Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, salah-satu kawasan permukiman dan pusat bisnis di selatan Jakarta, adalah kota satelit pertama
di Indonesia. Dibangun pada akhir 1940-an, Kebayoran Baru disiapkan sebagai kota berfasilitas lengkap, mulaiperumahan, pendidikan, tempat hiburan, taman, hingga kompleks pekuburan. Saat ini, berbagai fasilitas umum itu masih bisa dijumpai jejak-jejaknya, meskipun wajah
lamanya banyak yang berubah, seiring perubahan pesat di Jakarta.
baca juga, Imbas WFH, Perkantoran di Jakarta Terkontraksi dan Masih Tertekan
Itulah sebabnya, sebagian bangunan dan lanskap yang dulu menjadi ciri Kebayoran Baru, sekarang telah berganti wajah dan fungsi. Salah satunya bekas kompleks perumahan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), tidak jauh dari kawasan Blok M, yang telah ‘disulap’ menjadi pusat jajanan dan tongkrongan. Empat tahun lalu, Perum Peruri menggandeng sejumlah pihak untuk ‘menghidupkan kembali’ bekas perumahan itu yang lebih dari 24 tahun dibiarkan kosong. Diubah menjadi ruang publik, bekas perumahan itu kini menjadi salah-satu lokasi yang diminati anak muda untuk berkumpul di waktu senggang.
M Bloc Space, begitu nama tempatnya, mampu mengubah fungsi bangunan rumah menjadi restoran, kafe atau aktivitas bisnis lainnya, dengan tetap mempertahankan bentuk asli bangunan. “[Perubahan fungsi pada] M Bloc itu cukup ideal, karena tidak mengubah wajah perumahan peruri secara masif,” kata Nadia Purwestri, arsitek yang juga pimpinan Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, dinukil Property and the City, Minggu (21/5/2023).
Ade Purnama, pendiri komunitas Sahabat Museum, juga mengapresiasi langkah Peruri dalam merevitalisasi bekas perumahan karyawannya itu. “Aksi yang positif dan berhasil dilakukan di M Bloc Space. Saya berharap pada bangunan lain di Kebayoan Baru atau tempat lainnya itu bisa dikonservasi dan direstorasi, tanpa menghilangkan nilai historisnya,” kata Ade. Dia menyebut perubahan fungsi bekas perumahan Peruri itu sebagai upaya menyelamatkan bangunan bersejarah, tetapi tanpa meninggalkan “tuntutan zaman”.
‘Rumah Adat’ Anak Jaksel
Anak muda Jakarta siapa yang tidak kenal dengan M Bloc Space? Kawasan ini menjadi tempat mereka menongkrong, bersantai, berolahraga, berkarya, menyantap makanan dan minuman, berbelanja, bahkan menyaksikan pagelaran musik di beberapa tempat.
“M-bloc sudah menjadi ‘rumah adatnya’ Jaksel (Jakarta Selatan),” kata Handoko Hendroyono, Direktur Utama PT. Ruang Riang Milenial yang
menjadi salah satu pelopor tempat berkumpulnya anak muda M-Bloc Space. Kawasan itu berada di Jl. Panglima Polim Nomor 37, RW 1, Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Kawasan M Bloc Space hari ini adalah komplek bangunan terbengkalai milik Perum Peruri, yakni BUMN yang merupakan peleburan dari Perusahaan Negara (PN) Arta Yasa yang mencetak uang logam, dan perusahaan percetakan uang kertas PN Pertjetakan Kebayoran. Lalu menjadi Perum Peruri pada 15 September 1971 lewat Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1971.
“Komplek Peruri itu sebenarnya dibangun tahun 30- an,” terang Indra Setiadjid, Direktur Utama PT. Perum Peruri. Kemudian diselesaikan pada 1950- an oleh arsitek dari Belanda. Kawasan Kebayoran baru memang telah dipersiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai kota satelit Jakarta yang mulai padat. Pengembangannya pun dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia pascakemerdekaan. Saat masih aktif dipakai oleh Perum Peruri, gedung di Melawai ini aktif dalam percetakan uang. Pabrik percetakannya berada di tengah-tengah komplek, belakang kantor terdepan. Bagian percetakan di dalam komplek dikelilingi oleh perumahan dinas, terang Indra. Otomatis, pekerjaan percetakan uang cenderung tertutup dari tampilan publik pada masa itu. “Bahkan sampai hati-hatinya (menjelaskan pekerjaan sebagai pencetak uang) pegawaipegawai ngasih tahunya rahasia,” terangnya.
Kejayaan komplek itu berakhir pada 1990-an, ketika percetakan baru dibangun di Desa Parungmulya, Karawang, Jawa Barat. Proses percetakan uang oleh Perum Peruri berpindah sejak 1995 sampai 2005. Komplek yang punya nilai sejarah itu pada akhirnya terbengkalai.
Singkatnya, Handoko melihat potensi komplek ini untuk menghidupkan Blok M sebagai kawasan anak muda. Tempo dulu, Blok M yang tidak jauh dari komplek Perum Peruri sudah menjadi kawasan ramai anak muda, karena ada beberapa titik berkumpul seperti Blok M Plaza. Pihak PT. Perum Peruri dan PT. Ruang Riang Milenial akhirnya bertemu untuk kolaborasi. Bagi PT. Perum Peruri, pengembangannya disambut, karena selama ini memeliharaan bangunan sudah sejak lama dibutuhkan. Sebagai pemilik komplek bangunan, pihaknya merasa bertanggung jawab untuk pelestarian bangunan tua yang bisa menjadi contoh perawatan cagar budaya di Indonesia.
Anak Muda Vokal
Sementara bagi Handoko dan timnya, komplek tak terpakai ini bisa menjadi sarana untuk anak muda berkarya, berkumpul, dan berkolaborasi. Maka kerja sama untuk mengubah 16 unit bekas rumah karyawan dari komplek Perum Peruri, ditandatangani sejak 2019. Pengubahan fungsi bukan berarti mengubah bangunannya,” kata Handoko. “Penggunaan kembali secara adaptif dalam konteks bangunan cagar budaya adalah seperti yang dijelaskan proses pengambilan bangunan yang sebelumnya tidak digunakan dan digunakan kembali untuk fungsi lain selain dari tujuan dibangunnya.
Peralihan dari komplek terbengkalai Peruri menjadi M Bloc Space menjadi salah satu contoh pelajaran bagaimana cagar budaya di Indonesia
bisa dilestarikan. Sampai saat ini, menurut data Kemendikbudristek, terdapat kurang dari 200 cagar budaya dari seluruh Indonesia yang
telah didaftarkan secara nasional. Yang menjadi perhatian, pendaftaran cagar budaya tidak diikuti oleh pelestariannya sebagai keberlanjutan dari penetapan.
“Cagar budaya bisa dimanfaatkan dengan berorientasi pada komunitas. M Bloc Space menjadi tempat kumpul anak muda supaya tahu
juga ada bangunan tua di sekitaran Blok M. Ujungujungnya mereka akan penasaran dan cari tahu tentang bangunannya. Dan akhirnya, mereka
bersama-sama untuk melestarikannya, Bagian dalam komplek Perum Peruri masih bertahan dengan arsitektur aslinya. Akan tetapi, fungsinya
menjadi tempat berbelanja, kafe, bar, tempat makan, ruang publik, dan pusat aktivitas anak muda lainnya. Berdirinya M Bloc Space ia mengharapkan anak-anak muda bisa berkarya. Itu sebabnya, di sekitaran komplek perumahan menjadi kafe, bar, tempat makan, dan ruang publik, dengan jargon “lokal lebih vokal”.• [Andrian Saputri]