Jumat, April 25, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

TREN PERUMAHAN BANTEN : PASAR BERGESER KE SEGMEN MENENGAH

Berdasarkan riset pasar perumahan Banten Q3-2023 yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch, penjualan rumah mengalami pertumbuhan landai 4,3% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini masih lebih rendah 7,2% (yoy) dibandingkan tahun lalu. Namun demikian berdasarkan nilai penjualan, tercatat terjadi penurunan 20,5% (qtq). Kondisi ini menggambarkan pasar bergeser ke segmen yang lebih rendah. Pasar di segmen harga Rp500 juta sampai Rp1 miliar mendominasi pasar sebesar 37,5% lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu pasar lebih dari Rp1 miliar menyusut pada triwulan ini.

baca juga, Pasar Milenial Dan Gen Z Merangsek Pasar

Pergeseran pasar ke segmen menengah ini sesuai dengan prediksi yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch yang mengatakan, meskipun pasar segmen menengah atas sempat mendominasi sejak awal tahun, namun pada saatnya pasar akan kembali bergairah di segmen menengah
yang diperkirakan terjadi di segmen Rp500 juta sampai Rp1 miliar ini.

Penjualan unit di wilayah Cilegon dan Serang tumbuh, masing-masing 90,8% dan 74,4%, dibandingkan penurunan yang terjadi di Tangerang dan sekitarnya sebesar 28,5%. Masuknya proyek Citra Swarna Tembong City membuat pasar perumahan Serang mengalami kenaikan. Hadirnya Citra Garden Serpong di Cisauk, Tangerang membuat pasar menengah sampai atas mengalami kenaikan luar biasa. Namun ke depan dengan permintaan pasar menengah yang kuat, hadirnya Park Serpong di Tangerang diperkirakan akan membuat gairah pasar menengah semakin menguat.

Saat ini pasokan rumah di segmen menengah atas terus membanjiri pasar, sementara hasil pengamatan yang dilakukan Indonesia Property Watch, pembeli rumah di segmen ini relatif bukan sepenuhnya end-user. Dengan motif pembelian sebagai investasi sebenarnya tidak ada masalah, namun pastinya semakin lama semakin terbatas. Namun pasar di segmen menengah ini seakanakan ditinggalkan pengembang. Di sisi lain banyak pengembang yang membangun rumah di segmen ini namun dengan kualitas yang tidak terlalu bagus, sehingga penjualannya pun
memperlihatkan kinerja yang tidak terlalu baik. Artinya potensi pasar menengah masih sangat banyak di pasar dan mereka pun menginginkan kualitas tidak sekedar harga yang murah.

Cara Pembayaran

Berdasarkan riset Indonesia Property Watch, para pembeli rumah di semua tipe rumah tetap didominasi oleh cara pembayaran melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meskipun komposisi pembelian di tipe besar lebih rendah dibandingkan tipe lainnya. Selain dominasi KPR, tren pembelian dengan tunai bertahap memperlihatkan kenaikan dibandingkan secara tunai keras.

Di tengah bayangan kenaikan suku bunga, pihak perbankan dan pengembang terus bergerak untuk menawarkan suku bunga KPR yang menarik. Namun tentunya tidak sekedar suku bunga yang menarik, namun bagaimana pelayanan dan kecepatan proses menjadi salah satu faktor penting dalam memilih bank KPR saat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles