Propertyandthecity.com, Jakarta – Yohan Yan, Ketua AREBI DPC Bekasi menilai ada banyak faktor yang membuat sunrise properti sedang terjadi di timur Jakarta.
Sebagai broker properti ia melihat pasar properti di timur Jakarta adalah yang paling menjanjikan di tengah wabah Covid-19 ini. Supply properti hunian di timur Jakarta menyasarnya lebih ke end user yang harganya di bawah Rp1 miliar.
Baca: MAPANESIA (2): Pengembang Koridor Timur Bersinergi
Ini menarik karena walaupun perilaku konsumen lebih hati-hati terkait protocol kesehatan tetapi tetap datang ke timur Jakarta karena tersedianya hunian di bawah Rp1 miliar. Dalam kondisi ekonomi seperti saat ini bisa dimaklumi kalau rumah harga di bawah Rp1 miliar untuk end user paling dicari.
Faktor kedua yang membuat timur Jakarta disebut sedang sunrise adalah banyaknya pembangunan infrastruktur yang massif yang tidak ada di kawasan lain. Jalan tol Japek elevated yang baru saja selesai, LRT, kereta cepat Jakarta-Bandung, airport, pelabuhan laut.
“Menurut saya ada 11 infrastruktur besar di timur Jakarta,” ujar Yohan.
Faktor ketiga, dari sisi pengembang kalau dilihat banyak sekali pengembang di timur Jakarta, dan mereka bukan pengembang kecil. Di kawasan itu ada Summarecon, Sinarmas, Jababeka, Lippo, Vasanta dan yang lainnya. Para pengembang ini punya landbank yang besar-besar. Kalau landbank-nya besar pasti pengembangannya panjang. Para pengembang ini bahkan membentuk konsorsium di wilayah timur Jakarta.
Faktor keempat, investor pun tidak kalah gesit untuk berinvestasi di timur Jakarta. Apalagi saat ini isu-isu kondisi bank yang kurang baik terus bermunculan akibat dampak wabah Covid-19. Situasi ini membuat investor memegang uang cash. Di simpan di deposito juga bunganya kecil. Investor berpikir lebih baik dibelikan properti.
Apalagi dalam kondisi seperti ini banyak orang menjual propertinya dengan harga miring. Investasi di properti dapat yield, capital gain dan juga dapat fisik bangunan. “Saya lihat investor-investor di timur Jakarta bergeraknya di harga middle low bukan di middle up karena resikonya lebih rendah dan lebih gemuk dibandingkan middle up,” ujar Yohan.
Faktor kelima, timur Jakarta adalah kawasan industri yang terus berkembang. Bahkan, kawasan industri di timur Jakarta adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Ibarat ada gula ada semut, kawasan industri menjadi magnet bagi banyak komunitas dan pekerja untuk tinggal di kawasan industri. Ada komunitas pekerja asal Jepang, Korea Selatan, Eropa.
Baca: Timur Jakarta Akan Jadi Destinasi Baru Investasi Properti
“Kalau kita lihat ada fenomena banyak industri yang ekspansi ke timur Jakarta,” ujar Yohan.
Tidak heran kalau Yohan menyebut timur Jakarta akan menjadi tempat hunting buat para investor dan end user untuk mencari properti. [Hendaru]