Jakarta, Propertyandthecity.com – J&T Express resmi menutup rangkaian program pemberdayaan UMKM bertajuk J&T Connect Preneur dengan menggelar J&T Connect Preneur Summit, konferensi bisnis berskala nasional pada Selasa (3/12/2024) di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara.
Acara bertema “Unleash Abilities Beyond Limits” ini menjadi wujud nyata gerakan #JadiBisa, yang bertujuan untuk mendorong pelaku usaha melampaui batas kemampuan mereka. Didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Kementerian Komunikasi dan Digital, acara ini berhasil mengundang lebih dari 500 UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.
“Meningkatkan kolaborasi yang lebih erat dan potensi UMKM sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM bangkit, Indonesia maju,” ujar Iwan Senjaya, Key Account J&T Express, dalam konferensi pers.
Memajukan Kompetensi UMKM di Era Digital
J&T Connect Preneur Summit hadir sebagai medium edukasi dan diskusi bagi para pelaku UMKM. Dengan potensi pertumbuhan pengguna e-commerce yang diproyeksikan mencapai 33,5 juta orang pada 2029 (Statista), J&T Express berkomitmen menguatkan daya saing UMKM melalui peningkatan kompetensi dan kualitas produk.
Pengusaha sukses dan mitra J&T Express, seperti Arief Muhammad, turut dihadirkan sebagai wajah gerakan #JadiBisa. “Acara seperti ini penting untuk membantu UMKM berdiskusi dengan pakar dan memahami lanskap bisnis terkini,” ujar Arief.
Acara ini juga mengundang M Thobroni Ali, pendiri Bromen, salah satu seller produktif J&T Express. Ia menyatakan, “Selain wawasan baru, acara ini memperluas koneksi, baik dengan sesama pelaku usaha maupun perusahaan pendukung UMKM.”
Struktur Ekonomi Indonesia Didominasi UMKM
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian UMKM, Ali Alkatiri mengatakan bahwa struktur ekonomi Indonesia sangat bergantung pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang mencakup 99,99 persen dari total struktur ekonomi nasional.

“Sebanyak 99,62 persen dari sektor ini adalah usaha mikro, sementara usaha kecil mencakup 0,3 persen dan usaha menengah 0,06 persen,” ujar Ali.
Selain mendominasi struktur ekonomi, UMKM juga menyerap 97 persen lapangan kerja di Indonesia. “Sebanyak 111 juta tenaga kerja Indonesia bergantung pada sektor ini. Jika kita mampu berkolaborasi secara efektif, masa depan struktur ekonomi kita akan lebih kuat,” tambahnya.
Di sini, Ali Alkatiri mengapresiasi inisiatif J&T Express yang menggelar J&T Connect Preneur Summit dengan mengundang 500 UMKM dan reseller untuk membahas tantangan bisnis, inovasi logistik, hingga pembiayaan usaha.
Baca Juga: Susun Sustainability Roadmap 2030, SIG Mantapkan Langkah Dekarbonisasi dan Keberlanjutan
“Acara ini menjadi platform strategis bagi pelaku UMKM untuk memperoleh wawasan dan dukungan konkret dalam menghadapi tantangan bisnis masa depan,” kata Ali.
Lebih lanjut, Ali menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia.
“Ke depan, kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus ditingkatkan. Kita tidak bisa lagi bekerja secara terpisah. UMKM bangkit, Indonesia maju,” tegasnya. (*)