Propertyandthecity.com, Jakarta – Penurunan transaksi hingga harga properti telah terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Di wilayah Ibukota Jakarta pun mengalami hal yang sama, dimana rata-rata harga properti, khususnya secondary telah turun hingga 30 persen.
“Penurunan harga properti untuk secondary berkisar antara 20-30%, tergantung lokasinya,” ujar Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (DPD AREBI) DKI Jakarta, Clement Francis, beberapa waktu lalu.
Baca: Penjualan Turun Hingga 60 Persen, Ini yang Dilakukan AREBI Jawa Timur
Untuk menyiasati berbagai keterbatasan dalam masa pandemi saat ini, para broker dan agen properti telah beralih ke media online dan lebih fokus ke pemanfaatan pemasaran secara digital. Baik dengan memasang iklan di website portal properti, juga media sosial.
Hasilnya, banyak yang tetap bisa jualan, meski tidak semaksimal pada saat sebelum Covid-19 merebak.
Dia memrediksi, transaksi penjualan bakal terus tergerus jika kasus Covid-19 beserta segala pembatasan di berbagai wilayah masih terus diberlakukan. Bahkan pencapaian penjualan di Mei 2020 ini, sebut Clement agak sulit melampaui penjualan di bulan-bulan sebelumnya.
“Broker di wilayah DKI Jakarta mayoritasnya jualan produk secondary sekitar 70 persen dibandingkan 30 persen di primary,” ungkapnya.
Baca: AREBI Banten Masih Panen Closing di Tengah Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Clement mengatakan, saat ini banyak pengembang properti yang sedang menebar beragam promo, diskon, hingga berbagai gimik menarik lainnya. Bahkan cara bayar pun diberikan dengan sangat menarik.
Oleh karena itu, saran dia, terutama bagi konsumen yang sudah berencana membeli properti dan memiliki uang, baik untuk konsumen pengguna langsung maupun yang ingin berinvestasi, sebaiknya memanfaatkan waktu saat ini.
“Jadi saat ini adalah time to buy, termasuk untuk yang punya uang cash. Banyak harga terkoreksi untuk secondary. Sementara untuk primary pun banyak diskon dan penawaran kemudahan lainnya,” terang Clement.
Saat anggota DPD AREBI DKI Jakarta tersebar di 200-an kantor. Clement yakin, semua marketing dan agen terus dengan segala upaya maksimal melakukan penjualan produk properti.
Baca: Endang Wasiati Wierono: Agen Saya Bisa Closing Hampir Rp3,5 Miliar
“Masuk ke masa new normal ini pun, saya yakin mereka bisa beradaptasi dan lebih memaksimalkan media online dan digital marketing,” pungkas Clement dari XP Xavier Marks First Kebayoran ini.