Propertyandthecity.com, Jakarta – Kebijakan social distancing akibat wabah Covid-19 yang hingga saat ini belum ketahuan kapan berakhirnya, telah menjungkirbalikan beberapa bisnis yang normalnya dilakukan dengan face to face. Bisnis properti dan yang terkait yaitu bank penyedia KPR/KPA mengakui kondisi saat ini serba sulit karena kantor pemerintahan seperti BPN dibatasi, kantor notaris banyak yang tutup. Tinggal pintar-pintarnya bank mengatur strategi untuk yang akad KPR tanpa mengendurkan keharusan social distancing.
Heintje Mogi, Mortgage Business and Indirect Auto Group Head, CIMB Niaga, mengakui kondisi wabah Covid-19 mengakibatkan hampir semua kegiatan mengalami gangguan. Tidak terkecuali perbankan dalam melakukan pengikatan kredit KPR. Apalagi dengan pembatasan di berbagai instansi dan perkantoran, seperti BPN dan kantor notaris yang harus bekerja di rumah (Work From Home). “Tentu kami CIMB Niaga turut terdampak dalam eksekusi pengikatan kredit,” ujar Heintje.
Baca: CIMB Niaga: Hadapi Covid-19, Strategi Harus Diperbaharui
Dalam kondisi yang oleh Heintje disebut challenging ini, beruntung CIMB Niaga pada Bulan Maret masih dapat melakukan pengikatan kredit, walaupun dengan limitasi-limitasi yang terjadi. Pengecekan sertifikat melalui online masih bisa dilakukan walaupun belum begitu lancar. “Melakukan pengikatan tetapi tidak mengabaikan keharusan social distancing, tetapi aspek legal akad tetap kuat,” kata Heintje Mogi.
Untuk bulan Maret kemarin pengikatan kredit KPR mayoritas dari Jakarta sekitar 60 persen dan di luar Jakarta sekitar 40 persen. Tentang kemungkinan melakukan akad lewat online, menurut Heintje mungkin saja. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti ikatan notaris, BPN. “Internal legal kita untuk melihat kekuatan aspek legal dari pengikatan online,” ujarnya.
Dalam kondisi saat ini me-maintenance nasabah dan calon nasabah KPR tentu wajib dilakukan para bank di tengah keharusan social distancing. Paling tidak hubungan tetap terjaga sampai wabah Covid-19 berakhir. Ini juga yang dilakukan CIMB Niaga untuk nasabahnya dengan menggunakan media digital, seperti WA, sosmed, IG, Facebook.
Terkait kemungkinan CIMB Niaga memberikan kemudahan kepada nasabahnya, Heintje mengatakan CIMB Niaga selalu mendukung kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan nasabah yang terdampak Covid-19. Tentunya akan diberikan kepada nasabah yang benar-benar terdampak Covid-19 dan itu berdasarkan penilaian dari bank. “Ada beberapa program skema dengan melihat kondisi nasabah satu persatu, seperti perpanjangan jangka waktu kredit dan beberapa skema lainnya,” ujar Heintje.
Baca: Strategi Broker Jualan Properti di Masa Covid-19
Salah satu kecemasan yang mulai muncul di perbankan adalah bakal meningkatnya kredit macet akibat banyaknya nasabah KPR yang terkena PHK atau bisnisnya dampak dari wabah Covid-19. CIMB Niaga diakui oleh Heintje sampai Bulan Maret kemarin kredit macet masih terkontrol. Hanya saja untuk beberapa bulan ke depan harus dilihat dulu kenaikan NPL karena tergantung seberapa lama Covid-19 berlangsung. Tentunya jika semakin banyak PHK akan terjadi kecenderungan peningkatan NPL. (Hendaru)
??