Aksi Sukanto Tanoto Sita Perhatian Dunia Kala Membeli Hotel di China

0
127
Aksi Sukanto Tanoto Sita Perhatian Dunia Kala Membeli Hotel di China

PropertyandtheCity.com – Keputusan Sukanto Tanoto yang mengakuisisi hotel mewah di China menggemparkan dunia perpropertian. Lantaran aksi itu dilakukan di saat situasi keuangan China yang terkontraksi dan menjelang pemilu serentak 2024 di Indonesia.

Pengusaha asli Indonesia yang awalnya bergerak pada bidang perkayuan, membeli hotel Bintang 7 Wanda Reign on the Bund dari Wanda Group melalui Perusahaan Pacific Eagle Real Estate.

Hotel yang dikenal sebagai termahal di China ini dengan mudah dan murah dimiliki oleh Sukanto Tanoto.

Berbagai media internasional, seperti Forbes, menyoroti kejadian yang menggemparkan jagat perhotelan ini. Sukanto Tanoto membeli hotel yang dikenal arsitektur art deco bergaya Barat itu dengan harga RMB 1,7 miliar a tau setara US$ 240 juta atau sekitar Rp 3,72 triliun (kurs Rp 15.500/US$).

Untuk itu, Wanda menginvestasikan RMB 3,4 miliar atau setara US$ 516 juta pada sektor properti. Hotel yang dibuka pada bulan Juni 2016 itu tercatat memiliki 193 kamar dengan luas lantai 36.000 meter persegi, dengan kamar standar mulai dari 45 meter persegi dan suite seluas 288 meter persegi.

Adanya kesulita keuangan di China yang juga disumbang dari pasar properti memberikan penekanan khusus pada developer sebab terjadinya gelombang gagal bayar.

Melansir dari Forbes, Kamis (4/1/2024), Sukanto Tanoto merupakan sosok pengusaha sukses pemilik grup usaha Royal Golden Eagle (RGE). Ia sendiri saat ini tengah menduduki peringkat ke-10 orang paling kaya di RI dengan harta senilai US$ 3,3 miliar atau Rp 52,21 triliun (kurs Rp 15.520/dolar AS).

Sekilas Tentang Sukanto Tanoto

Pada tahun 1967 Sukanto Tanoto memulai bisnisnya sebagai pemasok suku cadang untuk industri minyak dam konstruksi. Tahun 1973 mendirikan RGE yang saat itu baru bergerak bidang bisnis kayu lapis.

Baca juga: Terapkan Konsep Ramah Lingkungan, GIIC Kota Deltamas Diakui Dunia Internasional

Setelah sukses, kemudian RGE mengembangkan lini usahanya ke berbagai bidang seperti pulp dan kertas (APRIL dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), serat viscose (Sateri dan Asia Pacific Rayon), selulosa khusus (Bracell), tak ketinggalan pengembangan sumber daya energi (Pacific Oil & Gas).

Kini kantornya bukan hanya di Jakarta, Indonesia, melainkan sudah skala internasional, seperti di Singapura, Hong Kong, Beijing, dan Nanjing.

Peria kelahiran 25 Desember 1949 di Medan itu mendirikan Tanoto Foundation pada 1981. Organisasi filantropi itu dibangun untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas manusia Indonesia melalui bantuan di bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini, pendidikan dasar, pengembangan kepemimpinan, dan riset medis. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini