996.
Apa yang melatar belakangi Bapak untuk membawa bisnis properti Indonesia ke kancah dunia?
FIABCI merupakan sebuah federasi internasional real estat yang memiliki perwakilan di lebih dari 70 negara di dunia, dengan demikian FIABCI memiliki jejaring yang kuat untuk best practice sharing dan transnational businesses.
Selain itu, FIABCI juga memiliki perwakilan di PBB yang merupakan organisasi mitra PBB; UN Habitat yang setiap tahun menyelenggarakan perhelatan World Urban Forum dimana Indonesia juga berkesempatan untuk turut berbagi pengalaman dalam salah satu proyek percontohan “Affordable Housing” dan pembangunan proyek perkotaan “township” yang ramah lingkungan, inklusif serta berkelanjutan. Disini kita menggarisbawahi betapa pentingnya sebuah kolaborasi antara sektor pemerintahan dan sektor swasta dalam membangun proyek perkotaan yang memenuhi obyektivitas SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 11 (Sustainable Cities & Communities), termasuk pembangunan proyek perkotaan berbasis TOD (Transit-Oriented Development) yang tidak hanya ramah lingkungan namun juga memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan sosial seperti kemacetan dan biaya transportasi yang terjangkau untuk semua kalangan.
Sebagai World President FIABCI yang akan datang, tentu saya akan berupaya untuk memberikan manfaat yang optimal bagi industri real estat di tanah air antara lain melalui proses alih teknologi dibidang real estat ataupun mengundang mitra bisnis internasional baru untuk Indonesia serta berbagi best practice, dan lain-lainnya.
Agar bisnis properti dapat terus berkesinambungan sinergi apa sajakah yang diperlukan diantara para pemangku kepentingan terkait?
FIABCI adalah sebuah organisasi internasional yang memiliki keunggulan atas jaringan dan aksesnya ke seluruh penjuru dunia. Kerja sama antar anggota FIABCI dari berbagai negara untuk transnational businesses dan berbagi pengetahuan, ataupun bekerjasama dengan organisasi internasional lainnya seperti World Bank dan PBB dapat memberikan manfaat untuk semua anggota dan pemangku kepentingan di FIABCI.
Hal inilah yang perlu terus dipertahankan agar eksistensi dan posisi FIABCI di dunia dapat bertambah kuat, sehingga suaranya didengar oleh masyarakat dan para pengambil keputusan yang alhasil akan membawa manfaat bagi para pelaku bisnis properti.
Program Kerjaapa sajakah yang sedang digarap untuk menjamin kesinambungan bisnis properti sebagai salah satu pilar penunjang perekonomian?
Salah satu program kerja yang saya usung dan penting untuk digarisbawahi adalah kemampuan kita untuk me “leverage” sumber daya yang dimiliki oleh FIABCI sebagai sebuah wadah para pelaku bisnis properti dengan kekuatan di “knowhow” dan “network”. FIABCI memiliki jejaring yang sangat luas dimana jejaring ini harus dapat dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan bisnis properti di tanah air termasuk dengan masuknya para investor, pengembang dan tenaga-tenaga ahli seperti desainer dari luar negeri ke Indonesia yang tentunya akan ikut meramaikan pasar properti Indonesia yang berorientasi internasional serta mendorong kemajuan perekonomian nasional.
Selain itu, kerjasama yang lebih erat antar sesama anggota FIABCI maupun kerjasama antara FIABCI dengan organisasi-organisasi penting lainnya yang secara keseluruhan hendaknya dapat membawa keuntungan untuk bisnis real estat di Indonesia.
Dan hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah keinginan saya untuk mendekatkan dunia akademisi dengan dunia praktisi di bidang real estat karena kedua dunia ini dapat bersinergi dan menciptakan berbagai inovasi baru yang sangat dibutuhkan di dunia bisnis, baik bisnis properti secara khusus ataupun bisnis lain secara umum. Contohnya antara lain adalah dengan memanfaatkan kemajuan dan transformasi di sektor teknologi digital yang dapat membantu dan mendukung kemajuan bisnis properti yang kita kenal sebagai “proptech”.
Manfaat lain yang juga dapat diperoleh dari kerjasama praktisi – akademisi ini adalah kesempatan untuk mengenalkan dunia properti kepada generasi muda sedini mungkin sehingga dapat membantu membuka cakrawala bahwa bisnis properti tidak semata-mata hanya merupakan instrumen investasi tetapi juga merupakan potensi bisnis lifestyle yang luas (smart home, interior & decoration, handyman, home service dan lain-lain) sehingga mereka akan terinspirasi untuk mencoba ikut terlibat di dalamnya. • (IAS)