Sebelum terbentuk MASGROUP, direksi dan komisaris MASGROUP saat ini, masih terpisah-pisah dengan proyeknya masing-masing. Semua berawal dari lingkungan pertemanan. Dengan kebersamaan dan visi yang sama untuk membangun dengan hati nurani maka mereka semua disatukan dalam bendera MASGROUP di tahun 2014.
Baca juga, Fakta Seputar Heatgard, Cat Penolak Panas untuk Eksterior
Berdiri sejak tahun 2007, bagaimana awal mula MASGROUP mengembangkan proyek properti?
MASGROUP mulai di 2007, tetapi sebenarnya saat itu kami masih terpisah-pisah, belum dalam satu grup. Para direksi dan komisaris saat ini masih dengan proyeknya masing-masing. Dalam perjalanannya akhirnya kami bersepakat untuk membentuk sebuah grup perusahaan. Jadi ini adalah lingkungan pertemanan yang kemudian disatukan oleh salah satu komisaris kami dimana beliau juga seorang notaris. Akhirnya benar-benar menjadi MASGROUP di tahun 2014.
Proyek pertama kami ketika sudah terbentuk menjadi MASGROUP adalah Bali Resort Serpong, melalui PT Mekar Agung Sejahtera. Kami hadirkan konsep hunian Resort Bali di area Serpong dan saat itu langsung booming. Dari situ akhirnya kami beli tanah lalu mengembangkan perumahan subsidi Grand Sutera Rajeg di Tangerang. Saat itu juga bersamaan dengan waktunya pencanangan Program Sejuta Rumah oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan perumahan ini menjadi proyek percontohan untuk Program Sejuta Rumah se-Provinsi Banten. Kemudian berkembang terus dengan semakin banyak proyek perumahan yang dikembangkan di beberapa wilayah.
Siapa saja tokoh pencetus berdirinya MASGROUP?
Pak Amin Mulyadi, Pak Herry Sosiawan, Pak Teddy Susanto, Pak Sengkono Dharmawan, Pak Andi Tio, Pak Johan Tio dan saya. Saat ini MasGroup memiliki 3 PT, yakni PT Mekar Agung Sejahtera, PT Mega Agung Sembada dan PT Metro Agung Sejahtera.
Bali Resort Serpong jadi tonggak MASGROUP, bagaimana mengawalinya?
Bali Resort Serpong adalah proyek pertama yang menjadi tonggak semakin dikenalnya MASGROUP. Kami juga tidak menyangka bahwa animo masyarakat begitu luar biasa terhadap proyek tersebut. Itu karena keunikan dan konsep yang kami tawarkan. Sukses dengan proyek tersebut, kemudian berkembang lagi ke wilayah Bogor dengan Bali Resort Bogor. Kembali kami hadirkan konsep resort di Bogor dan menjadi sesuatu yang baru di kawasan tersebut. Dan ternyata diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Bogor. Sampai saat ini kami masih tetap jualan dan buka lagi fase berikutnya. Bahkan kami juga baru mengakuisisi lahan 10 hektar, sekitar 1-2 km dari lokasi Bali Resort Bogor. Dari Bogor, kemudian kami kembangkan lagi Bali Resort extention di wilayah Serpong.
Hingga saat ini sudah berapa proyek yang dikembangkan oleh MASGROUP?
Sudah sekitar 12 proyek yang kami kembangkan hingga saat ini. Untuk perumahan subsidi dengan brand Grand Sutera sebanyak 6 proyek. Sisanya adalah untuk segmen menengah ke atas, dan yang paling anyar adalah Seion @ Serang. Proyek terakhir ini pula yang dipasarkan dengan harga paling mahal dalam jajaran proyek-proyek yang dikembangkan oleh MASGROUP. Harga tertingginya adalah Rp1,4 miliar.
Proyek mana saja yang saat ini masih dipasarkan?
Masih ada beberapa, yakni Seion @ Serang, Bali Resort Bogor, Bali Resort Extension, Sutera Gardenia, Kota Sutera dan Grand Sutera Kragilan.
baca juga, Mustika Land, MASIH SURVIVE, KARENA ORANG-ORANG DI SEKELILING KAMI
Apa yang menjadi misi atau filosofi dari perusahaan ini?
Membangun dengan hati nurani. Kami selalu berusaha untuk menyediakan perumahan yang nyaman bagi masyarakat luas. Kualitas menjadi perhatian utama kami, baik dari segi produk yang kami bangun maupun kawasannya.
Apa yang paling memuaskan dari bisnis yang sedang dijalankan saat ini?
Tentunya saat konsumen merasa nyaman dan puas tinggal di perumahan yang kami bangun. Seperti di Grand Sutera Rajeg, meskipun perumahan bersubsidi namun kualitas tetap menjadi perhatian utama kami. Masyarakat di sana pun sangat puas dan merasa nyaman tinggal di perumahan tersebut. Mereka sangat senang bisa punya rumah di Grand Sutera Rajeg.
Bagaimana strategi MasGroup mengadapi tantangan selama pandemi Covid-19?
Awalnya kami syok juga, sekitar 4 bulan. Namun berbagai upaya terus kami lakukan, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital. Bahkan surprisingly penjualan kami di 2020 sangat luar biasa.
Termasuk juga di tahun 2021. Bahkan saya sampai kaget melihat laporan di akhir tahun 2020, karena secara omzet MASGROUP naik 200 persen dibanding tahun 2019. Kontribusi terbesar dari Seion @ Serang yang juga diluncurkan saat awal pandemi. Jadi sebenarnya selama pandemi tersebut, penjualan kami tidak bermasalah. Masalah terjadi justru di proses akad. Karena saat itu perbankan juga lebih selektif dan lebih ketat. Maka salah satu hal yang kami siasati adalah dengan memberikan gimik, seperti bebas biaya admin KPR, kemudian DP dengan waktu lebih panjang. Intinya harus tetap konsisten dan mau berubah, beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Bagaimana prediksi MASGROUP terhadap pertumbuhan properti khususnya di tahun ini?
Saya rasa tahun ini kurang lebih masih sama dengan tahun 2021 lalu. Tetap bertumbuh tetapi tidak terlalu tajam. Perkiraan saya di tahun 2023 baru lebih tinggi pertumbuhannya.
Ke depan hunian seperti apa yang paling disukai oleh konsumen?
Menurut saya, yang sekarang lagi diminati oleh banyak orang adalah hunian yang dikembangkan dengan konsep yang unik. Bukan sekadar hanya tanah dan bangunan huniannya saja, tetapi juga pada kawasannya. Kemudian desain rumahnya juga lebih ke fungsional, compact, apalagi oleh para generasi milenial. Mereka juga bisa bekerja dari rumah.
Apakah ada proyek baru yang akan dikembangkan dalam waktu dekat?
Ada beberapa. Rencananya nanti ada Seion @ Tangerang, Seion @ Bogor dan Bali Resort Tangerang. Ketiga proyek tersebut rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun sampai akhir tahun ini. Saat ini kami juga sedang menggarap proyek tanah di Balaraja, dan di beberapa lokasi yang lain. MASGROUP sudah menyediakan land bank di beberapa tempat. Semuanya masih berada di area Pulau Jawa, khususnya di Jabodetabek Banten dan Jawa Barat. Ke wilayah Timur Jakarta juga sedang kami upayakan, bisa juga bekerjasama dengan pemilik lahan, entah developer, perusahaan lain atau perorangan. [Pius Klobor]•
Kita sdh beli rumah di Bali Resort Bogor, kemana utk komplain ya? Terima kasih