Bali,propertyandthecity.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya memastikan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi tepat sasaran.
Ia menekankan agar subsidi tersebut tidak jatuh ke tangan kelompok berpenghasilan tinggi. Ara sapaan akrab Maruarar menegaskan, FLPP merupakan program pemerintah yang dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian layak.
“Jangan sampai orang kaya dapat subsidi, itu tidak tepat sasaran,” tegas Ara dalam kunjungan kerjanya di Buleleng, Bali, dikutip Kamis (30/1/2025).
Ara melanjutkan, program rumah subsidi akan dibahas dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Selain itu, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) juga akan turut menjadi agenda pembahasan. Menurutnya, kedua program tersebut memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Baca Juga: Kementerian PKP Dorong Pengembang Rumah Subsidi Adopsi Konsep Bangunan Hijau
“Jadi kalau program yang menyentuh rakyat ya harus kita besarkan. Minggu depan saya rapat dengan komisi V, tentu saya akan membahas bagaimana APBN yang ada yang terbatas, bisa kami gunakan untuk yang paling bermanfaat. Menurut saya, BSPS juga harus diprioritaskan selain FLPP atau rumah subsidi,” terang Ara.
Ara menyatakan, dengan anggaran yang terbatas, pemerintah harus menetapkan skala prioritas. Fokus utama adalah memastikan bahwa penerima manfaat program FLPP dan BSPS benar-benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Baca Juga: Tahun Ular Kayu, Apakah Bisnis Properti Makin Bersinar?
“Menurut saya skala prioritas yang tepat adalah rakyat yang paling bawah yang membutuhkan, kemudian juga mendapat developer yang bertanggung jawab, kemudian juga tepat sasaran. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” kata Ara.