Pasar properti sekunder di Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek terus menunjukkan tren kenaikan harga yang positif dari tahun ke tahun. Data Flash Report Edisi Januari 2023 dari Rumah123.com menyebutkan kenaikan harga tahunan tertinggi terjadi di Bogor (6.6 persen) dan kenaikan harga terendah di Bekasi (1.7 persen). Ada apa dengan Bekasi?
baca juga, BERANI TAMPIL ALA RETRO STYLE?
Bekasi, satu dari sekian wilayah yang menjadi daerah penyangga DKI Jakarta yang semakin berkembang, baik dari segi fasilitas umum hingga moda transportasi. Sejak lama, para pendatang memilih Bekasi sebagai tempat tinggal, bukan hanya bagi orang yang bekerja di Jakarta, tapi juga di kawasan-kawasan Industri yang berdiri di wilayah administratif Bekasi.
Menurut data Flash Report Edisi Desember 2022 dari Rumah123.com, popularitas Bekasi disebut kalah dibandingkan Depok hingga Tangerang yang digadanggadang sebagai lokasi sunrise property. Tercatat bahwa permintaan properti seken di Tangerang naik 0.5 persen sementara Depok naik 0.4 persen secara month-on-month.
Kejenuhan permintaan maupun lambatnya kenaikan harga yang dialami Bekasi salah satunya mungkin disebabkan oleh perhatian dari investor sektor industri. Bekasi dan wilayah di sekitarnya yang telah lama dikenal sebagai kawasan industri kini kian padat dan langka lahan. Investor pun disebut-sebut tengah memalingkan wajah kepada kota lain seperti Sukabumi atau Serang untuk dijadikan tujuan investasi.
Tren Properti Seken di Bekasi Sepanjang Desember 2022
Walaupun termasuk dalam kawasan yang mengalami perlambatan kenaikan harga bulanan, Flash Report Edisi Desember 2022 mengemukakan fakta bahwa Bekasi termasuk dalam 5 kota dengan popularitas tertinggi sepanjang tahun 2022 se-Indonesia. Kelimanya ialah Denpasar (1.2 persen), Depok (0.7 persen), Medan (0.5 persen), Tangerang Selatan (0.5 persen), dan Bekasi (0.3) persen.
Berdasarkan data Business Intellegent 99 Group, ada 5 kawasan terpopuler yang paling diincar ketika masyarakat mencari properti bekas dijual. Lima kawasan itu ialah Harapan Indah (6.39 persen), Bekasi Timur dan Babelan (5.06 persen), Jati Asih (4.91 persen), serta Summarecon Bekasi (4.38 persen). Seperti bulan dan tahun sebelumnya, tipe properti yang paling diincar masih dirajai oleh rumah tapak dengan persentase 87.2 persen diikuti tanah (5.92 persen), ruko (2.81 persen), apartemen (2.06 persen), lalu gudang (1.23 persen). Soal rentang harga pun sama dengan tren-tren sebelumnya. Properti bekas yang dijual dengan harga kurang dari Rp400 juta masih jadi primadona dengan persentase pencarian 33.48 persen. Selebihnya properti dengan rentang harga Rp400 juta – Rp650 juta menjadi favorit kedua (15.04 persen pencarian), disusul properti Rp650 juta – Rp850 juta (12.17 persen), Rp1 miliar – Rp1.5 miliar (11.36 persen), dan terakhir Rp1.5 M – Rp2 M (6.92 persen).
Sementara itu dengan properti bekas disewakan, data dari Business Intellegent 99 Group mencatat bahwa Harapan Indah juga menjadi primadona di antara seluruh kawasan di Bekasi dengan persentase pencari sebesar 13.37 persen. Summarecon Bekasi menjadi area kedua
yang paling diminati setelahnya dengan persentase pencarian 8.97 persen diikuti Galaxy (7.25 persen), Grand Wisata (5.82 persen), dan Cikarang (4.54 persen). Sama halnya dengan properti bekas dijual, rumah tapak pun menjadi primadona untuk pencarian properti bekas disewakan di Bekasi dengan persentase pencari 69.98 persen. Tipe properti disewakan yang diminati selanjutnya ialah ruko (15.49 persen), gudang (5.94 persen), apartemen (5.28 persen), dan tanah (1.5 persen). Sementara perihal harga, properti seken disewakan dengan harga kurang dari Rp400 juta mendominasi dengan persentase pencarian 99.53 persen.