Jakarta, propertyandthecity.com – Untuk merespons kebutuhan mendesak korban bencana alam, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) meluncurkan program rumah mobile. Rumah yang dirancang untuk mobilitas tinggi ini kini tersedia di sejumlah wilayah rawan bencana.
Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menjelaskan, inisiatif ini lahir dari tingginya frekuensi bencana alam di Indonesia. Ia mencontohkan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang memaksa warga meninggalkan tempat tinggal mereka.
“Kita ada stok rumah apa yang mobile kalau tidak salah itu sekitar 5.000 unit yang tersebar di beberapa titik di pos penyiapan,” kata Wamen PKP Fahri Hamzah di kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).
Ia menambahkan, Kementerian PKP telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan rumah mobile dapat segera digunakan ketika bencana terjadi. Selain itu, jumlah rumah mobile tersebut juga direncanakan akan ditambah guna menjangkau lebih banyak wilayah terdampak.
“Kami sudah berkoordinasi juga dengan BNPB manakala ada keperluan itu bisa segera dimobilisasikan ke lokasi bencana, dan kami juga menyiapkan stoknya untuk tahun-tahun yang akan datang dalam APBN kami sudah cantumkan juga,” jelas dia.
Tak hanya itu, Fahri bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga membahas implementasi data tunggal nasional. Data ini akan terus diperbarui secara berkala untuk memastikan bantuan pemerintah tersalurkan secara tepat sasaran.
“Dan tadi juga kita mendiskusikan jika nanti datanya semakin online up to date ya. Ada hal usul ada hak sanggah ya, yang menyebabkan data keadaan perumahan rakyat itu semakin real time maka bantuan yang bisa disiapkan oleh pemerintah juga bisa semakin cepat dan semakin real time juga, dan ke arah sanalah kita sekarang ini bergerak,” ucapnya.