Bali, Propertyandthecity.com — Siapa yang tidak kenal dengan nama I Gusti Ngurah Rai, Pahlawan Nasional yang berasal dari Pulau Bali dan namanya digunakan sebagai nama Bandara Internasional.
I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari dan desa peninggalan sejarah ini mulai ramai terdengar kembali dalam acara visitasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Desa Wisata Carangsari, Badung, Bali, beberapa waktu lalu. Desa Wisata Carangsari juga Masuk dua Besar Anugerah Desa Wisata di Bali.
Baca: Berkat Monolith Puro, Renovasi Rumah Jadi Lebih Cepat
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang turut serta hadir dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Desa Wisata Carangsari mengaku optimistis bahwa Desa Wisata Carangsari mampu menjadi ikon dan daya tarik baru bagi pariwisata di Pulau Dewata.
Pasalnya, kata Sandiaga, tren pariwisata kini sudah terlihat lebih mengarah ke pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sebagai salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan.
“Saya sudah dua kali ke desa ini, secara keseluruhan ditambah adanya RV University Triyana Carangsari menjadikan desa ini sebagai salah satu ikon untuk bangkit yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga.
RV University yang disebut Sandiaga merupakan platform edukasi bagian dari RV Property Triyana Resort Bali yang terletak di Desa Carangsari sekaligus telah diresmikan oleh Sandiaga sebagai Daya Tarik Revolusi dan Inovasi bagi Wisatawan Milenial di Desa Wisata Carangsari.
Platform ini fokus dalam pemberian edukasi dan pengembangan diri kepada generasi milenial yang telah menjadi member RV Properti. Targetnya mencetak 10.000 pengusaha properti milenial.
Baca: INPP Siap Lanjutkan Proyek Apartemen 45 Antasari
Sehingga harapannya dengan adanya RV University yang dipromotori oleh Triyana Resort Bali bisa menarik wisatawan milenial di seluruh Indonesia untuk mengunjungi Desa Wisata Carangsari yang terletak di Jalan Tukad Agung XIX, Petang-Badung, Bali.