Top 5 This Week

Related Posts

Crown Group Luncurkan Proyek Terbaru Melbourne di Indonesia

Propertyandthecity.com, Jakarta – Bulan lalu, pengembang properti asal Australia, Crown Group berhasil meraup penjualan Rp12 miliar dari pasar Indonesia untuk proyeknya Mastery di Sydney. Tidak hanya itu, sebelumnya, melalui proyek Waterfall juga tercatat 10 persen pembelinya berasal dari Indonesia.

Tingginya potensi investor properti asal Indonesia juga menjadi alasan kuat perusahaan yang didirikan oleh Iwan Sunito tersebut memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk meluncurkan proyek terbaru di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria.

Baca: Peminat Sewa Apartemen di Waterfall by Crown Group Melonjak

Untuk diketahui, Melbourne merupakan kota terbesar kedua setelah Sydney dan juga merupakan kota pendidikan utama di Australia. Banyak warga Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di sana. Beberapa universitas ternama Australia berada di Melbourne, sebut saja Melbourne University, RMIT, Monash, Swinburne, Deakin, dan lainnya.

Menariknya, kata Tyas Sudaryomo, Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, living cost di Melbourne juga lebih rendah dibandingkan Sydney.

“Dari segi transportasi umum juga lebih rendah dibandingkan dengan di Sydney. Biaya pendidikan pun juga lebih rendah,” ujar Tyas dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Oleh sebab itu, menurutnya, Melbourne menjadi kota utama bagi masyarakat Indonesia, terutama untuk melanjutkan pendidikan juga untuk berwisata.

Potensi lainnya dari segi pertumbuhan jumlah penduduk. Melbourne adalah yang tercepat di Australia semenjak tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai 2,55% per tahun.

Sementara dalam 12 bulan terakhir, pertumbuhan di kota terbesar kedua di Australia tersebut mencapai 2,65% dan penduduk Melbourne diperkirakan akan mencapai 5 juta jiwa pada tahun 2030.

Baca: Tepati Janji, Apartemen Emerald Bintaro Serah Terima Unit Tower B

“Yang perlu diketahui adalah pertumbuhan penduduk di Kota Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras baik dari internasional maupun domestik. Tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index,” terang Tyas.

Lebih lanjut, saat ini pemerintah Victoria juga sedang gencar membangun infrastruktur di Kota Melbourne dengan investasi mencapai Rp1 triliun.

“Sehingga pastinya tingkat kualitas hidup di kota tersebut juga sangat bagus. Dan ini juga menjadi alasan Crown Group untuk mengembangkan proyek di Melbourne,” katanya.

Berbagai keunggulan tersebut tentu dilihat sebagai potensi menjanjikan bagi investor asal Indonesia untuk membeli hunian di Kota Melbourne.

Investasi Rp2 Triliun

Proyek Crown Group Melbourne ini juga merupakan proyek perdana Corwn Group di luar Sydney. Hunian vertikal tersebut merupakan karya Koichi Takada yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita. Proyek ini juga menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne.

Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief menambahkan, Southbank adalah kawasan di tengah kota yang sejatinya sudah tidak begitu asing bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, banyak pelajar Indonesia tinggal di sekitar kawasan tersebut.

“Dan daerah ini sangat menarik bagi investor, karena rental yield di Southbank adalah 5,7 persen, lebih tinggi dari rata-rata rental yield di Melbourne yang hanya 5 persen,” terang Reiza.

Selain itu, kata dia, vacancy rate kawasan ini juga sangat rendah, yaitu sekitar 3 persen, sehingga hampir tidak ada hunian sewa yang kosong.

Baca: Marketing Sales Ciputra Turun, Ini Strategi yang Akan di Dilakukan

Strategisnya lagi, Southbank juga hanya berjarak 2 kilometer dari CBD Kota Melbourne. Beberapa supermarket dan universitas terkenal juga sangat dekat lokasi proyek. Bahkan tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.

“Yang kami tawarkan melalui produk ini adalah sebuah hunian bagi para klien yang ingin tinggal dekat dengan CBD, namun tidak persis di tengah CBD. Jadi masih nyaman tapi tidak jauh ke mana-mana,” ungkapnya.

Proyek Crown Group Melbourne berdiri di 175 Sturt Street, Southbank yng direncanakan terdiri dari dua Menara. Hunian vertikal ini akan menampilkan sebanyak 152 unit apartemen mewah dengan nilai investasi sekitar Rp2 triliun. Beberapa tipe yang dipasarkan, yakni tipe studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur.

Hunian ini juga bakal dilengkapi berbagai fasilitas mewah, seperti kolam renang, gym, dan art space yang disediakan di lantai dasar.

Indonesia sendiri menjadi lokasi pertama peluncuran Proyek Crown Group Melbourne, mendahului Sydney. Rencananya secara resmi akan diluncurkan pada November 2020 mendatang.

Sementara soal harga belum dipastikan, namun Tyas menggambarkan harga tanah di Melbourne saat ini berkisar AUD 11.000-13.000 per meter persegi. Sehingga diperkirakan untuk tipe 1 bedroom mulai sekitar Rp5,8 miliar.

Untuk diketahui, aturan Pemerintah Australia hanya membolehkan 30 persen properti dimiliki asing atau sekitar 45 unit di proyek Melbourne ini. Oleh karena itu, Crown Group hanya akan memasarkan sebanyak 30 unit di Indonesia atau dengan potensi pendapatan sekitar Rp200-250 miliar. Sisanya akan dilepas ke pembeli asing dari negara-negara lain.

Baca: Penjualan Apartemen Skandinavia Mulai Meningkat

“Kami optimis bisa mencapai target tersebut, karena berkaca dari penjualan di Sydney, dimana harga propertinya lebih mahal, juga tetap mencapai target,” kata Tyas.

Sebagai informasi, bulan ini Crown Group mencatatkan penjualan sebesar Rp200 miliar dari dua proyek di Sydney (Mastery by Crown Group dan Waterfall by Crown Group).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles