Jakarta, propertyandthecity.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini dapat menjangkau pekerja sektor informal.
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, mengungkapkan bahwa pada 2025, BTN akan menyalurkan total KPR FLPP mencapai 220 ribu hingga 300 ribu unit rumah. Pihaknya menargetkan 20 persen dari penyaluran KPR BTN untuk pekerja informal seperti juru pangkas rambut hingga pengemudi ojek online (ojol).
Hingga saat ini, pekerja sektor informal yang menerima FLPP baru mencapai sekitar 10 persen dari total penyaluran KPR BTN.
Nixon mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan partisipasi pekerja informal dalam mengambil KPR FLPP, terutama karena mereka kesulitan memenuhi persyaratan administrasi seperti dokumen slip gaji, yang menjadi hambatan dalam pengajuan KPR bank konvensional.
“Kalau bank kan harus lihat dokumen, sedangkan kalau pekerja sektor informal dokumennya agak kacau,” kata Nixon di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (8/1/2025).
BTN tengah menjalin kerja sama dengan penyedia layanan ojek online untuk memfasilitasi pengajuan KPR FLPP. BTN dan penyedia layanan ojek online tersebut akan mengembangkan sistem terintegrasi yang dapat memotong penghasilan harian para pengemudi ojol.
Nixon menjelaskan, catatan tabungan driver ojol selama 3-6 bulan akan menjadi patokan untuk menilai kemampuan finansial calon debitur. Skema ini menggantikan penggunaan slip gaji sebagai indikator apakah pemohon memiliki pendapatan yang stabil untuk membayar cicilan KPR secara rutin.
BTN juga berencana menjalin kerja sama dengan organisasi pekerja informal lainnya untuk menilai kemampuan finansial calon debitur. “Sedangkan kalau tukang cukur itu paguyubannya yang membantu, memberikan verifikasi orang ini berusaha dengan baik atau tidak,” kata Nixon.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mendorong dan mengapresiasi BTN sebagai pelopor KPR untuk meningkatkan penyaluran KPR bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal/tidak memiliki slip gaji bulanan.
“Saya terima kasih kepada BTN yang bekerja keras untuk membangun KPR dan perumahan bagi rakyat. Saya juga mendapatkan info BTN memberikan KPR kepada pekerja informal sebanyak 9,7 persen dari total saluran KPR-BTN. Artinya apa? Ada harapan bagi masyarakat seperti pedagang bakso, pedagang sayur, untuk bisa mendapatkan rumah karena jasa baik dari BTN,” ujar Ara di Jakarta, pada pertengahan Desember 2024.
BTN menargetkan penyaluran KPR untuk 631.987 unit hunian di tahun 2025. Hitungan ini terdiri dari 142.769 unit rumah yang sudah dalam tahap penyelesaian dan 489.209 dalam dalam proses pembiayaan konstruksi.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Qatar Jadi Investor Pertama di Sektor Perumahan untuk MBR
Baca juga: Bisnis Properti Diprediksi Landai di Semester Pertama 2025, Ini Antisipasi yang Disarankan IPW
Baca juga: Insentif PPN DTP Dinilai Tak Optimal Dorong Penjualan Apartemen, Pasar Masih Berat