Pada masa ini kecepatan dan inovasi yang menggunakan teknologi mendorong kita sebagai desainer harus dapat berpikir lebih kreatif dalam
menciptakan ide-ide baru yang belum pernah ada sebelumnya. Salah satunya adalah dalam hal pembuatan dan penggunaan material furnitur yang saat ini sudah terintegrasi dengan banyak teknologi yang sangat mendukung manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bahkan konsep interior pun mulai memanfaatkan energi-energi ‘terbarukan’. Gaya interior masa kini hingga ke masa depan sudah mulai memperdulikan lingkungan, gaya interior ini biasa disebut dengan ‘Green Design’.
PENGERTIAN GREEN DESIGN
‘Green design’ dalam interior sering diartikan sebagai bangunan/ ruangang dengan segala sesuatu yang bertemakan “hijau” atau semacamnya. Namun dari beberapa narasumber kita mendapatkan pemahaman lain mengenai istilah green design interior. Dibawah ini ada 2 narasumber yang memberikan pengertian ‘Green Design’.
baca juga, Terjual 65%, Synthesis Hadirkan Show Unit The Belton Residence
Menurut Riri Novriansyah , ‘Green Design’ atau ‘Green Building’ ini berkaitan erat dengan energi, terutama yang berdampak langsung bagi lingkungan, sosial, ekonomi, dan masyarakat. Sementara itu, menurut narasumber lain yaitu, Yuli Andyono seorang desainer interior dan arsitek dari Andyono Design Guide & Idea menjelaskan bahwa ’Green Design’ pada saat ini berfokus pada penerapan ‘Green Building’ yang
mungkin terlihat rumit karena melibatkan teknik dan proses membangun rumah ramah lingkungan.
Dari dua narasumber tersebut, dapat kita simpulkan bahwa komponen utama untuk mewujudkan Konsep ‘Green Design’ adalah berfokus utama pada proses pengolahan energi, lingkungan , sosial ekonomi, air, material, dan tidak melupakan masyarakat dalam hal ini kesehatan penggunanya.
Konsep green design juga sangat menguntungkan bagi pengguna bangunan. Konsep tersebut sealian memperhatikan kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Konsep ini juga menerapkan penghematan energi yang membuat operating cost menjadi sangat murah. Selain itu, kesehatan pengguna bangunan juga menjadi lebih terjaga. Jika Anda tertarik dengan ‘Green Design’ berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.
GREEN DESIGN, SUSTAINABLE, DESIGN & ECO DESIGN
Selain ‘Green Design’, terdapat beberapa istilah lain yang berkaitan dengan konsep ramah lingkungan, seperti ‘sustainable design’ dan ‘eco design’. Apakah perbedaan antara green design, sustainable design, dan eco design.
Green design Berfokus pada mengurangi dampak negatif bangunan terhadap lingkungan di masa kini (jangka pendek). Green design juga mengacu pada penciptaan infrastruktur hemat energi dengan tujuan memberikan efek minimal pada lingkungan. Sustainable design Adalah sebuah ideologi luas yang mempertimbangkan implikasi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Konsep ini mengoptimalkan desain dengan mengurangi dampak negatif dan meningkatkan kualitas hidup tanpa menghabiskan sumber daya alam. Tujuan utama dari sustainable design bukan untuk membangun struktur, melainkan untuk membangun masa.
Eco design merupakan perancangan desain dengan mempertimbangkan pengaruh pada lingkungan selama proses dekomposit atau lingkaran kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama dari green design, sustainable design, dan eco design terletak pada aspek yang diterapkan. Green Design dan Eco friendly focus pada aspek lingkungan, sedangkan Sustainable Design menitikberatkan pada ketiga aspek, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi.
APLIKASI GREEN DESIGN PADA INTERIOR
Untuk menciptakan suasana ruang yang memvisualisasikan gagasan green design ke dalam interior, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Memperbanyak bukaan
Green design bisa diterapkan dengan memperbanyak bukaan pada dinding, inner court, ceiling dalam bentuk skylight atau yang lainnya. Hal tersebut bisa meminimalisir penggunaan lampu terutama di siang hari, serta bisa menghasilkan sirkulasi udara yang lancar ke dalam ruangan.
2. Penggunaan furnitur secukupnya
Pemakaian furniture yang dipilih sesuai fungsinya. Tidak berlebihan sehingga ruangan menjadi sempit dan sesak.
3. Aksen Tanaman didalam ruangan
Aksen tanaman bertujuan membuat ruangan lebih hidup dan meyegarkan mata. Disarankan menaruh tanaman hidup bukan artifisial, supaya energi hidup yang dikonsepkan dalam green design terimplementasi dengan benar. Selain itu tanaman hidup juga dapat meningkatkan kualitas udara sehingga ruangan menjadi lebih segar dan nyaman.
4. ‘Vertical Garden’
Jika ada dinding kosong di hunian, kantor atau ruangan apapun ditempat Anda, maka dianjurkan agar dinding kosong tersebut dijadikan vertical garden. Dan pemilihan tanaman hidup lebih disarankan dibandingkan artificial sehingga konsep natural, green akan lebih terasa dan energi di ruangan lebih positif bagi penggunanya.
5. Memakai material daur ulang/ramah lingkungan
Tujuan penggunaan material ini memjaga kelestarian lingkungan dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusianya.
Konsep Green Design adalah konsep ramah lingkungan yang belakangan ini menjadi sorotan dan menjadi tren dikalangan developer maupun interior desain. Konsep ini tidak terlalu membutuhkan biaya yang banyak, namun aplikasi konsep ini pada interior banyak memberikan dampak positif untuk kelanjutan hidup umat manusia dan kelestarian lingkungan. Bukan hanya itu saja, konsep ini menjadi solusi praktis dan nyata bagi orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Jadikan diri Anda, sebagai bagian orang yang melindungi dan menyayangi bumi Anda.