Desain dengan tema “Serupa-Bebatu (Belitung Overwater Bungalow)” karya Niko Aditama asal Jakarta yang memasukkan unsur alam dan memperlihatkan rendering/layering area dinobatkan sebagai jawara pertama. / dok. Onduline
Sebanyak 120 karya yang masuk dari berbagai daerah melahirkan 5 karya terbaik. Masing-masing pemenang berhak atas uang tunai puluhan juta rupiah.
PT Onduline Indonesia, pemegang merek atap Onduline dan Onduvilla di Indonesia mengumumkan pemenang kompetisi Onduline Green Roof Award (OGRA) 2017. Kegiatan yang dibuka sejak 1 April – 30 Oktober 2017 lalu ini telah menarik minat sekira 120 karya yang akhirnya melahirkan beberapa pemenang terpilih.
Dalam keterangannya yang diterima Property and The City di Jakarta, Rabu (22/11/2017), Country Director PT Onduline Indonesia Tatok Prijobodo mengungkapkan bahwa apresiasi kepada para pengembang dan arsitek Indonesia ini merupakan hasil kerja sama dengan Green Building Council Indonesia (GBCI).
“Sayembara ini sudah yang ketiga kalinya kami lakukan. Peserta dari perorangan profesional di bidang arsitek, design interior, developer, konsultan perencana, dan kontraktor pelaksana yang telah berprofesi minimal satu tahun,” ujar Tatok.
Adapun OGRA 2017 mengusung tema “Desain Atap Pondok Wisata Tepi Pantai” dengan tagline “Atap Pilihan Arsitek”. Menurut Tatok, pemilihan tema tersebut untuk mendukung bangunan di sekitar pesisir pantai di delapan tempat destinasi wisata yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Diantaranya Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Wakatobi, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, dan Bunaken.
Baca Juga: Ini Wujud Atap Terbaru dari Onduline Indonesia
“Dari 8 tempat wisata itu, peserta bebas memilih lokasi mana yang akan menjadi acuan pondok wisata yang dirancangnya,” kata dia.
Lebih jauh, Tatok yang juga sebagai salah satu juri dalam sayembara ini memaparkan, tujuan kompetisi ini untuk mencari ide-ide kreatif, inovatif dan suistainable terkait rancang bangun atap hunian sesuai visi produk yang diusung Onduline, yaitu genteng bitumen ringan dan ramah lingkungan.
“Atap itu seperti mahkota, yaitu lapisan teratas dari sebuah bangunan yang memiliki peranan penting dalam menciptakan hunian yang nyaman. Salah memilih material atap bisa fatal karena dampaknya kemana-mana, salah satunya bocor saat hujan, panas saat kemarau dan lainnya,” katanya.
Karena itu, kata Tatok, sayembara ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya memilih penutup atap rumah yang ramah lingkungan dan memiliki durability tinggi.
“Kami adalah perusahaan roofing yang bergerak ke arah green product. Onduline merupakan genteng bitumen pertama yang sudah berlabel SNI sehingga kualitas dan kekuatannya terjamin karena sudah melalui proses uji ketahanan, dapat diterapkan di cuaca terik maupun tropis,” jelas Tatok.
120 Karya
Hingga 30 Oktober 2017 tercatat sebanyak 120 karya yang masuk. Jumlah ini meningkat dibanding sayembara OGRA I (2013) 80 karya dan OGRA 2 (2015) 100 karya.
Dari 120 karya yang ada, akhirnya terpilih lima karya terbaik oleh para Juri, antaralain Tatok Prijobodo dari Onduline; Naning Adiwoso, Core Founder dan Chair Person GBCI; dan Sigit Kusumawijaya, Founder SIG Architect.
Adapun pemenang pertama diraih oleh oleh Niko Aditama asal Jakarta dengan judul karya “Serupa-Bebatu (Belitung Overwater Bungalow)”. Niko merancang pondok wisata dengan menarik tanpa meninggalkan fungsi sosial.
“Desain terunik tapi tidak terlalu ekstrim karena berhasil memasukkan unsur alam, memperlihatkan rendering/layering area dan bangunan bisa nge-blend dengan lokasi yang dipilih. Dan semua itu merupakan kriteria yang bisa dipertimbangkan untuk menjadi pemenang,” terang Sigit.
Empat pemenang lainnya berturut-turut adalah Mifta Syahrudin dari Surabaya sebagai pemenang kedua. Mifta memasukkan karya dengan tema desain “Rumbabel Repin” atau Rumah Bangka Belitung Republik Indonesia.
Kemudian juara 3, Astungkara dari Jakarta dengan tema “Tenun Beruga Mandalika”. Juara harapan 1, Michael Sugiyono Susanto dari Tangerang dengan tema “Rumah Wisata Sapau Siboe Labuan Bajo” dan harapan 2, Tobias Kea dari Surakarta dengan tema desain “Rumah Alang, Pantai Serenting Mandalika”.
Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah yang berbeda, seperti untuk pemenang pertama yang mendapat uang tunai Rp40 juta, kemudian juara 2 dan 3 mendapat uang tunai masing-masing Rp20 juta dan Rp15 juta. Sementara dua pemenang terakhir masing-masing mendapatkan hadiah berupa satu buah IPAD Air. [Pius Klobor]