...

Jenuh Meluruh di Paru-Paru Pamulang

“Selalu, beri arti pulang. Kawanku, telah tumbuh seribu. Doaku, akan selalu pulang ke Pamulang”.

Duo Endah N’Rhesa rupanya paham betul dengan daya tarik Pamulang, salah satu kecamatan di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Boleh jadi kecintaanya pada wilayah ini telah mencapai puncak makrifat, hingga keduanya sudi mendeskripsikannya melalui lagu yang dipersembahkan khusus untuk Pamulang dan warganya, yaitu bertajuk “Pulang Ke Pamulang”, pada 2020 lalu.

baca juga, Perluas Jangkauan Pasar, Cove Kini Hadir di Bandung dan Bali dengan Konsep Baru Flexible-Living

Salah satu liriknya menjadi kalimat pembuka di artikel ini. Pada lagu itu, juga ada satu bait yang cukup jenaka. “Malam tak takut kelaparan. Warung tenda yang bertebaran. Luapan air hujan datang. Ular sesekali ke permukaan”.

Bait itu ada benarnya. Pamulang berkembang luar biasa. Pamulang bukan kota, bukan juga desa, namun mencari restoran atau tempat nongkrong hits, tidak sulit lantaran bertebaran dimana-mana. Sebagian orang menyebutnya sub-urban atau penyangga Kota Jakarta lantaran lokasinya tidak jauh dari Jakarta Selatan, persisnya beririsan dengan Lebak Bulus dan Pondok Indah. Wilayahnya tumbuh pesat dan dinamis
sebab didominasi anak-anak muda yang kreatif dan sentimentil.

Kendati padat, Pamulang masih menyimpan sudutsudut ruang hijau. Perkembangan terbaru dari wilayah seluas 2.682 ha ini adalah Alun-Alun Pamulang! Warga Pamulang akhirnya bisa menikmati tempat bersosialisasi sekaligus ikon kota itu yang resmi dibuka pada Kamis, 9 Maret 2023, lalu.

Siapa nyana, lahan yang dulunya hanya lapangan kosong dan tiang bendera itu kini menjelma menjadi sudut sosial dan hiburan menyenangkan bagi warganya. Alun-Alun Pamulang bukan hanya jadi kebanggaan warga Pamulang, tapi juga terbuka untuk seluruh warga Tangsel.

Maraknya minat untuk mempercantik kota belakang menjadi tren yang terus dilakukan oleh sejumlah pejabat wilayah. Selain imaji daerah makin baik, keberadaan taman kota juga mendukung upaya menjaga kelestarian alam dan kesehatan jiwa raga secara serempak. Pasalnya, adanya pepohonan, tanaman perdu, area berolahraga dan tempat bermain anak, membuat kualitas oksigen jadi lebih terjaga. Keberadaan taman kota jadi pilihan rekreasi murah dan meriah. Di Alun-Alun Pamulang, sebagian pengunjung menjadikannya jujugan wajib, khususnya untuk mengisi akhir pekan atau hari Minggu. Tak heran meski belum lama diresmikan, di hari-hari itu jumlah pengunjung di Alun-Alun Pamulang terbilang besar.

Keluarga Dimas Prasodjo misalnya. Setidaknya satu minggu dua kali, ia dan keluarga jalan-jalan di Alun-Alun Pamulang. “Bergantian. Kadang di hari biasa, kadang Sabtu dan Minggu,” ujar karyawan jasa logistik yang kini tinggal di bilangan Benda Timur, ini. Dikatakan, jalan-jalan di Alun-Alun Pamulang jadi alternatif wisata yang murah dan meriah. Karenanya, ia mengaku bersyukur pemerintah kota concern untuk mendandani area ini. ”Senang di Pamulang ada beginian, ngga perlu repot harus ke Bintaro dulu kalau mau main ke taman yang bagus,” kata bapak dua anak ini sambil tersenyum.

SELERA ANAK MUDA

Di area publik ini tampak beberapa fasilitas, diantaranya tempat khusus bermain anak seperti perosotan dan kursi ayunan berwarna kuning untuk warga sekitar. Bila waktu malam, air mancur joget warna-warni dinyalakan khusus pada Sabtu dan Minggu malam membuat warga semakin terhibur.

Adapun fasilitas toilet toilet cukup bersih dan nyaman. Toilet khusus penyandang disabilitas juga ada, untuk perempuan maupun laki-laki. Terdapat juga pepohonan yang cukup rimbun di pinggir tempat bermain, ada tempat duduk meski tidak banyak, serta tempat sampah. Tersedianya toilet dengan kapasitas air yang banyak membuat pengunjung tak kesulitan jika ingin buang air.

Sekitar lima meter dari area bermain anak, terlihat pula suatu bangunan yang berada persis di tengah alun-alun. Bangunan-bangunan di Alun-Alun Pamulang didesain simetris dengan permainan warna-warna unfinish sehingga terkesan industrial, mewakili selera anak muda masa kini yang suka modern style tanpa banyak printilan. Lokasinya bercokol tepat di depan Masjid Agung Pamulang dan Kantor Kecamatan Pamulang,
atau persisnya di belakang Polsek Pamulang.

Kemudian, terdapat sejumlah tempat duduk yang terbuat dari beton. Untuk menambah daya tarik pengunjung, di dekat tempat duduk itu juga dilengkapi air mancur yang nantinya dioperasikan pada malam hari. “Di alun-alun ada drain fountain dengan lampulampu yang bisa digunakan sebagai tempat bermain anak,” jelas.

Sore hari tak kalah menyenangkan. Ramai juga warga sekitar yang ingin menikmati angin sejuk di sore ke petang. Salah satunya adalah Shando (24) dan Mezzy (21). Keduanya adalah warga Tangsel yang memang ingin melihat wujud alun-alun di kota mereka.”Bagus buat dijadikan tempat olahraga sih, lari pagi atau sore. Ngga jauh juga dari rumah,” kata Shando saat ditemui di Alun-Alun Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (10/3). “Keren sih Pamulang punya alun-alun. Buat foto-foto juga oke,” kata Mezzy menambahkan ucapan Shando.

HARUS DIAWASI

Biaya pembangunan Alun-Alun Pamulang tembus Rp 9 miliar. Dana tersebut dari APBD kota Tangerang Selatan tahun 2022. Walikota Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam sambutannya kala peresmian Alun-Alun Pamulang, Kamis (9/3/2023) menyebut, dana tersebut tidak kecil sehingga harus benar-benar dirawat dan dijaga.

Benyamin juga mempertimbangkan jam operasional Alun-Alun Pamulang. Sebab, kata dia, fasilitas umum tersebut butuh pengawasan. “Ya memang jadi pertimbangan kita sejak awal bahwa taman seperti ini harus seperti taman kota 1 taman kota 2, ada jam operasionalnya,” kata dia.

Terkait lahan parkir yang akan disediakan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah pihak. Hal itu untuk menyediakan tempat parkir bagi masyarakat yang akan berkunjung. “Sudah kerjasama pak camat, saya tugaskan menempatkan orangnya menjaga lingkungan di sini, termasuk tempat parkirnya. Kerja sama dengan polsek. Polseknya di sebelah itu. Dan dari Dishub juga,” tuturnya.

Dengan diresmikannya ruang publik ini, dia berharap masyarakat dapat menjaga ketertiban. Ia meminta jangan ada yang mencoret-coret atau buang sampah sembarangan di fasilitas umum tersebut. “Saya minta masyarakat ikut menjaga ketentraman dan ketertibannya jangan mencoret-coret jangan buang sampah sembarangan,” lugasnya.•[Andrian Saputri]



TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini