INDONESIA PROPERTY WATCH : PASAR PERUMAHAN KEMBALI NAIK

0
1912
INDONESIA PROPERTY WATCH : PASAR PERUMAHAN KEMBALI NAIK dan bp tapera
Ilustrasi - Perumahan

 

Survey yang dirilis Indonesia Property Watch menunjukkan tren pasar perumahan diperkirakan mulai berada di jalur yang menjanjikan. Setelah sedikit terjadi penurunan di semester I/2017, peningkatan penjualan mulai terlihat di semester II/2017 dan diperkirakan terus berlanjut sampai awal tahun 2018.

Penjualan perumahan di area Jabodebek-Banten mencapai 2.457 unit pada Q4/2017 atau terjadi peningkatan 62,4 persen (qtq) dengan kenaikan tertinggi terjadi di wilayah Banten seperti yang telah sebelumnya dirilis sebesar 124,6 persen (qtq), diikuti oleh Bodebek sebesar 3,5 persen (qtq). Sedangkan penjualan di Jakarta mengalami penurunan 13,3 persen (qtq). Seiring dengan hal tersebut, nilai penjualan naik sebesar 46 persen (qtq) pada Q4/2017 dengan perkiraan transaksi sebesar Rp 1.084.170.961.329. Nilai penjualan tertinggi berada di Banten sebesar 79 persen (qtq), diikuti oleh Bodebek 29,9 persen (qtq). Penurunan terjadi di Jakarta sebesar 7,7 persen (qtq).

Permintaan rumah di segmen Rp 300 – Rp1 miliar masih mendominasi sebesar 44 persen dari total penjualan rumah meskipun terjadi penurunan komposisi dari sebelumnya 46,1 persen. Rumah dengan harga Rp 150 – Rp300 jutaan mengalami kenaikan permintaan dari 26,4 persen menjadi 34,4 persen dari total penjualan rumah sampai akhir 2017. Penurunan terjadi di segmen rumah subsidi yang turun dari 17,0 persen menjadi 14,9 persen. Tren penurunan terjadi juga di segmen rumah dengan harga di atas Rp 1 miliar dari 10,3 persen menjadi 6,7 persen.

Meskipun terjadi kenaikan, tingkat penjualan ini masih lebih rendah 9,8 persen (yoy) dibandingkan total penjualan rumah tahun 2016. Penurunan yang terjadi pada tahun 2017 lebih dikarenakan anjloknya penjualan rumah yang terjadi di semester I/2017. Namun demikian kondisi yang terjadi tersebut tidak mencerminkan kondisi tren pasar perumahan sebenarnya karena lebih terganggu oleh isu-isu sensitif seputar Pilkada DKI Jakarta yang membuat dampak psikologis bagi pasar untuk sedikit menahan pembelian propertinya.

Karenanya memasuki tahun 2018 diperkirakan pasar perumahan akan tetap berada dalam posisi tren naik dan semakin meningkat sampai akhir semester I/2018. Hal ini juga disambut oleh beberapa pengembang yang sudah mulai meluncurkan produk-produk barunya di awal-awal tahun 2018 sehingga pasar perumahan pada semester I/2018 diperkirakan relatif lebih aktif dibandingkan tahun sebelumnya.[AT] ●

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini