Sejak dahulu, elemen air merupakan elemen yang penting pada desain lanskap, dan seiring dengan terus berkembangnya tren dalam desain lanskap di era modern, elemen air, terutama yang berupa fitur kolam (pond), tidak hanya berperan sebagai elemen dekoratif semata, namun telah menjadi salah satu komponen penting dari pembentukan lingkungan binaan yang berkelanjutan (sustainable) dan tangguh (resilient).
Dengan mengintegrasikan fitur kolam ke dalam desain lanskap, dapat membantu mengatasi tantangan masalah lingkungan, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta menciptakan ruang yang menawarkan keindahan sekaligus fungsionalitas. Melalui penerapan tren ini, kita tidak saja dapat meningkatkan kualitas ruang luar 08|202432 Synergy Developer Indonesia di sekitar kita, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menjalankan komitmen yang lebih luas terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Fitur Kolam sebagai Daya Tarik Estetika dan Fungsional
Fitur kolam sangat digemari karena efek keindahannya yang menenangkan bagi pengguna taman. Tren desain lanskap yang modern, khususnya berupa taman, menekankan pada penciptaan lingkungan ruang luar yang alami dan harmonis, di mana fitur air memainkan peran utama. Desainer lanskap umumnya mengintegrasikan fitur kolam ke dalam desain taman dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan daya tarik visual, menciptakan focal point, serta menyediakan habitat bagi satwa alami di sekitarnya.
Tren utama dalam desain fitur kolam yang modern meliputi beberapa pendekatan dan pertimbangan berikut ini.
1.Desain Naturalistis: Fitur kolam modern sering kali terinspirasi dari bentukan badan air alami, menggabungkan bentuk bentuk yang tidak beraturan, spesies spesies tanaman alami, dan formasi bebatuan yang natural. Pendekatan ini dapat menciptakan perpaduan fitur air dengan lanskap sekitarnya secara seamless, sehingga meningkatkan kesan keaslian dan ketenangan.
2.Kolam Multifungsi: Selain fungsi estetika, fitur kolam juga dirancang sebagai elemen multifungsi. Beberapa fitur kolam dapat berfungsi sebagai habitat satwa alami, mendukung keanekaragaman hayati dengan menarik kehadiran burung, amfibi, dan serangga. Adapun beberapa fitur kolam yang lain menggabungkan sistem filtrasi yang akan meningkatkan kualitas air di dalam fitur kolam tersebut sekaligus mengurangi kebutuhan untuk proses perawatannya.
3.Integrasi terhadap Hardscape: Desainer lanskap juga perlu berfokus pada integrasi fitur kolam dengan unsur-unsur hardscape di sekitarnya seperti teras/plasa, jalan setapak, dan area ruang luar lainnya. Integrasi ini dapat menciptakan ruang luar yang terpadu sekaligus fungsional, di mana fitur kolam dapat menjadi penyambung yang alami dari desain ruang luar secara keseluruhan.
Baca Juga, HARMONISASI MATERIAL UNTUK DESAIN LANSKAP YANG BERKELANJUTAN
Aspek Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan dari Fitur Kolam
Peran fitur kolam dalam mempromosikan aspek keberlanjutan sebetulnya tidak dilebih-lebihkan. Manfaat dari fitur kolam ini melampaui sekedar daya tarik visual dan integrasi fungsional, namun juga dapat berkontribusi pada tujuan keberlanjutan lingkungan yang lebih luas, yaitu di antaranya seperti berikut ini.
1.Pengelolaan Air: Fitur kolam memainkan peran penting dalam pengelolaan limpasan air hujan. Dengan menangkap sekaligus menahan air hujan, fitur kolam dapat mengurangi beban pada sistem drainase di lingkungan sekitarnya, mengurangi banjir, dan membantu proses pengisian kembali persediaan air tanah. Dengan kata lain, fitur kolam dapat membantu menjaga siklus hidrologi alami dan mendukung ketahanan perkotaan (urban resilience) terhadap kondisi cuaca ekstrem. Fitur kolam yang dirancang dengan baik juga dapat menyaring polutan-polutan dari limpasan air hujan, sekaligus meningkatkan kualitas air hasil penyaringan tersebut. Hal ini pun sejalan dengan salah satu prinsip dari penerapan Water-Sensitive Urban Design, yaitu integrasi pengolahan limpasan air hujan ke dalam perancangan lanskap (The Urban Stormwater Best Practice Environmental Management Guidelines 1999).
2.Peningkatan Keanekaragaman Hayati: Fitur kolam dapat menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies, sekaligus berkontribusi pada keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan dan hewan dapat menemukan perlindungan di fitur air ini, yang membantu menjaga ekosistem lokal dan mendukung upaya konservasi flora dan satwa alami.
3.Pengaturan Termal: Badan air memiliki efek moderasi pada iklim mikro lokal. Fitur kolam dapat membantu mengatur suhu secara alami dengan mendinginkan udara di sekitarnya melalui proses penguapan (evaporasi), sehingga mengurangi heat island effect yang umum terjadi di daerah perkotaan. Dengan demikian, kondisi ini dapat mengurangi konsumsi energi yang dipakai untuk mendinginkan bangunan, sekaligus dapat meningkatkan kenyamanan secara umum di sekitar bangunan tersebut.
4.Nilai Edukasi dan Rekreasi: Fitur kolam dapat memberikan kesempatan dalam proses edukasi bagi masyarakat penggunanya untuk belajar mengenai ekosistem perairan, pengelolaan air, maupun aspek konservasinya. Fitur kolam juga dapat menjadi ruang rekreasi untuk bersantai, di mana pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan yang lebih harmonis antara penggunanya dengan lingkungan alami di sekitarnya.
Pertimbangan-Pertimbangan Desain Fitur Kolam untuk Aspek Keberlanjutan
Untuk memaksimalkan manfaat dari aspek keberlanjutan dari suatu fitur kolam, desainer lanskap sebaiknya perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini.
1.Pemilihan Lokasi dan Desain: Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa fitur kolam telah ditempatkan di area yang dapat mengelola air limpasan secara efektif dan mendukung fungsi ekologis yang diinginkan. Pemilihan elemen-elemen desain di tiap zona fitur kolam, seperti pada zona dangkal untuk tanaman-tanaman akuatik dan pada zona yang lebih dalam untuk ikan dan satwa air lainnya sebaiknya harus terintegrasi dengan maksud pengelolaan air limpasan tersebut.
2.Kualitas dan Pemeliharaan Air: Penerapan sistem penyaringan alami, seperti biofilter dan/atau tanaman-tanaman akuatik, dapat membantu menjaga kualitas air serta mengurangi kebutuhan akan perawatan secara kimiawi. Tidak kalah penting yaitu pemeliharaan rutin, termasuk pembersihan dan pemantauan, menjadi sangat penting dalam upaya untuk menjaga kesehatan ekosistem dari fitur kolam tersebut.
3.Pemilihan Material: Material-material yang berkelanjutan, seperti bebatuan lokal dan material pelapis (liner) yang ramah lingkungan, sebaiknya digunakan dalam proses konstruksi tren fitur kolam. Material-material ini nantinya akan berkontribusi secara positif terhadap jejak lingkungan (environmental footprint) dari keseluruhan proyek.
4.Teknologi Ramah Lingkungan:Inovasi inovasi teknologi seperti pompa air bertenaga surya, sistem penyaringan yang modern, dan mekanisme daur ulang air yang terintegrasi kini telah menjadi standar baru di dalam penerapan aspek berkelanjutan. Pompa bertenaga surya mengurangi ketergantungan pada sumber energi tidak terbarukan, sementara sistem penyaringan yang modern memastikan air bersih tanpa pengolahan secara kimiawi. Adapun teknologi daur ulang air yang terintegrasi akan menangkap sekaligus menggunakan kembaliair hujan, sehingga mengurangi konsumsi air secara keseluruhan. Teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dari sistem fitur kolam tetapi juga akan berkontribusi pada upaya keberlanjutan yang lebih luas dengan melestarikan sumber daya alam dan
meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
5.Integrasi dengan Praktik-Praktik Desain tren Berkelanjutan Lainnya: Menggabungkan fitur kolam dengan praktik praktik desain berkelanjutan lainnya, seperti rain garden, green roof, ataupun perkerasan permeabel, akan berpotensi meningkatkan dampak berkelanjutan secara keseluruhan pada lingkungan binaan. Pendekatan holistik ini nantinya akan mendorong strategi yang komprehensif untuk aspek keberlanjutan guna menciptakan lingkungan binaan yang lebih tangguh serta layak huni.
SAMUEL UNGGUL NATIGOR Principal Landscape Architect PT Townland International