Setiap merencanakan proyek baru, Ali selalu mempelajari potensi risikonya terlebih dahulu.
Ali Munanda Soedarsono (39), pemimpin dari generasi baru Duta Putra Land, mulai terjun ke bisnis keluarga setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Santa Clara, California, Amerika Serikat, pada usia 22 tahun. Meski anak pemilik perusahaan, Ali merintis karier dari bawah sebagai seorang mandor lapangan, hingga akhirnya memegang posisi sebagai Managing Director PT Duta Putra Mahkota.
Ali sudah tertarik dengan dunia properti sejak masih di bangku kuliah. Setiap kesempatan yang didapat di luar waktu sekolah digunakannya untuk kerja di proyek. Setelah lulus kuliah, Ali segera pulang ke Indonesia dan mulai kerja di Duta Putra Land sebagai sarjana untuk mempelajari secara lebih dalam seluk beluk dari bisnis properti. Setelah kurang lebih tiga tahun, Ali kemudian diberikan kesempatan untuk memimpin perusahaan sendiri untuk pembangunan perumahan (Grand Residence), Talavera Office Park, dan yang terbaru
adalah apartemen La Vie All Suites Apartment di Kuningan. “Saya mendapatkan kesempatan untuk menguji diri saya dan membangun proyek-proyek di berbagai segmen. Puji syukur, proyek-proyek ini berkembang dengan baik sampai sekarang.”
Setelah sukses memimpin perusahaannya sendiri, tahun 2019 Ali diundang untuk mengambil alih Duta Putra Land sebagai Managing Director. Di bawah kepemimpinan Ali dan team, Duta Putra Land melakukan transformasi menjadi perusahaan yang lebih modern dan smart dengan memasukkan teknologi dan cara pengelolaan yang lebih efisien. “Saya harapkan setiap pimpinan Duta Putra Land ke depan harus lebih smart, ramping organisasi dan lebih efisien. Dengan ini bisa bersama membawa Duta Putra Land menjadi lebih sukses,” ujar pria kelahiran 7 Juni 1981 ini. Ali tak menampik bahwa setiap proyek properti memiliki tantangan tersendiri. Namun, bermodal pengalaman bertahun-tahun sebagai kontraktor dan developer juga sokongan tim yang kuat, seluruh tantangan dan isu di lapangan tersebut dapat dilibas dengan baik.
Optimis Tumbuh 30 Persen
Kendati bisnis properti masih memburuk akibat dihantam pandemi Covid-19, Ali tetap optimis merilis perumahan Grand Duta City di Bekasi, melalui Duta Putra Land yang telah
berpengalaman di industri properti lebih dari 38 tahun. “3 bulan pertama awal pandemi tahun lalu memang berat karena merupakan pengalaman pertama bagi kita semua. Tetapi saya optimis tahun ini situasi akan menjadi jauh lebih baik karena rumah adalah kebutuhan dasar seluruh manusia. Program vaksin juga menjadi ikhtiar pemerintah untuk memulihkan
kesehatan masyarakat Indonesia. Selain itu, stimulus pemerintah dalam hal DP 0%, PPN 0% dan pelonggaran LTV, saya yakin akan sangat membantu memulihkan sektor properti
di Indonesia. Semoga program-program stimulus ini dapat diperpanjang agar dapat mengembang pesat sektor properti,” kata Ali.
Eksklusif kepada Property and the City, media Maret lalu, Ali mengatakan, setiap merencanakan proyek baru ia selalu mempelajari potensi resikonya dahulu. Kini Duta Putra Land terus berkembang, tidak hanya mengembangkan town house tapi juga perumahan skala besar, komplek ruko, apartemen dan hotel. “Setiap proyek mempunyai tantangan dan kepuasan tersendiri. Pencapaian bagi developer adalah saat kami sukses mengubah lahan kosong menjadi tempat hunian, tempat bekerja, membangun kehidupan di situ. Saya dan tim selalu berkomitmen untuk terus improve ourselves,” ujarnya.
Meski begitu, menurutnya developer yang baik tidak hanya fokus pada penjualan saja lalu selesai. Harus lebih dari itu. “Melakukan apa-apa harus dengan benar dan sampai tuntas.
Seluruh lahan yang akan kami kembangkan, 100 persen harus clear. Jadi proses pecah sertifikat nanti lebih mudah. Konsumen juga bisa tidur lebih nyenyak jika beli rumah di proyek kami. Developer itu harus bertanggung jawab, itu komitmen kami,” jelas Master Manajemen lulusan Universitas Prasetya Mulya, Jakarta ini.
Ali yakin pasar akan lebih bersemangat dalam merespon produk-produk properti yang sedang ditawarkan seiring dengan sejumlah stimulus positif dari pemerintah. “Tahun
2020 kami hanya mengandalkan kemampuan konsep karena itu pencapaian hanya 85 persen dari target tahunan, namun di tahun ini banyak sekali stimulus untuk tumbuh. Mulai dari vaksinasi, hingga pelonggaran pajak dan uang muka menjadi nol persen. Jadi saya optimis untuk tumbuh 30 persen dibanding 2020,” pungkas Ali. ●