Tahun 2020 kita bisa katakan sebagai tahun aneh, tahun penuh pembelajaran. Sebetulnya di awal Januari 2020 kita semua optimis karena pilpres sudah selesai dan susunan kabinet sudah diumumkan. Kita melihat semua positif dan properti akan take off di tahun 2021. Tetapi kemudian dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk Indonesia tidak luput dari pandemi ini. Kita semua bingung karena pandemi ini belum ada contohnya. Sebuah krisis yang semua belum mengalami dan kita menjadi shock.
Bulan Mei terjadi penurunan di market properti karena orang masih bingung dan meraba-raba situasi. Yang punya uang diamankan dulu dan tidak ingin membeli properti karena tidak tahu sampai kapan kondisi pandemi. Sampai kemudian kita mengenal yang disebut new normal. Mau tidak mau kita harus hidup bersama Covid-19. Di sini properti sudah mulai merangkak naik, dan kalau kita lihat tren pencarian properti juga sudah mulai naik.
Saya melihat tahun 2021 harusnya meningkat. Saya yakin ada satu hope, terobosan-terobosan, yang kemarin prepare di tahun 2020 akan dilanjutkan di 2021. Akan banyak industri-industri yang akan rising. Di akhir 2020 juga IHSG naik, saya lihat akan ada kepercayaan dari sektor umum kepada pemulihan di sektor properti. Jadi, saya lihat dari indikasi-indikasi dan tren pencarian properti meningkat, ini positif di 2021.
Yang akan menjadi primadona di 2021 tetap secondary market karena kalau saya lihat di primary market banyak developer sekarang ini mengalami kesulitan likuiditas karena bank juga mulai lebih selektif dan ketat memberikan kredit. Developer kalau tidak benar-benar men-set up cash flow untuk long time, pastinya akan kelabakan. Sekarang saja sudah banyak developer yang menjual kavling karena mereka berpikir mana yang bisa jadi cash dulu. Secondary market yang saya lihat dari ruko sekarang masih di range Rp1 miliar sampai Rp2,5 miliar, masih oke. Kalau untuk rumah yang seken berkisar dari Rp500 juta sampai Rp1 miliar masih bisa jalan.
Faktor lain yang akan membangkitkan ekonomi Indonesia adalah vaksin yang sudah mulai diedarkan. Vaksin ini akan menjadi hope atau satu harapan baru karena banyak orang menaruh harapan di sana. Kemudian sudah disahkanya Omnibus Law UU Cipta Kerja yang bisa menggerakan sektor properti karena di dalam UU Cipta Kerja ini banyak industri yang diatur. Ini akan membuat sektor properti bergerak karena di sektor properti ada 172 industri lain yang bergantung pada sektor properti. ●