Mungkin sedikit membingungkan membaca judul di atas. Namun kita bahas perlahan-lahan. Judul ini muncul spontan berawal dari pengalaman pribadi merenovasi rumah. Sebagai konsumen yang awam mengenal materialmaterial bahan bangunan tentunya kita kesulitan untuk menentukan produk yang cocok. Apakah tidak ada informasi? Tentunya banyak informasi mengenai bahan bangunan, namun saking banyaknya informasi membuat konsumen kebingungan. Konsumen harus mencari informasi satu-per-satu dari bahan bangunan yang dikenalnya. Namun banyak juga bahan bangunan yang ternyata tidak terinformasi dengan baik. Semakin dicari, semakin membingungkan.
Kalau pun sudah diputuskan bahannya, proses kebingungan masih belum selesai. Yang jadi pertanyaan kemudian, seberapa murah patokan harga dari material tersebut? Informasi melalui e-commerce memang cukup banyak. Namun kembali lagi variasi harganya menjadi sangat beragam, ada yang murah namun dirasa terlalu murah. Atau harga agak tinggi, namun juga belum tentu berbeda jauh dengan harga yang murah. Nah, di sinilah mulai puncak kebingungannya?
Dalam kondisi tersebut, kebetulan saya bertanya ke teman-teman mengenai material tersebut. Singkat cerita saya dikenalkan dengan temannya atau supplier yang pernah kerja sama dengannya. Tanpa membandingkan harga terlalu jauh lagi, saya percayakan material ini kepada supplier kenalan ini. Meskipun dirasa sedikit agak mahal namun karena kepercayaan antara teman membuat faktor harga ini
sedikit diabaikan. Tentu lain ceritanya bila harganya berbeda jauh. Masalah kepercayaan dari pertemanan ini membuat semua promo yang ada di berbagai media sosial menjadi ‘gugur’. Benarkah demikian?
Mungkin pengalaman ini tidak lah dapat disamaratakan dengan pengalaman yang lain. Namun ada faktor penting yang tersirat pada cerita diatas. Faktor kepercayaan dan pertemanan ini dapat menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam promosi para supplier bahan bangunan. Proses yang dapat disebut sebagai referral ini mengandung keunggulan tersendiri, karena saya percaya dengan teman saya
dengan experience yang baik menggunakan supplier tersebut sehingga mau memperkenalkannya kepada saya. Ada dua hal yang menjadi kunci di sini. Selain networking pertemanan juga ada service dari supplier yang membuat konsumen merasa puas dan merekomendasikannya kepada teman-temannya. Apakah benar seperti itu?