...

TOL SERBARAJA BARAT SERPONG MERANGSEK NAIK, KOTA BARU MAKIN “NYAYUR

Proyek jalan tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) yang sempat tertunda pembangunannya saat ini menunjukkan perkembangan signifikan. Jalan bebas hambatan sepanjang 39,8 km ini pembangunannya terbagi dalam tiga seksi. Yakni seksi I (BSD-Legok) sejauh 11,3 km, seksi II (Legok-Tigaraksa Selatan) 10,7 km, dan seksi III (Tigaraksa Selatan-Balaraja) 17,8 km.

Baca juga, Perdana Digelar, Inilah Para Pemenang GPA The People’s Choice 2022

Saat ini yang sudah selesai dibangun adalah Tol Serbaraja seksi 1A sepanjang 5,2 km dengan kontraktor PT Trans Bumi Serbaraja. Rabu (10/8/2022) lalu Jasamarga membuka jalur ini tanpa tarif alias gratis hingga Minggu (21/8/2022). Info, seksi tersebut menghubungkan ujung
jalan tol eksisting (Ulujami-Pondok Aren-Serpong) yang dimulai dari kawasan Rawabuntu membelah kawasan kota baru BSD City.

Dikutip dari website DPRD Provinsi Banten, jalan tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) dibangun untuk membuka kawasankawasan yang selama ini tertutup sehingga diharapkan bisa berkembang menjadi kawasan yang lebih produktif dan meningkatkan perekonomian masyarakat Tangerang. Dalam
peta perencanaannya, tol Serpong-Balaraja akan melewati enam kecamatan dengan start awal pembangunan di ujung jalan tol Bintaro-Serpong (kawasan The Green BSD). Dari sini melewati Legok, Curug, Panongan, Tigaraksa, dan Balaraja. Ruas ini sambungan dari jalan tol Ulujami-Serpong sehingga akan menghubungkan Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Tangerang.

Bila jalan tol ini tuntas, rute antar pulau dari Sumatera ke Bogor, Puncak, Cianjur, hingga Sukabumi, tidak perlu lagi melewati dalam kota Jakarta. Begitu juga yang dari arah barat menuju selatan dan sebaliknya kendaraan bisa langsung melewati jalan tol ini tanpa perlu masuk ke
jalan tol dalam kota Tomang-Semanggi-Cawang-Bekasi.

Head of Advisory Colliers Indonesia Monica Koesnovagril mengatakan, barat Jakarta setelah Serpong akan sangat potensial di masa depan, terutama dengan adanya beberapa rencana infrastruktur yang akan meningkatkan aksesibilitas area tersebut, salah satunya ruas tol Serpong-Balaraja. “Di sisi lain, ketersediaan lahan di area Tangerang Selatan hingga Serpong yang merupakan penyangga Jakarta di sebelah barat sudah mulai terbatas, sehingga pengembangan pada area Bitung-Balaraja dianggap cukup potensial,” kata Monica.

Monica menambahkan, mempertimbangkan karakteristik pengembangan di Serpong dan sekitarnya juga karakteristik kawasan industri koridor barat, maka proyek hunian baru yang akan dikembangkan harus memiliki konsep yang unik, berbeda dengan pengembangan di Serpong. Secara umum, keunikan ini bisa diterjemahkan dalam konsep dan target pasar dengan kelas di bawah kelas di Serpong. Meskipun bisa juga mengambil risiko untuk memasarkan produk unik yang eksklusif dengan catatan memiliki nilai tambah signifikan dibandingkan di Serpong.

Sebagai gambaran, Colliers Indonesia mencatat harga kaveling perumahan di Kabupaten Tangerang berkisar antara Rp4-12 juta per m2. Perumahan yang berada di area Cikupa, Balaraja dan Pasar Kamis berkisar antara Rp4-5 juta per m2, sementara perumahan yang berlokasi di area Serpong dan sekitarnya berkisar Rp11 hingga 12 juta per m2.

“Dengan harga lahan yang lebih rendah, maka pengembangan proyek baru di wilayah ini memiliki keleluasaan untuk menciptakan produk. Apakah produk dengan ukuran yang sama seperti di Serpong dengan harga lebih terjangkau, atau dengan harga yang sama tetapi dengan ukuran lebih besar, atau dengan kualitas lebih baik termasuk kelengkapan lebih advance, misalnya smart home. Calon konsumen pasti juga akan mempertimbangkan fasilitasnya sekomprehensif apa, selain lokasi yang dapat dijangkau dengan mudah dari pintu tol,” paparnya.

Pinggiran Dilirik

Legok, Kabupaten Tangerang, pantas untuk dilirik. Lokasinya cukup dekat dengan pusat-pusat pertumbuhan di Tangerang. Ke Lippo Karawaci, BSD dan Gading Serpong kurang lebih 15 menit. Gaungnya selama ini kurang terdengar karena tertutup kawasan Serpong yang popularitasnya meroket. Legok dari Gading Serpong dan Lippo Karawaci diakses melalui Jl Raya Legok – Parung Panjang. Sementara dari BSD lebih dekat melalui BSD Raya Utama – Jl Pagedangan – Jl Raya Legok.

Kendati saat ini belum semaju Serpong, kawasan ini punya prospek bagus karena dilalui rencana jalan tol Serpong-Balaraja. PT Tombak Intan salah satu developer yang mendapat berkah dari perkembangan kawasan. Proyek developer tersebut, The Green Residence, di Jl Raya Legok, Parung Panjang, Tangerang, dekat dengan rencana jalan tol.

“Saat ini memang masih dalam tahap edukasi pasar khususnya untuk wilayah Legok. Perumahan kami cukup strategis karena hanya 20 menit ke Summarecon Mall Serpong (SMS) dan hanya 5 km dari proyek Indonesia International Expo (IIE),” ujar Stevi, salah seorang staf pemasaran Tombak Intan melalui seluler di Tangerang, Senin (22/8).

The Green Residence menawarkan rumah menengah tahap dua menyusul tahap pertama yang terjual habis sebanyak 125 unit dalam hitungan lima bulan saja. Pada tahap dua ini, ada 4 unit rumah yang dipasarkan seharga mulai Rp400 juta hingga Rp6,3 miliar per unitnya. Dengan luas tanah yang bervariasi, yang paling kecil 60 meter persegi (m2) dan yang terbesar 400 m2.

Dalam lima tahun ke depan kawasan Legok dan sekitarnya akan semakin tumbuh dan harga propertinya semakin tinggi. Potensinya bagus karena kawasannya dekat dengan BSD City, Karawaci, dan Gading Serpong. “Kawasan sini merupakan sunrise properti karena pengembangannya masih jauh dari titik jenuh sehingga sangat tepat untuk dijadikan tempat investasi,” tandasnya.

Lainnya, dua perumahan ditawarkan untuk kalangan menengah baru dan keluarga muda, yaitu Griya Permai Legok dan Bumi Jati Elok. Griya Permai yang dikembangkan PT Mega Jaya Lestari di Jl Raya Parung Panjang, Caringin, hanya memasarkan tipe 36/60 dengan spesifikasi berlainan. Tipe 36/60 (batako) dibandrol Rp280 juta, sedang dua spesifikasi lainnya harganya Rp332 juta. Di perumahan seluas 13 ha ini dari 800 rumah yang dipasarkan tersisa 160-an unit. Penghuninya lebih dari 500 KK.

Bumi Jati Elok di Jl Legok-Parung Panjang pilihannya lebih variatif. Perumahan dari PT Bumi Jati Cipete seluas 14 ha ini melansir tipe 40/60, 55/135 dan hunian dua lantai 80/120 dan 120/215 seharga Rp450 juta – Rp1,7 miliar. Menurut staf pemasarannya, dari sekitar 800 rumah masih dipasarkan 150-an unit. Rumah satu lantai dapat dibeli dengan uang muka 10 persen, sedangkan hunian dua lantai 30 persen. Di dalam perumahan dilengkapi klinik, tempat ibadah, dan taman.

Beberapa perumahan lainnya harganya di atas Rp600 juta. Sebutlah Graha Legok, Paradiso Rivera, dan Legok Permai. Paradiso Rivera di Jl Kimas Hasyim, sekitar 100 meter dari Jl Raya Legok-Karawaci memasarkan rumah dua lantai 72/66 Rp660 juta.[Andrian Saputri]



TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini