Jakarta,propertyandthecity.com – Pergeseran pasar properti di wilayah Jabodebek-Banten semakin jelas terlihat pada Q4 2024. Berdasarkan laporan Indonesia Property Watch, segmen harga Rp1-2 miliar kini mendominasi pasar dengan pertumbuhan yang signifikan. Kontribusi pasar di segmen ini mencapai 26,15% dari total unit terjual, menyusul segmen Rp500 juta hingga Rp1 miliar yang tetap mendominasi dengan pangsa 37,39%.

Ali Tranghanda, Konsultan Properti Indonesia Property Watch, menyebut pergeseran ini terjadi akibat menurunnya permintaan di segmen atas yang sebelumnya mendominasi.
“Rally pasar perumahan segmen atas mulai mengalami perlambatan sejak awal tahun 2023, namun belum disadari sepenuhnya oleh sebagian pengembang,” jelasnya.
Meski begitu, pasar mencatat kenaikan signifikan sebesar 49,0% pada segmen Rp300-500 juta di Q4 2024. Kendati demikian, kondisi ini belum sepenuhnya stabil mengingat pasokan rumah di segmen tersebut semakin terbatas.
Baca Juga: Menteri Ara: Daripada Belanja Online, Lebih Baik Beli Rumah
Ali menyebutkan, keberhasilan pengembang dalam menangkap pasar segmen yang tepat menjadi kunci pertumbuhan pasar properti.
“Strategi pengembangan proyek yang tepat termasuk waktu peluncuran dan tipe produk dapat menjadi pertimbangan utama untuk menjamin kinerja proyek yang baik,” terang Ali.
Selain itu, data yang dihimpun Indonesia Property Watch menunjukkan Jakarta mengalami pertumbuhan nilai penjualan tertinggi sebesar 149,6%, meskipun harga rata-rata unit yang terjual justru turun karena pergeseran pasar ke segmen harga yang lebih rendah.
Menurut Ali meskipun mengalami tren kenaikan, perlu dicermati bahwa sebagian besar proyek masih mengalami penurunan penjualan. Kenaikan pertumbuhan di Q4-2024 lebih disebabkan kinerja dari beberapa proyek yang diluncurkan dengan celah dan segmen pasar yang tepat.
Baca Juga: Fahri Hamzah, Program 3 Juta Rumah Bukan Mimpi di Siang Bolong!
“Pengembang harus lebih fokus pada pasar yang sesuai dan tidak ‘latah’ bermain di segmen atas yang permintaannya terus menurun,” tambah Ali.
Dengan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah yang mulai efektif, ia menilai peluang pasar properti masih besar jika pengembang mampu menerapkan strategi peluncuran produk yang cermat di tahun mendatang.
Baca Juga: Properti Q4 2024 Tumbuh Positif, Strategi Tepat Bisa Pacu Pemulihan Pasar