Propertyandthecity.com, Jakarta – Sebagai pengembang yang sudah kenyang asam garam bisnis properti di tanah air, termasuk melewati masa-masa suram krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008, Ciputra Group diuntungkan oleh pengalaman tersebut ketika saat ini menghadapi kondisi wabah pandemik Covid-19.
Ketika banyak pengembang mencari posisi agar produk-produknya bisa terserap pasar properti yang terpukul oleh wabah Covid-19, PT Ciputra Residence sudah bisa membaca produk apa yang harus didorong di tengah situasi ketika konsumen enggan mengeluarkan dananya untuk membeli properti.
Baca: Citra Maja Raya Raup Rp130 Miliar dari Launching Online
Menurut Yance Onggo, Marketing Director PT Ciputra Residence, dalam kondisi saat ini kalau ada orang tetap ingin membeli properti karena tiga alasan. Butuh banget, ingin banget dan murah banget. Orang kalau punya uang dan murah produknya pasti dibeli.
Menurut Yance, pengalaman Ciputra Group pada saat krisis 1998 dan 2008 yang bisa pulih duluan dan didorong lebih dulu adalah produk yang massal, harga terjangkau dan produk yang affordable house.
“Coba kita lihat ketika krisis tahun 1997 yang pulih lebih dulu adalah rumah-rumah sederhana karena market-nya yang paling besar. Jadi, Citra Maja Raya kita dorong lebih dulu sebagai trigger awal dan ternyata berhasil mengumpulkan lebih dari 500 orang untuk antri beli rumah di Citra Maja Raya,” ujar Yance.
Sebagai trigger di tengah situasi wabah Covid-19, Citra Maja Raya yang merupakan affordable house, diharapkan bisa mendorong pengembang-pengembang lainnya untuk fokus lebih dulu ke produk massal yang terjangkau harganya. Besarnya minat pembeli dari keluarga muda diharapkan menyelamatkan pasar properti tanah air yang sedang lesu.
Baca: Penjualan Ciputra Residence Tumbuh 11 Persen di Kuartal I
Ini terjadi di Australia ketika pasar properti di negara tersebut terpukul oleh wabah Covid-19, ternyata terbantu oleh tingginya minat keluarga muda untuk membeli rumah pertama dengan harga terjangkau.
“Kebanyakan dari para pembeli ini adalah keluarga yang ingin beranjak dari rumah sewa ke rumah milik sendiri,” ujar Thomas McGlynn, Head of Sales The Agency Real Estate Australia, dikutip dari domain.com.au.
Setelah sukses dengan Citra Maja Raya di saat kondisi seperti sekarang ini, proyek yang didorong berikutnya adalah Citra Garden Puri di Jakarta Barat. Mengapa Citra Garden Puri yang didorong karena kalau dilihat dari harga sudah di angka Rp2 miliaran.
Menurut Yance, ada orang yang sudah lama mendambakan tinggal di Ibukota Jakarta. Ini tidak bisa dibantah karena menjadi warga Jakarta atau tinggal di Jakarta memberi banyak kemudahan. Ketika ada rumah di Jakarta dengan harga yang masuk “dikantong” mengapa tidak dibeli.
Saat ini harga hunian Rp2 miliar hanya bisa beli apartemen di Jakarta. Sementara di CitraGarden Puri dengan harga sebesar ini bisa mendapatkan rumah di Jakarta.
Baca: Albert Luhur: Saat-Saat Ini Sales Saya Lagi Sibuk!
“Walau bagaimanapun tinggal di Jakarta masih menjadi impian orang. Ini yang kita dorong. Tinggal di Jakarta dengan harga rumah mulai dari Rp2 miliaran, ini murah dan terjangkau dan ada di Citra Garden Puri,” ujar Yance.*/ (Hendaru)