Lukman Purnomosidi
President Director PT. Eureka Prima Jakarta Tbk.
“PT. Eureka Prima Jakarta Tbk. telah meluncurkan Eureka Township di area lahan seluas 21 hektar di kawasan Jakarta Timur. Proyek ini akan menjadi pusat industri kreatif, yang juga dilengkapi apartemen, perkantoran, dan hotel. Selain itu dalam waktu dekat juga akan mengembangkan proyek berkonsep mixed use di Depok, Jawa Barat.”
Sebagai mantan Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI), Lukman Purnomosidi melihat prospek properti untuk kalangan menengah-atas tak akan terlalu terganggu oleh isu kenaikan harga berbeda dengan segmen menengah bawah. Namun yang menjadi ganjalan industri properti saat ini terkait aturan Loan To Value (LTV) yang banyak menghantui developer. Seharusnya kebijakan ini jangan dipukul rata, karena pasar kelasnya terbagi-bagi sehingga akan mengganggu penjualan.
Tahun ini diyakini, pasar akan ada berbeda dibandingkan tahun lalu. Tentunya developer akan memaksimalkan potensi pasar karena tahun sebelumnya penjualan produknya tertahan. Potensi pasar masih terbuka lebar asalkan kelas yang dituju sesuai dengan lokasi yang dikembangkan. Selain lokasi yang bagus, konsep produk juga harus bisa memberikan nilai lebih yang optimal.
Untuk tahun ini, PT. Eureka Prima Jakarta Tbk. telah meluncurkan Eureka Township di area lahan seluas 21 hektar di kawasan Jakarta Timur. Proyek ini akan menjadi pusat industri kreatif, yang juga dilengkapi apartemen, perkantoran, dan hotel. Selain itu dalam waktu dekat juga akan mengembangkan proyek berkonsep mixed use di Depok, Jawa Barat. Pemilihan Depok sebagai lokasi pengembangan baru dikarenakan kawasan penyangga ini semakin berkembang dan menjadi salah satu magnet perkembangan properti.
Memasuki tahun 2015 seharusnya banyak harapan terkait pembangunan bagi masyarakat kelas bawah di era pemerintahan baru. Pemerintah harus bisa menggandeng pembangunan rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) karena dukungan yang ada kurang maksimal. Apalagi saat ini momentumnya pas, presiden dan menterinya baru, tentunya ada semangat baru untuk mengatasi masalah rumah rakyat dengan backlog sudah mencapai 15 juta unit. Salah satu langkah krusial yang harus segera dikembangkan pemerintah adalah terkait land banking untuk rumah murah. Karena saat ini harga lahan untuk rumah murah sudah tidak sesuai lantaran harganya semakin mahal.