Kehadiran Grande Valore semakin mengukuhkan Cikarang sebagai “bunga sakura” di timur Jakarta. Harga sewa unitnya sudah mencapai Rp22 juta per bulan.
Julukan “Bunga Sakura” di timur Jakarta untuk Cikarang ada benarnya. Sebagai ilustrasi tentang besarnya ekspatriat asal Jepang di Cikarang bisa kita dengar dari cerita Asmat Amin, pengembang yang banyak menggarap proyek di Cikarang. Menurutnya, kalau main golf pada hari Sabtu dan Minggu di Jababeka Golf, orang Indonesia seperti orang asing di negerinya sendiri. Pasalnya, yang dominan main golf adalah orang Jepang dan Korea Selatan. “Orang pribumi yang main golf mungkin hanya lima persen. Belum lagi restoran-restoran di Cikarang yang sebagian besar menyajikan menu Jepang,” ujar Asmat, yang penggemar olah raga golf.
Dengan sekitar 6000 ekspatriat asal Jepang yang bekerja di Cikarang inilah yang kemudian membuat Cikarang dijuluki “Bunga Sakura” di timur Jakarta. Keberadaan para ekspatriat khususnya asal Jepang tentu menjadi ladang potensial bagi pengembangan properti hunian di kawasan Cikarang, termasuk di Jababeka. Inilah salah satu alasan mengapa Grande Valore Condominium hadir di Jababeka dengan tagline “Resort-Inspired Japanese Condominium in Cikarang”. Berbeda dengan apartemen lain yang sudah terbangun di kawasan Cikarang, Grande Valore Condominium merupakan apartemen premium yang dibangun dengan konsep resort dengan taman luas dan kolam renang besar seperti layaknya fasilitas resort di Bali. Dan dengan keberanian yang luar biasa serta berbeda dibandingkan dengan yang lain, Grande Valore yang bernuansa resort ini berada di Kawasan Industri, tepatnya Kawasan Industri Jababeka I.
“Target market kami adalah para ekspatriat yang bekerja di kawasan industri yang mayoritas adalah orang Jepang. Konsep yang kami tawarkan pun berbau Jepang dan kami mendatangkan langsung tim marketing asli dari Jepang sebanyak dua orang. Bahkan, posisi general manager pun asli orang Jepang,” ujar Adrian Widaya, Vice President Selaras Land.
Mr. Igarashi, General Manager Grande Valore, menambahkan. Menurutnya, wilayah Jababeka dan Cikarang dikelilingi oleh pabrik industri yang kebanyakan berasal dari Jepang dan banyak pekerjanya datang langsung dari Jepang. Para ekspatriat ini sebelumnya telah tinggal di Jakarta, tetapi dengan jarak Jakarta-Cikarang yang memakan waktu lama karena macet makin parah. Para ekspatriat kemudian mencari tempat tinggal yang dekat dengan lokasi pabrik di Cikarang. “Grande Valore dibangun untuk memenuhi kebutuhan para pekerja ekpatriat yang bekerja di wilayah Bekasi, Jababeka, dan Cikarang,” ujar Igarashi.
Menurut Adrian Widaya, presentase pembeli unit apartemen Grande Valore asal Jepang mencapai 80 persen, sisanya yang 20 persen datang dari ekspatriat asal Eropa dan orang Indonesia sendiri. Rencananya akan ada tiga tower apartemen yang akan dibangun. Satu tower sudah sampai tahap serah terima sebanyak sepertiga dari total jumlah unit 530, dan dua pertiganya lagi akan serah terima di Bulan Desember 2017.
Tiga tower apartemen ini tidak semuanya untuk hunian. Pihak pengembang juga menyediakan 50 unit untuk perkantoran. Di lantai dasar disediakan di setiap unit apartemen disediakan meeting room, service apartement, comercial area seperti Japanese massage, Japanese restaurant, game room. Adapun di lobby utama akan tersedia kafe, library yang berisi buku-buku untuk anak, remaja, dewasa, dan orang tua, dengan berbagai macam jenis buku, mulai dari novel dan komik berbahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia.
“Kami sediakan satu gedung terdiri dari lima lantai diperuntukan khusus untuk gedung parkir apartemen. Lantai dasarnya diisi oleh berbagai macam outlet berbau Jepang, seperti salon dan spa ala Jepang. Mini market gaya Jepang yang menjual berbagai macam bahan makanan yang didatangkan langsung dari Jepang,” ujar Igarashi.
Setiap tower apartemen menyediakan tipe studio, one bedroom, two bedrooms dan three bedrooms. Range harga mulai dari Rp miliar hingga Rp3 miliar sudah termasuk PPN. Adrian meyakinkan kepada para investor, Grande Valore sebagai instrumen investasi yang menjanjikan di Cikarang. Harga sewa unit apartemen sudah mencapai Rp22 juta per bulan sudah termasuk service room yang terdiri dari laundry, cleaning up room, internet, sarapan pagi dan lebih dari 50 channel TV saluran Jepang.“Dari segi investasi apartemen kami terbilang lebih menguntungkan karena harga jual kita terbilang masih murah dibanding harga jual apartemen di Jakarta, namun untuk harga sewanya sudah tinggi. Ini sangat menguntungkan untuk pembeli yang ingin menyewakan kembali unitnya, ” ujar Adrian. [adv]