PropertyandtheCity.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menugaskan holding Danareksa untuk membentuk property fund. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset BUMN yang tersebar di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Erick menjelaskan bahwa keputusan ini diambil mengingat potensi terabaikannya gedung-gedung tersebut jika pemerintahan berpindah. Contohnya adalah gedung lama Pertamina yang saat ini kosong. Dengan demikian, menurutnya, penting untuk melakukan value creation terhadap aset tersebut.
Dilaporkan bahwa ada sekitar 13 aset BUMN yang terletak di sekitar Monas. Erick juga sedang mengincar investor dari Hong Kong untuk bergabung dalam property fund Danareksa sebagai bagian dari upaya optimalisasi aset BUMN.
“Kemarin ke Hong Kong kita roadshow dengan para potensi pemain properti yang mau juga melihat ini sebagai opportunity,” ucap Erick di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
Menurut Erick, Hong Kong menjadi target yang menjanjikan karena sudah ada beberapa yang berinvestasi di Indonesia, seperti The Kuok Group dan Shangri-La. Sementara itu, Erick mengamati bahwa perusahaan-perusahaan Singapura masih enggan untuk berinvestasi secara agresif di Indonesia, karena masih melihat potensi properti di Singapura.
Erick juga menyebut bahwa sebelumnya dia pernah melakukan roadshow untuk properti di Jepang tiga tahun lalu. Saat ini, dampak dari upaya tersebut sudah terlihat dengan banyaknya perusahaan Jepang yang mulai berinvestasi di sektor properti di Indonesia, termasuk kerjasama dengan Mitsubishi Estate.
“Kebetulan salah satu aset BUMN ada yang dikerjasamakan dengan Mitsubishi Estate, ada. Memang kita melihat tren itu saja, tren opportunity,” jelas Erick.
