Propertyandthecity.com, Tangerang – PT Intiland Development Tbk (Intiland) kembali meluncurkan produk properti hunian terbaru di perumahan Talaga Bestari yang berlokasi di Cikupa, Tangerang. Dua tipe hunian terbaru tersebut, yakni Angsana dan Akasia yang berada dalam klaster The Forest.
Diakui, penyebaran wabah virus Covid-19 yang menjadi pandemik global telah membuat banyak konsumen menunda pembelian dan mengakibatkan tren penjualan properti turun signifikan. Namun demikian, Intiland optimis bahwa properti, khususnya rumah tetap akan dibeli lantaran menjadi salah satu kebutuhan utama.
Baca: Hadapi Corona, Ini yang Dilakukan Intiland
Permadi Indra Yoga Direktur Pengembangan Bisnis Perseroan memproyeksikan kebutuhan masyarakat terhadap rumah tapak relatif lebih stabil dibandingkan produk properti lainnya tahun ini.
“Kami harus tetap optimis karena rumah adalah kebutuhan primer yang akan selalu dibutuhkan masyarakat dari waktu ke waktu,” kata Permadi, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, (9/4/2020).
Menurut dia, permintaan pasar terhadap properti hunian dengan konsep dan kualitas bagus, juga harganya terjangkau masih cukup tinggi, khususnya di kota-kota penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi. Pasar hunian rumah tapak dengan harga di bawah Rp1 miliar cenderung masih bergerak, meskipun juga mengalami perlambatan.
“Kami terus berupaya mengisi ceruk pasar di segmen menengah dengan meluncurkan produk-produk hunian yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Potensi pasar di segmen ini terutama dari keluarga muda yang sedang mencari rumah pertama,” ujarnya lebih lanjut.
Peluncuran rumah tipe baru ini dipercaya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya bagi para keluarga muda. Kedua tipe rumah ini memiliki sejumlah keunggulan baik dari sisi konsep, desain, ukuran maupun aspek kenyamanan dan keamanannya serta harga yang lebih terjangkau.
Harga Mulai Rp600 Jutaan
Wiantarajakti Lucius pimpinan proyek perumahan Talaga Bestari menjelaskan rumah tipe Angsana dan Akasia ini dikembangkan dengan konsep rumah tumbuh. Para penghuni dapat menambah beberapa ruangan sekaligus sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
Rumah tipe Angsana menyediakan pekarangan cukup luas sehingga memungkinkan rumah tumbuh secara horizontal atau ke belakang. Sementara tipe Akasia merupakan rumah dengan struktur dua lantai sehingga memungkinkan rumah tumbuh secara vertikal atau ke atas.
Tipe Angsana memiliki luas bangunan 44 meter persegi dan lahan cukup luas mencapai 108 meter persegi. Rumah yang dibangun di atas tanah kavling seluas 6×18 meter persegi ini dipasarkan seharga sekitar Rp800 jutaan untuk tunai keras. “Penawaran eksklusif hanya sebanyak 51 unit,” kata Wiantarajakti.
Baca: Di Tengah Pandemi Corona, SML Beri Keringanan Cara Bayar
Dia menjelaskan, tipe Angsana dilengkapi dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi, serta menyediakan carport luas yang mampu memuat satu mobil dan satu sepeda motor. Tipe ini menyediakan pekarangan di sisi belakang seluas 30 meter persegi yang dapat dibangun untuk menambah beragam fungsi ruangan sesuai keinginan pembeli.
Salah satu keunggulan utama tipe Angsana adalah menawarkan fleksibilitas dan kreatifitas bagi pemilik unit untuk menata rumahnya sesuai dengan budget dan seleranya. Tidak seperti kebanyakan produk-produk rumah sekelas lainnya di pasaran, yang kebanyakan tidak memberikan kesempatan untuk menjadikan rumah tumbuh.
Perseroan saat ini sudah menyediakan rumah contoh untuk memudahkan calon pembeli menikmati secara langsung keunggulan tipe Angsana. Tersedia tiga rumah contoh yakni kavling standar (44/108), kavling sudut (44/172), dan kavling standar yang sudah dikembangkan dengan tambahan lantai mezanin, sehingga luas bangunannya menjadi 56 meter persegi.
Tipe Angsana memiliki plafon cukup tinggi, sekitar 4,9 meter sehingga membuat rumah terasa lebih lega, lebih nyaman dan lebih fleksibel. Konsumen juga dapat mengajukan permohonan untuk menambah lantai mezanin dengan tambahan biaya, sehingga rumahnya menjadi lebih besar.
Produk baru lainnya yakni rumah tipe Akasia yang memiliki luas bangunan 41 meter persegi dan luas lahan 72 meter persegi. Rumah yang memiliki dua kamar tidur ini dipasarkan dengan harga mulai Rp600 jutaan.
Tipe ini mendapat respon bagus dari konsumen, khususnya para end user (pembeli akhir) yang memang ingin tinggal di Talaga Bestari. Untuk tujuan investasi juga cocok karena harganya masih terjangkau dan barsaing dibandingkan harga perumahan di kawasan penyangga Jakarta lainnya.
Baca: Hadapi Pandemi Corona, Pengembang Harus Atur Strategi Baru
“Tipe Akasia merupakan salah satu produk paling favorit. Kami pasarkan sebanyak 37 unit dan kini tersisa hanya empat unit,” jelas Wiantarajakti.
Perseroan juga menyiapkan sejumlah program promo menarik untuk pembelian tunai rumah tipe Angsana dan Akasia. Promo tersebut antara lain diskon khusus sebesar 9 persen dan tambahan diskon 2 persen, free smart home, AC di semua kamar, serta bebas Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) selama satu tahun serta kanopi carport. Khusus pembelian tipe Angsana akan mendapatkan gratis Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (HPHTB), sampai dengan periode tertentu.
Semakin Strategis
Talaga Bestari merupakan salah satu pengembangan kawasan perumahan terpadu seluas 308 hektar yang berlokasi di Cikupa, Tangerang, Banten. Kawasan perumahan ini berkembang sangat pesat dan dilengkapi beragam fasilitas pendukung dan infrastruktur yang baik.
Lokasi Talaga Bestari sangat strategis dan relatif mudah dijangkau dari Jakarta maupun Tangerang. Berada di dekat pintu Tol Balaraja Timur, kawasan perumahan ini dapat dijangkau dengan mobil dalam 35 menit dari kawasan Tomang, Jakarta Barat.
“Talaga Bestari akan semakin mudah diakses dari arah Serang dan Cilegon setelah dioperasikannya interchange atau simpang susun Tol Balaraja Timur per April 2020. Selama ini, warga Talaga Bestari yang beraktivitas di Serang dan Cilegon harus melalui pintu Tol Balaraja Barat,” terang Wiantarajakti.
Baca: Jakarta Garden City Beri Diskon Langsung Hingga Rp800 Juta
Wiantarajakti meyakini prospek Talaga Bestari akan semakin meningkat seiring dengan rampungnya pembangunan tol Serpong-Balaraja. Akses tol tersebut akan secara langsung meningkatkan konektivitas masyarakat dari Serpong menuju Merak atau Jakarta.