Sabtu, Juni 21, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

SANGAT BERGANTUNG PADA VAKSIN

Melihat beratnya di 2020 lalu, bagaimana potensi bisnis properti di 2021 ini?

Pertumbuhan bisnis properti tahun 2021 secara umum masih akan sama dengan 2020 dan sangat tergantung dari kesuksesan vaksin Covid-19. Jika proses vaksinasinya berhasil kemungkinan recovery industri properti akan mulai di Q4 2021.

Faktor apa saja yang bisa mendongkrak pertumbuhan di 2021?

Ada beberapa faktor yang akan memengaruhi pertumbuhan tersebut. Pertama, keberhasilan vaksin Covid-19, karena hal ini akan berpengaruh ke seluruh sektor industri, khususnya yang terdampak oleh Covid-19. Kedua, regulasi atau stimulus dari pemerintah seperti produk turunan dari Omnibus Law, stimulus perpajakan, dan peraturan BI. Ketiga, recovery industri yang terdampak Covid-19, dan keempat adalah produk (harga dan desain) yang sesuai dengan market saat ini.

Sepertinya Covid-19 masih berlanjut di 2021.
Seberapa besar pengaruhnya terhadap penurunan daya beli masyarakat di tahun ini?

Sangat besar karena terlihat dari indikasi inflasi yang berada dibawah 5 persen dan pertumbuhan PDB Indonesia yang negatif. Juga terlihat dari subsidi atau program pemerintah kepada masyarakat, baik bantuan dalam bentuk sembako dan BLT (Bantuan Langsung Tunai).

Fakta yang terjadi ada pengembang yang ternyata sukses memasarkan produknya, seperti Lyndon @ Navapark di BSD City yang terserap pasar meski dengan harga fantastis. Apa yang bisa dilihat dari sini?

Kesuksesan tersebut tentu dilihat dari beberapa faktor. Pertama, produk yang ditawarkan, baik secara design dan harga sesuai dengan cerukan market yang ditargetkan. Kedua, marketing campaign yang dilakukan baik melalui online (digital), melalui berbagai digital channel dan offline yang tepat sasaran. Ketiga, karena behavior yang berubah karena semuanya harus dilakukan dari rumah, maka rumah kembali menjadi kebutuhan utama
terutama terkait dengan fungsi ruangan, sirkulasi udara, infrastruktur yang memadai, seperti jaringan internet, ruang terbuka hijau, dan fasilitas penunjang lainnya yang memadai.
Keempat, properti, khususnya rumah tapak yang masih merupakan
investasi jangka panjang yang menjanjikan, solid karena mempunyai unsur pendapatan dan pertumbuhan.

Apakah properti hunian segmen di bawah Rp1,5 miliar dan ruko mulai Rp1 miliar masih tetap diminati, sebagaimana di 2020 lalu?

Dengan cerukan market yang masih besar di market milenial, first home buyer, keluarga muda dan investor trend tersebut masih akan berlanjut, tetapi bisa saja berubah tergantung dari kondisi recovery ekonomi dan industri properti.

Secara total, berapa klaster hunian dan properti komersial yang telah diluncurkan SML sepanjang tahun 2020?

Ditahun 2020 terdapat sekitar 20 project yang melakukan launching produk baru.

Selain BSD City, proyek apa saja yang berkontribusi baik atas penjualan SML sepanjang 2020 lalu? 

Kontribusi penjualan SML di tahun 2020 adalah BSD City, kemudian apartemen yang berlokasi di Jakarta (The Elements, Southgate Residence dan Aerium), Kota Wisata, Grand City Balikpapan, Apartemen Klaska Residence Surabaya, Wisata Bukit Mas Surabaya,
Nuvasa Bay Batam, Grand Wisata, dan Taman Banjar Wijaya.

Apakah ada rencana peluncuran produk baru SML dalam tahun ini, terutama dalam waktu dekat ini?

Beberapa produk baru akan kami luncurkan pada awal tahun,seperti di BSD City, yaitu produk ruko dengan nama Virginia Arcade dan Tabe Spot dan Commercial Building Digi Loft yang merupakan IOT Building dikawasan Digital Hub. Kemudian di Wisata Bukit Mas Surabaya adalah Cluster Paddington (rumah tapak).

Strategi apa saja yang akan dilakukan SML guna menggenjot pertumbuhan bisnisnya pada tahun ini?

Menyesuaikan dengan kondisi saat ini yang masih mengalami Covid-19, langkah strategis yang dilakukan adalah melakukan Marketing Campaign secara hybrid (offline-online) dengan porsi online (digital) yang lebih besar. Kemudian memperkuat Branding Value Proposition untuk branding Sinarmasland dan seluruh produk yang akan di-launching di tahun 2021.

Konsisten melakukan research terhadap property market, trend property product, customer behavior dan customer needs. Kami juga akan tetap melakukan inovasi dan improvement terhadap produk properti yang akan di-launching sesuai dengan kebutuhan customer terkini. Berikutnya adalah tetap melakukan sinergi dengan kantor agen, bank pendukung yang telah bekerjasama dengan Sinarmasland. Selanjutnya, memperkuat seluruh channel
digital
yang sudah ada untuk meningkatkan dan memperkuat komunikasi dengan customer dan calon customer.

Kami juga akan terus melakukan inovasi terhadap informasi produk properti Sinarmasland dengan membuat e-catalog yang bisa diakses secara online bagi seluruh customer yang akan mencari produk properti di seluruh development Sinarmasland. Dan yang terakhir, menyelesaikan infrastruktur penting, khususnya yang terkait dengan aksesibilitas seperti Jalan Tol Serbaraja yang akan beroperasi di tahun 2021 ini.

Tahun lalu, SML gencar meluncurkan properti hunian ‘sehat’, bahkan dilengkapi dengan ruang sterilisasi. Apakah konsep hunian seperti ini masih dilanjutkan di 2021 ini?

Dengan kondisi Covid-19 ini, tren hunian sehat dan smart home akan terus berlanjut. Hal ini terlihat dengan produk yang dilaunching di Wisata Bukit Mas Surabaya, yaitu Cluster Paddington yang mengusung konsep urban living, compact living dan balance living.

Setiap tahun SML meluncurkan program promo rutin yang berlaku nasional di semua proyek SML. Apakah program promo tahunan tersebut masih akan dihadirkan di 2021 ini?

Saat ini SML masih mereview kondisi market properti karena masih tingginya kasus Covid-19 yang akan berdampak kepada industri properti. Kemungkinan untuk membuat emphatic program seperti Move In Quickly di tahun 2021 masih terbuka.

Dari segi cara bayar, apakah ada perubahan pilihan cara bayar yang diminati oleh konsumen?

Saat ini cara bayar yang dipilih konsumen kombinasi antara cara bayar ke developer,berupa cash atau installment, juga KPR ke bank. Tetapi porsi yang paling besar tetap cara bayar KPR. [Pius Klobor]

Popular Articles